Antara Rakyat dan Kepentingan

0
288

Oleh : Rizanul Arifin
Makin galau awak nengok elite negeri laaa. Tatanan sosial politik ekonomi dan budaya seakan tak lagi dianggap penting demi eksistensi kelompok dan partainya.

Bayangkan klen laaa ada pulaknya saat ini pemerintah melawan institusinya sendiri, hehehe lucu tapi sedih awak jadinya. Ada pula kordinator yang sampe bilangkan kasus korupsi anu gosah di masalahkan lagi.

Entah katua mereka dulu salah pilih atau memang sengaja dibuat macam tu, kan awak yang awam ini bisa galau balau, semoga rakyat kebanyakan gak laaa sampek.

Tapi tertengoknya banyak elite yang berusaha tampil prima, bersih dan membersihkan. Ada pula yang tertengoknya seolah melemparkan kotoran yang dijumpai ke orang lain.

Tapi namanya juga permainan dunia, keknya banyak yang lupa, kalau nanti di akhirat apa yang salah dilakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan, sehingga ranah yang tadinya cuma basah menjadi becek dan jelek sampai tukang ojek pon gak mau melirek.

Ampun DJ, entah laaa pulaknya kawan-kawan awak yang mengoreng-goreng pisang menjadi godok-godok atau memang pisang dah lemet yang didapat untuk bahan cerita.

Hhhmmm payah awak, mau tanya rumput bergoyang, akar rumputnya pon dah hampir tumbuh liar saling tutup menutup karena dapat siraman dari segenap sisi. Sementara yang memilih tumbuh dijalan lurus kering kerontang nyaris mati tergilas roda masa.

Tapi, cemana pon, awak yaken, tali langit akan turun membawa sebongkah cahaya penerang jalan yang sangat hangat membakar rumput liar, sekaligus menyejukkan kembang tumbuhnya rumput indah, bagaikan green lapangan glof pindah ke halaman.

Karenanya, awak juga yaken orang kampong awak punya hati punya nurani dan paham dogma yang baik dan benar. Sehingga mereka takot salah, itu mantap dan #LebihManusiawi.

Awak pon bisa hilang galau, saat segala sesuatu bisa awak jangkau tanpa ada yang sakit dan tersakiti. Cocok klen rasa?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini