Oleh Dr A Rasyid, MA
Banjir melanda ibu Kota, Jakarta, ternyata memberi makna sosial dan politis bagi Gubernur Anies Baswedan. Secara sosial dipahami munculnya kesadaran sosial melakukan gotong royong guna membersihkan lingkungan seusai banjir, termasuk Anies juga ikutserta. Secara poltis, Anier semakin teruji dan disenangi warga Jakarta serta warga di luar itu karena kepeduliannya cukup tinggi, sehingga Anies dinilai banyak pihak sangat pantas menjabat Presiden 2014 mendatang.
Disadari atau tidak banjir yang melanda Jakarta membuat Anies telah melangkah jauh melakukan kampanyenya secara politis terhadap warga Jakarta. Mungkin media massa, tidak melihat efek-efek positif atas komunikasi politik yang terbangun antara Anies dan warga Jakarta serta di luar Jakarta.
Berbeda dengan Media Sosial yang begitu ramai dan riuh memberi pujian terhadap Anies, karena kepeduliannya terhadap warga Jakarta yang tertimpa musibah banjir. Bahkan warga yang tertimpa banjir merasa bahwa Anies Gubernur Rasa Presiden.
Tentu saja tidak ada alasan kuat dan logis menuntut Anies secara hukum karena Jakarta dilanda banjir apalagi menuntut Anies mundur selaku Gubernru DKI, sebab banjir adalah bencana alam. Banjir juga terjadi secara bersamaan terhadap beberapa Propinsi lainnya di tanah air, termasuk Jawa Barat yang juga cukup parah dibanding Jakarta, tetapi tidak diributkan.[]