Gegara Tak Nyumbang Pesta Pernikahan Guru, Seorang Siswa SMPN 2 Mardinding Tanah Karo Ditempeleng

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Perlakuan kasar diterima seorang siswa SMP Negeri 2 Mardinding, Kabupaten Karo berinisial RFP. Hanya gegara tak ikut menyumbang untuk pesta pernikahan gurunya, ia harus mengalami penganiayaan dari guru tersebut. Kini, RFP mengalami trauma, dan mengaku tak ingin lagi bersekolah.

Ceritanya, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (9/5/2025), dimana saat itu para siswa SMP Negeri 2 Mardinding, sebelum jam pelajaran sekolah berakhir, dimintai sumbangan, atau yang mereka sebut uang dana sosial bantuan terhadap seorang guru yang akan mengadakan acara pesta pernikahan.

Korban yang duduk di bangku kelas 1 SMP tersebut, saat itu mengaku tak punya uang saat dimintai sumbangan sebesar Rp3 ribu oleh siswa lainnya.

Akibatnya, korban dipanggil untuk menghadap ke salah satu ruangan di sekolah oleh seorang oknum guru yang diduga merupakan pelaku.

Sesampainya di ruangan tersebut, oknum guru yang diketahui berinisial KS, yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), sempat menanyai korban mengapa tak ikut memberikan sumbangan. Korban pun mengaku tak punya uang.

Tak berselang lama, oknum guru tersebut langsung melayangkan tangannya ke arah kepala korban, tapi dengan refleks korban mengelak.

Merasa dilecehkan, oknum guru tersebut kembali melayangkan tangannya ke kepala korban. Tapi, lagi-lagi korban mengelak.

Oknum guru tersebut kian emosi. Untuk ketiga kalinya, oknum guru tersebut melayangkan tamparan. Dan kali ini mendarat mulus ke kepala korban.

Kerasnya tamparan itu membuat korban kesakitan. Setibanya di rumah, korban pun melapor kepada orang tuanya. Ia juga mengaku tak ingin lagi bersekolah.

Atas kejadian itu, keeseokan harinya, Sabtu (10/5/2025), orang tua korban mendatangi SMPN 2 Mardinding, guna meminta pertanggungjawaban pihak sekolah terutama kepada pelaku, yang diduga telah berlaku semena-mena. Apalagi sumbangan yang diminta untuk urusan pribadi.

Namun, sayang, Kepala sekolah SMP Negeri 2 Mardinding, Baik Karo-karo saat itu tidak berada di sekolah. Walhasil, orang tua yang kecewa harus kembali pulang tanpa ada kepastian nasib anaknya yang jadi korban gurunya sendiri.

Terpisah, Kepala Sekolah Negeri 2 Mardinding Baik Karo Karo yang coba dikonfirmasi awak media, Senin (12/5/2025), hingga berita ini terbit belum memberi tanggapan.

Sementara, Kabid SMP Dinas Pendidikan Tanahkaro Juneidy Tarigan yang dihubungi via WhatsApp, mengaku akan memanggil Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mardinding.

“Ya, bang, Kasek (Kepala Sekolah) sudah kita panggil untuk hadir di Kantor Dinas pada Hari Rabu nanti untuk kita minta penjelasan terkait peristiwa tersebut,” sahut Junedy, singkat.

Reporter: Jafar Sidik

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Hinca Pandjaitan Soroti Kompolnas Soal Penembakan di Belawan: Jangan Gamang, Cek Fakta Secara Akurat

mimbarumum.co.id - Kasus tertembaknya seorang remaja dalam insiden tawuran di Belawan terus menyisakan pertanyaan, terutama terkait pernyataan Komisi Polisi...