Medan, Mimbar – Kalangan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara terkesan semakin malas dalam menjalankan tugasnya. Sebab paripurna penyampaian hasil reses yang seharusnya dibacakan langsung di hadapan pihak pejabat Pemprovsu dan publik, tapi kali ini hanya dilakukan penyerhan dokumen saja kepada pimpinan dewan, Senin (25/6/2018).
Pantauan wartawan, paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRDSU Ruben Tarigan dihadiri Sekdaprovsu Hj Sabrina. Ruben Tarigan pada paripurna itu hanya meminta anggota dewan menyerahkan saja laporan hasil pertemuan reses dewan yang dilaksanakan pada minggu pertama Ramadan.
Sehingga seluruh perwakilan dewan dari 12 dapil di Sumut samasekali tidak membacakan laporannya dan hanya diserahkan ke meja pimpinan. Diantaranya yakni, dapil 2 disampaikan anggota dewan dari Fraksi PKS Satriya Yuda Wibowo, dapil 3 yakni Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Sergai juga hanya melalui Anggota Fraksi PKS yaini Zulfikar.
Begitu juga Sumut 1 yakni Medan A, laporan hasil resesnya hanya diserahkan melalui Anggota Fraksi PAN Irwan Amin, dapil Sumut 5 kabupaten Labuhantu, Labusel dan Labura juga hanya disampaikan Aripay Tambunan dari Fraksi PAN. Begitu juga dapil Tapteng, Taput, Taput, Tobasa, Samosir, dan Humbahas, laporannya hanya disampaikan anggota Fraksi Gerindra Donald Lumbanbatu.
Bahkan parahnya, dapil Sumut 2 Medan B tak satupun anggota dewannya yg hadir dan menyerahkan laporan hasil resesnya. Sehingga laporannya hanya disampaikan anggota dewan dari dapil Sumut 1 yakni Medan A, HM Hanafiah Harahap. Dalam paripurna tersebut, Anggota DPRDSU dari PPP Yulizar P Lubis, malah menyarakan agar laporan dewan Saipul 2 itu cukup disampaikan melalui staf PNS saja.
Salah seorang staf PNS DPRDSU disela-sela paripurna itu terlihat tergesa-gesa mendatangi memberikan telepon selulernya kepada Anggota DPRDSU dari Fraksi Golkar HM Hanafiah Harahap. Telepon selulernya tersebut diduga dari sesama rekannya anggota DPRDSU.
Usai menjawab telepon selulernya tersebut, Hanafiah Harahap menyampaikan intrupsi ke pimpinan dewan. “Izin pimpinan dewan, saya anggota dapil Sumut satu apakah bisa saya menyampaikan hasil reses Sumut dua. Sebab anggota dapil Sumut dua tidak ada yang hadir,”katanya.
Pertanyaan Hanafiah tersebut langsung ditanggapi dan dijawab Ruben. “Bisa, namun sebaiknya disampaikan setelah reses dapil Sumut 4 yah,”katanya.
Bahkan ironisnya, disela-sela paripurna itu Anggota dapil Sumut 1 dari PPP,Yulizar Parlagutan Lubis sempat bercanda menyarankan agar laporan reses Sumut 2 cukup disampaikan oleh stafnya saja. Sehingga Hanafiah dalam reses itu langsung menyerahkan laporan reses dapil Sumut 2 yang diserahkan staf PNS. “Awas pak Hanafi , nanti dipindah partai dapilnya jadi ke dapil 2,”.kata Yulizar berkelakar.
Sementara sejumlah anggota dewan saat dimintai tanggapannya soal tidak dibacakannya hasil reses dewan tersebut mengaku hal itu bisa saja dilakukan. “Lazimnya memang laporan hasil reses anggota dewan di dapilnya dibacakan di rapat paripurna, tapi di Pemprovsu terjadi masa transisi, disarankan cukup menyerahkan berkas laporan dan hal ini masih bisa diterima setelah adanya persetujuan di forum paripurna,”aku Ketua Fraksi PKS Zulfikar saat ditemui wartawan, usai rapat paripurna.
Begitu juuga disampaikan Ketua Fraksi Gerindra. “Mungkin dewan capek, sebab seriuspun dibacakan , malah tidak ditanggapi juga oleh pihak Pemprovsu,”katanya.
Sementara Sekdaprovsu Hj Sabrina mengapresiasi kinerja anggota dewan dalam menyerap aspirasi dan informasi saat reses. Walaupun relatif singkat masa reses yang dilakukan, tapi dewan memanfaatkan dengan efesien dan efektif.Pemprovsu yang merupakab bahagian dari unsur pemerintahan daerah menjadikan hasil reses sebagai masukan untuk meningkatkan pembangunan daerah Sumut.
“Agara fungsi pemerintahan dapat berjalan dengan baik, diharapkan sinergisitas yang terjalin selama ini dapat dipertahankan,” ujar Sabrina.(09)