mimbarumum.co.id – Guna memperkuat Kurikulum Merdeka Belajar, SMP Negeri 1 Medan mengadakan kegiatan Strategi Pengimbasan Program Sekolah Penggerak dan Gerakan Sekolah Sehat di Jalan Bunga Asoka Medan, Sabtu (15/7/2023).
Kegiatan tersebut diikuti para guru dan tenaga pendidik SMPN 1 Medan menghadirkan narasumber Agus Marwan SP MSP Konsultan Leader BPMP Sumut, Direktur Arunika Residence Consulting Adriyani Sihita SPd, MSi dibuka oleh Kepala UPT SMPN 1 Medan Hj Lisnawati Susman SH MM.
Lisnawati mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk merubah mindset guru-guru itu mengajar itu disamping memang pastilah bekerja itu harus dengan hati dan ikhlas. Dengan mindset guru berubah sehingga mengajar akan lebih baik dan tercapainya keberhasilan peserta didik.
Sasaran kegiatan guru penggerak yang akan mengimbaskan kepada sekolah penggerak inilah nanti akan menjadi narasumber guru-guru tahu bahwa kita sudah harus mandiri di tahun ke 4 dan tak ada lagi pendampingan dari pemerintah.
“Namun kita punya tugas itu untuk memindahkan kepada kepala sekolah lain. Tak ada lagi nanti fasilitator, tak ada pembiayaan dari pemerintah pusat,” kata Lisnawati seraya mengaku sudah tahun ketiga sekolah penggerak di SMPN 1 Medan.
Kedepan, pendanaan sekolah pengggerak bersumber dari BOS Kinerja yang jumlahnya sedikit. Disamping itu kabarnya melalui APBD juga akan dibantu namun itu belum pasti kapan akan dicairkan dari Pemko Medan.
Lisnawati mengapresiasi 8 guru penggerak dan 2 gurunya menjadi kepala sekolah. “Kalau mau dibilang kewenangan kepala daerah yang menentukan. Jangan lah guru penggerak menganggap kalau sudah jadi guru penggerak itu harus jadi kepala sekolah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, PPDB 2023 secara online berjalan aman dan lancar. Sebanyak 432 siswa sudah diterima masuk melalui jalur afirmasi, mutasi, prestasi dan zonasi. Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga telah dilaksanakan bagi siswa baru dibekali latihan dasar kepemimpinan dan upacara. “Hari ini semua siswa diberikan buku paket dan roster siswa dan belajar aktif minggu depan,” ujarnya.
Sementara itu narasumber Agus Marwan mengatakan, SMPN 1 salah satu terpilih menjadi sekolah penggerak dari 133 sekolah penggerak di Kota Medan serta menjadi pendampingan bagi Sekolah Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Bahkan dalam konsep PSP, guru penggerak bisa diangkat menjadi kepala sekolah. Namun soal pelantikan kepala sekolah itu merupakan wewenang Kepala Daerah baik walikota maupun bupati.
“Jangan kecewa dulu, memang guru penggerak diproritaskan, tapi sesuai undang-undang otonomi daerah itu kewenangan kepala daerahnya. Hanya Kota Medan guru penggerak yang terbanyak dilantik sebagai kepala sekolah dan ini rapor prestasi keberhasilan,” jelasnya.
Reporter : M Nasir