Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang

Berita Terkait

mimbar-umum.co.id – Asrama mahasiswa Papua di Makassar, Sulawesi Selatan (Suls7el), diserang sekelompok orang tak dikenal. Akibatnya, satu unit mobil milik warga setempat rusak.

Pemilik mobil, Syafrudin, menceritakan awal mula penyerangan asrama mahasiswa Papua di Makassar. Menurut Syafrudin, sekelompok orang tak dikenal itu awalnya melempari asrama tersebut dengan sejumlah barang.

“Asrama mereka diserang pertama. Rumah mereka dilempari sampai kaca mereka bolong,” kata Syafrudin di Jalan Lanto Daeng Passewang, Makassar, Sulsel, Senin (19/8/2019).

Rumah Syafrudin memang bersebelahan dengan asrama mahasiswa Papua tersebut. Dia menyebut ada puluhan orang yang menyerang hingga mobilnya ikut terkena imbas.

“Jadi mereka didatangi. Mobil saya juga rusak atas kejadian ini,” ujarnya.

Bahkan Syafrudin menyebut ada dua bayi di dalam asrama saat penyerangan berlangsung. Para mahasiswa pun terdengar menangis saat kejadian.

“Menangis itu orang Papua karena ada dua bayi di dalam sana. Kenapa saya tahu tiap hari saya lihat di sana,” ungkapnya.

Kini para mahasiswa Papua tersebut enggan kembali ke asrama. Mereka merasa tidak aman berada di sana.

“Makanya mereka tidak mau masuk rumah sekarang. Karena mereka bilang habis mereka kalau masuk rumah dan mending di jalan,” terang Syafrudin.

Baca Juga : 661 Calon Mahasiswa tak Ikut PAMB 2019
                    Reaksi Mahasiswa Papua di Medan Berjalan Damai

Kini situasi di asrama dan sekitarnya kondusif. Ratusan polisi bersenjata lengkap berjaga di sekitar asrama tersebut. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terlihat mendatangi asrama dan berbicara dengan penghuninya.

Pasca-bentrok Gubernur Sulsel Jamin Keamanan

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjamin keamanan pascabentrokan warga dan mahasiswa penghuni asrama Papua di Makassar. Nurdin meminta masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi.

“(Saya) jamin keamanan. Sampaikan, jangan mudah diprovokasi. Semua tenang, jangan panik, no provokasi,” kata Nurdin setelah meninjau asrama Papua di Jalan Lanto Daeng

Nurdin menegaskan warga Sulsel tetap bersahabat dengan warga Papua. Bentrokan, menurutnya, terjadi karena salah paham.
“Masyarakat Sulsel cintai kalian dan asrama 24 jam dijaga,” sebutnya. Nurdin meminta jajarannya mendata penghuni asrama Papua untuk kepentingan penjagaan. Dia menyebut tidak ada evakuasi warga Papua yang tinggal di asrama.

Detik

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Karya Agung Pujangga Hamzah Fansuri Masuk Warisan Dokumenter Dunia

mimbarumum.co.id - Karya-karya agung pujangga Hamzah Fansuri tercatat menjadi warisan dokumenter dunia. Dewan Eksekutif UNESCO, Jumat (11/4/25), menetapkan 74...