GNPF Ulama Sumut Protes Keras Adanya Busana Koboi dan Tari Disco di Acara MTQ ke 58 Tahun Tingkat Kecamatan Medan Kota

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Terkait beredarnya video di media sosial (sosmed) @ Facebook Kecamatan Medan Kota yang diduga mencederai nilai-nilai islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumatera Utara menyoroti dan angkat bicara kepada awak media, pada Selasa (11/2/2025).

Ketua GNPF Ulama Sumut, H Aidan Nazwir Panggabean menjelaskan protes keras terhadap panitia MTQ tingkat Kecamatan Medan Kota karena telah menghadirkan Busana Koboi dan Tari Disco.

“Saya sudah lihat, kita protes keras. Artinya inikan momen MTQ acara keagamaan Islam. Karena harus diingat ini adalah kegiatan khusus keagamaan islam muslim. Islam itu sudah jelas membatasi dan melarang orang-orang yang tidak memakai jilbab dan tidak menutup auratnya umtuk melakukan aktifitas di depan umum,” kata Aidan via Whatsaap.

Ditambahkannya, sudah tidak menutup aurat, ini malah mempertontonkan melenggaklenggok tubuhnya di depan khalayak ramai.

- Advertisement -

“Kesalahan kedua, mempertontonkan melenggaklenggok tubuhnya. Jadi, artinya kita menuntut panitia siapapun di dalamnya untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat islam khususnya di Kota Medan dan umumnya masyarakat Sumatera Utara serta seluruh islam di Indonesia karena itu telah melukai perasaan ummat islam. Tidak ada guna dan kepentingan mereka (busana koboi dan tari disco) dihadirkan di acara MTQ itu,” terangnya.

Ia juga sangat menyayangkan kepada pihak Alwashliyah Sumut karena tidak ada upaya pencegahan dan pelarangan terhadap aktifitas busana koboi dan tari disco di acara MTQ yang bertempat di Gedung Alwashliyah Sumut itu.

Sementara itu, pihak Kecamatan Medan Kota menjawab tanggapan terkait adanya tarian koboy dan tarian disco pada acara pawai ta’aruf MTQ ke- 58 tingkat Kecamatan Medan Kota yg di laksanakan pada hari Sabtu 8 Februari 2025 di gedung Al Jamyatul Alwaslyah jln SM Raja kel Pasar Merah Barat adalah sbb ;

1. Adapun giat pawai tersebut adalah pawai budaya yg bertujuan utk menunjukkan keberagaman etnis atau komunitas budaya yg ad di Kecamatan Medan Kota..
2. Selanjutnya setelah pawai komunitas tsb langsung bubar (tdk masuk ke arena panggung di laksanakannya MTQ)
3. Perlu kami sampaikan tdk semua peserta pawai tdk memakai jilbab…ok mereka adalah berasal dari komunitas etnis budaya (tionghoa dan suku² lain ) bukan komunitas agama islam
4. Kegiatan pawai tersebut tdk ad maksud utk mencoreng nilai² islami spt yg abangnda sampaikan
Demikian kami sampaikan…atas perhatian..kami ucapkan terima kasih.

Reporter: Rasyid Hasibuan

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Kapolda Sumut Tinjau Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis, Dukung Generasi Sehat dan Cerdas

mimbarumum.co.id – Kapolda Sumatera Utara, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., meninjau langsung pelaksanaan uji coba Program Makan...