Dingin

0
438

Dua hari niii terasa awak dingin kaleee laaa, entah karena ini karena pengaruh bulan Desember yang dari zaman nenek moyang kita dikenal bulan yang membawa angin dingin.

Tapi kalok awak tengok-tengok berita dan cerita seputar dingin tu, awak tau banyak daya tarik dibaliknya. Diantaranya kehangatan yang tercipta perasaan yang sama, walau ada yang malu-malu mengungkapkannya, tetapi akan sama-sama nyaman bercengkrama atau hanya duduk di depan perapian.

Awak jadi ingat betapa dulu awak sama kawan awak Gatot Teja P merasakan kehangatan ditengah hujan dan dinginnya udara di kawasan Ciater bulan Desember.

Kami hanya berdua sibuk mendirikan beberapa tenda Pleton yang mampu menampung sampai 50 orang, sementara kawan kami almarhum warna setiawan berkeliling mencari makanan pengganjal perut kami malam harinya.

Semua kami lakukan dengan semangat, walau dalam jumlah personil yang sedikit. Semua demi kehangatan ratusan kawan-kawan kami yang akan menyusul untuk sebuah camping sekolah.

Dua malam yang dingin pon tak lagi kami rasakan, kehangatan dalam kebersamaan rasa dan semangat menyongsong tahun di hadapan pon mengalahkan hangatnya api unggun serta daya tarek aneka bakaran ubi dan makanan lainnya.

Ya awak rasa, semangat lah yang membakar suasana dan menjadikannya kehangatan. Hehehe tapi apa laaa hubungan kenangan Itu sama kedinginan dua hari ini?

Keknya ada laaa, awak nengok semangat itu yang hilang di kampong awak belakangan ini. Cak laaa klen keliling kota, rasakan betapa rasa kebersamaan masyarakat kita makin tipis, kepedulian terhadap sesama dan perasaan orang lain makin berkurang.

Srabat-srobot, teriakan dan caci maki makin sering terdengar dijalanan, bahkan merembet ke laman-laman media sosial. Semua karena egosentris sempit dalam pikiran yang terkotak-kotak dan terkoyak-koyak.

Belum lagi suka-sukanya pemborong menghalangi jalan dengan bekerja, menumpuk material atau menyimpan alat berat mereka di badan jalan yang diperbaiki setengah hati (Oops maksud awak setengah jadi).

Atau semakin cueknya elit karena berebut tampil dan mencitrakan diri untuk bisa jadi pemimpin dengan menawarkan mimpi.

Tapi awak masih yakeen kalok dingin ini bisa dibunuh dengan semangat kebersamaan. Itu bisa dibangun oleh rakyat langsung tanpa mewakilkannya, tetapi melalui gerakan independen. Walau itu berat di masa ini, tapi #LebihManusiawi. Cocok klen rasa?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini