Berhasil Tekan 3,9 Persen, Pemkab Samosir Ikuti Penilaian Penurunan Stunting

Berita Terkait

- Advertisement -

mimbarumum.co.id – Upaya penurunan stunting di Kabupaten Samosir menunjukkan hasil signifikan, dengan perolehan 3,9 persen pada tahun 2023.

“Tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 26,3 persen dan tahun 2023 menjadi 22,4 persen, terjadi penurunan dari tahun ke tahun,” kata Wabup Samosir Martua Sitanggang, Kamis (16/5/2024) di Kantor Bupati, Jalan Rianiate, Pangururan.

Ia membeberkan, dengan berbagai upaya intervensi dari lintas sektor dan sinergitas bersama unsur Forkopimda, berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI), Pemkab Samosir berhasil menurunkan angka prevelensi stunting.

Capaian itu menjadi paparan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Samosir saat mengikuti penilaian Kinerja terhadap 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Utara tahun 2023, yang digelar secara daring.

- Advertisement -

Dalam penyimpanannya, Wabup Martua Sitanggang selaku Ketua TPPS didampingi Asisten II Setdakab Samosir Hotraja Sitanggang serta unsur Forkopimda dan TP PKK.

Penilaian dibuka oleh Kabid PPM Bappeda Litbang Sumatera Utara Ika Hardina Lubis, dengan memperkenalkan Tim Penilai dan Panelis Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Utara yakni, Bappeda Litbang Provinsi Sumatera Utara, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Sumatera, Dinas Kesehatan sera Organisasi Profesi dan Akademisi.

Ketua TPPS Kabupaten Samosir Martua Sitanggang dalam paparannya menjelaskan, Visi RPJMD Kabupaten Samosir tahun 2020-2026 adalah “Terwujudnya Masyarakat Samosir yang Sejahtera dan Bermartabat secara Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan”.

Sejalan dengan itu, dalam upaya percepatan penurunan stunting, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom telah mengeluarkan sejumlah regulasi dan peraturan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Paparan Ketua TPPS dilengkapi dengan penjelasan Asisten II Setdakb Samosir Hotraja Sitanggang dengan perincian, bahwa selain melaksanakan 8 aksi konvergensi tahun 2023, Pemkab Samosir juga melakukan program praktek dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Program inovasi tersebut, diurai Hotraja, yakni Gemes Buku KIA (Gerakan Membaca Sabtu Buku Kesehatan Ibu dan Anak), Rematri Sehat (Remaja Putri Samosir Sehat Tanpa Anemia), Catinku Sabas (Calon Pengantin Mendukung Samosir Bebas Stunting), Sambil Jaga (Samosir Bereaksi untuk Jamban Keluarga), Ramos Pantas (Rantang Samosir untuk Penurunan Angka Stunting Balita Sehat).

“Ada satu program yang cukup bermanfaat yakni program Bunga Desa (Bupati dan Wakil Bupati Ngantor di Desa),” ungkapnya.

Melalui program Bunga Desa, dikatakannya, seluruh pelayanan yang ada di Kabupaten dibawa ke Desa selama satu hari penuh, termasuk diantaranya penyuluhan stunting, pemberian makanan tambahan untuk balita dan pemeriksaan kesehatan secara gratis.

Setelah pemaparan 8 aksikonvergensi percepatan penurunan stunting, dilanjutkan dengan diskusi antara Tim Penilai dan Panelis dengan TPPS Kabupaten Samosir, menghasilkan berbagai rekomendasi dan aksi ke depan.

Reporter : Robin Nainggolan

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Dibangun di Lahan Seluas 10 Hektar, TPA Samosir Miliki Fasilitas Terlengkap di Sumatera Utara

mimbarumum.co.id - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dengan fasilitas terlengkap se Sumatera Utara yang dibangun di lahan seluas 10...