Jumat, Maret 29, 2024

Dua Terduga Teroris Ditembak Mati di Makassar

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Dua terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar, Sulawesi Selatan ditembak mati Densus 88 Antiteror Polri karena melawan. 

Polri mengungkap peran kedua terduga teroris tersebut.

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan kedua terduga teroris ini bernama M Rizaldy (46) dan Sanjai Ajis (23). Keduanya berperan membantu pelarian buron pelaku teror bom Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

“(Peran mereka) Fasilitator pelarian Andi Baso, DPO bom Gereja Oikumene Samarinda tahun 2017,” kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Keduanya ditindak Densus 88 Antiteror di Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel, pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita. Keduanya ditembak mati karena melawan petugas menggunakan senjata tajam dan senapan angin.

Baca Juga : Baku Tembak di Hamparan Perak Dua Terduga Teroris Tewas

Polri menyebut Rizaldy dan Sanjai Ajis juga berperan dalam kasus bom bunuh diri di gereja di Filipina.

“Terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina,” kata Ramdhan.

Keduanya bersama pengikut JAD lain pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015 di Ponpes Aridho, pimpinan Ustaz Basri. Basri telah meninggal dunia di Nusakambangan.

Keduanya juga sempat hendak bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2016. Namun upaya tersebut digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta.

Rizaldy dan Sanjai Ajis bersama pengikut JAD lainnya rutin melakukan pengkajian negara Islam di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho. Mereka juga melakukan latihan fisik sejak akhir tahun lalu.

“Mulai bulan Oktober 2020 secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad),” katanya.

Andi Baso diyakini berada di Filipina Selatan. Buron pidana terorisme ini pernah membawa masuk Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh secara ilegal ke Filipina.

Rullie dan Ulfah merupakan pasangan suami-istri (pasutri) pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral di Pulau Jolo, Filipina.

Andi Baso membawa Rullie dan Ulfah ke Filipina pada Desember 2018. Ketiga orang ini memang berasal dari Makassar.

Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh merupakan deportan dari Turki pada Januari 2017. Polri dan kepolisian Filipina awalnya hanya mengantongi hasil pemeriksaan lima tersangka bom bunuh diri yang menginformasikan pelaku diduga WNI.

Identitas kedua pasutri pelaku bom bunuh diri terungkap setelah penangkapan anggota JAD Kaltim bernama Yoga dan JAD Sumatera Barat bernama Novendri. (dtc)

Editor : Dody Ferdy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Berita Terbaru

Berkah Ramadhan, Bakopam Salurkan Bantuan dari Yayasan Metta Jaya Bodhicitta untuk Anak Yatim dan Kaum Dhuafa 

mimbarumum.co.id - Badan Koordinasi Pemuda Muslim (BAKOPAM) Sumut kembali melaksanakan kegiatan sosial yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya di bulan...

Baca Artikel lainya