mimbarumum.co.id – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali memberlakukan lockdown, sehubungan dengan terpaparnya sejumlah dosen akibat penularan Covid-19 di kampus ternama tersebut.
“Dengan hormat, menyikapi kondisi akhir-akhir ini dimana semakin banyak dosen USU yang dinyatakan positif Covid-19, bahkan ada yang meninggal dunia, maka untuk keselamatan kita bersama keluarga besar USU, maka kami mengambil kebijakan untuk melakukan penutupan (lockdown) Kampus USU dari seluruh kegiatan/aktivitas terhitung 27 Juli-1 Agustus 2020,” kata Rektor USU Prof Runtung Sitepu, Jumat (24/7/2020).
Dia mengimbau selama masa lockdown semua pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan bekerja dari rumah (WFH). Kebijakan ini, sambung mantan Dekan Fakultas Hukum ini, dilaksanakan setelah mendapat masukan dari Majelis Wali Amanat (MWA) USU.
Ditanya soal berapa dosen USU yang terpapar Covid-19, Runtung belum memberikan jawaban.
Baca Juga : 1423 Orang di PHK di Medan
Sebelumnya Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah meminta pihak USU melakukan ‘tracing’ secara ketat setelah Rektor USU Prof Runtung Sitepu dinyatakan positif Covid-19.
USU juga diminta menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam mengantisipasi penyebaran virus corona yang telah terjadi terutama di Biro Rektor.
“USU terpaksa harus lakukan protokol kesehatan dan ‘tracing’ ketat. Apalagi USU juga memiliki tim, ada Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit sendiri,” katanya.
Untuk tracing, kata Aris, sepertinya akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. Namun, Gugus Tugas Covid-19 Sumut siap membantu bila nantinya diperlukan.
“Termasuk penyemprotan. Kalau USU ingin berkoordinasi atau siapapun yang ingin berkoordinasi, kita akan turunkan tim. Tapi kita yakin, semua sudah bekerja apalagi (yang terpapar adalah) rektor,” katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan bahaya virus corona.
“Artinya, supaya lebih waspada lagi saat ini, karena sudah semakin banyak kasus baru yang dijumpai di level pimpinan, kita harus lebih waspada. Jangan lengah, karena normal baru sudah diklasifikasikan menjadi adaptasi kehidupan baru, itulah yang harus kita sikapi bersama,” kata Aris.
Reporter : Mhd Nasir
Editor : Dody Ferdy