Singkil, (Mimbar) – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil mengkritisi kinerja Dinas Pendidikan yang minim prestasi, padahal alokasi anggaran yang diberikan ke intansi itu terbilang fantastis.
“Kita masih melihat carut-marutnya masalah pendidikan, tentunya kita sangat prihatin dengan kondisi mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain,” ucap Mairaya, SH., dalam rapat paripurna penyampaian Panitia Kerja (Panja) Rekomendasi DPRK Aceh Singkil terhadap Laporan Pertanggungjwaban (LPJK) Bupati, belum lama ini.
Sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga pengajar, katanya, dinilai masih sangat kurang serta belum adanya pemerataan penempatan guru dengan kecenderungan penumpukan diperkotaan dan terjadi alih fungsi guru menjadi pegawai administrasi.
Kami juga melihat, sambungnya, masih ada fasilitas pendidikan yang belum dimanfaatkan seperti gedung sekolah bertaraf internasional (SBI) di Kecamatan Singkil Utara, padahal pembangunannya menghabiskan dana miliaran rupiah.
“Gedung megah itu hanya dimanfaatkan oleh sapi-sapi untuk berteduh saat hari hujan,” ucapnya. Panja itu juga menyorot tentang adanya hak-hak guru terutama dana sertifikasi guru dan dana kesejahteraan guru yang belum dibayarkan.
Rapat paripurna itu juga menyorot tentang tidak adanya prestasi membanggakan dari sisi pendidikan Kabupaten Aceh Singkil, padahal alokasi anggaran yang telah diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini mencapai senilai Rp179,3 miliar.
Atas kondisi itu, Panja itu merokemdasikan agar Bupati mengevaluasi kinerja kepala Dinas Pendidikan. (ARN)