mimbarumum.co.id – Dua orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) terpidana kasus terorisme, DA (46) dan M (43), dinyatakan bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padang Sidimpuan Kanwil Kemenkumham Sumut Bebas Bersyarat.
Terlihat kedua terpidana kasus terorisme tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya saat diantarkan petugas menuju pintu utama Lapas Padang Sidimpuan untuk kembali menghirup udara segar diluar.
“Alhamdulillah, terima kasih atas bimbingannya selama ini,” ujar salah satu DA (46) saat berpamitan kepada Kalapas dan Pamong/wali.
Kalapas Padang Sidimpuan, Indra Kesuma, Senin (29/8/2022) mengungkapkan pelaksanaan PB ini sudah melalui proses sesuai peraturan. Dasar hukumnya adalah Surat Keputusan (SK) PB Menteri Hukum dan HAM RI tertanggal 24 Agustus 2022 Nomor : PAS-1343.PK.05.09 TAHUN 2022.
“Keduanya telah diyantakan bebas bersyarat dan menyatakan Ikrar Setia kepada NKRI pada 23 September 2021 lalu dan telah mengikuti program Deradikalisasi dari BNPT serta turut aktif mengikuti berbagai program pembinaan dengan baik di lapas,” ujar Indra Kesuma.
Indra Kesuma menjelaskan sebelumnya, kedua terpidana terorisme yang divonis 4 tahun ini merupakan tahanan dari Rutan Mako Brimob dan Rutan Kelas I Depok yang dipindahkan ke Lapas Padang Sidimpuan pada pertengahan Juni 2021 lalu dengan pengawalan Tim Densus 88 dan BNPT.
Selama di lapas, DA dan M berkomitmen untuk setia dan taat kepada Pancasila dan NKRI serta bersedia bergaul dengan para warga binaan lainnya.
“Keberhasilan pembinaan kepada kedua terpidana terorisme ini merupakan Kerjasama dari semua pihak, karena proses pembinaan kepada terorisme memerlukan metode motivasi secara personal dan pendekatan yang intensif,” terang Kalapas.
Indra Kesuma juga menambahkan, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada kedua napiter tersebut dengan penyerahan kepada Bapas Sibolga dan Kejaksaan Negeri Padang Sidimpuan dengan pengawalan dari Densus 88, Kodim 0212/Tapanuli Selatan dan Polres Kota.
Saya berharap semoga setiap pembinaan yang telah diberikan dan program integrasi mampu memberikan kesempatan kepada napiter untuk kembali bisa diterima dan bisa berinteraksi di tengah masyarakat.
Reporter : Rizal Oloan Nasution