Anak Medan yang Bukan Kaleng-kaleng

Berita Terkait

Awesome, keknya gitu kata orang sana melihat betapa besarnya semangat anak2 muda yang awak tengok sore kemaren.

Mereka menggelar acara ala anak muda tapi tak lepas dari norma positif yang dikandung agama. Judul kegiatan itu ‎Ngabuburock Sahur ‎on the rock.

Acar ini tahunan, dilakukan bersama secara suka rela. Termasuk seluruh talent pengisi acara tanpa ada yang dibayar alias pree.

Walau pree, acara ini awak tengok bukan kaleng-kaleng, karena dibangun secara bersama rekan-rekan EO (Event Organizer) di kota Medan.

- Advertisement -

Ngabuburock Sahur ‎on the rock awak tengok menyajikan sejumlah pertunjukan dari penampilan band-band kota Medan, Tausyiah, stand up comedy serta penggalangan dana untuk berbagi sejak sebelon buka puasa dan diakhiri dengan sahur bersama.

Selain itu, tujuan acara meriah itu juga untuk menyambung tali silaturrahim pekerja kreatif, EO, dan musisi di Kota Medan di bawah payung FAM’s (freelancer EO medan sekitarnya).

Awak tengok juga, semangat ini positif kaleee laa. Walau masih sangat meriah kalee semangat dan gejolak jiwa muda dengan nuansa cadas harmonisasi musik Rock yang mungkin masih ada orang tua yang merasa kurang cocok dengan suasana Ramadhan.

Tapi awak tengok2 lagi, mereka nampak melakukannya seiring semangat membangun citra dan kapasitas diri dan menghindari kemungkinan tersentuh godaan alkohol bahkan narkoba. Kereeen kaan, Oops mantap kali kata anak Medannya. Orang tua tinggal menjaga dan membantu mereka kearah yang lebeh baek dan benar laaa.

Kalo laaa gerakan positif gaya anak muda ni tak disikapi penyelenggara negeri, rugi kalee lah petingginya itu. Ini generasi yg seharusnya mereka ayomi bahkan danai. Sekarang masalah dana tak jadi pasal lagi.

Mulai dari hanya kursi, tenda, genset, sound bahkan sampai panggung berkelas aja bisa orang tu adakan secara mandiri. Wow kalo lah awak kera angkanya, tak akan kurang dari Rp 75 juta, mungkin bisa lebeh Rp 150 juta nilai uang yang seharusnya keluar untuk acara sebesar itu.

Nah, andai saja mereka dengan semua kapasitas dan kapabilitas orang tu di fasilitasi dan diarahkan, awak yakeeen, anak muda Medan gak akan ketinggalan dari anak2 muda Bandung yang pernah awak rasakan semasa muda dulu (hehehe dah tua awak rasanya).

Ngemusik, nyeni dan bisnis mereka bisa. Liat klen laaa, semalam awak tengok tak siket anak Medan tu yang udah punya bisnis dan produk2 keren ikot buka kede di acara itu. Mantap kan? Hebat kan? Terbaik kan?

Sayangnya, sampai 10 kali acara yang mereka gelar, awak belum tengok ada yang difasilitasi pengelola dan pengayom negeri, baek itu Walikota, Gubernur apalagi Kementerian teknis.

Awak cuma mau cakap, “Woy penyandang2 amanah rakyat, cak laaa klen tengok, anak-anak muda ini sebetolnya mereka udah menyelamatkan muka dan meringankan muka klen. Cak laa klen pikerkan panggung buat mereka biar jalan mereka tetap lurus dan kreatif. Kalo klen bantu mereka, klen juga bukan kaleng-kaleng laaa.”

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Ayo Belajar

Oleh : Rizanul Arifin Awak kok jadinya rada-rada cemana gitu memulai pagi Senin ini. Keknya ada betolnya kalok The Boomtown...