mimbarumum.co.id – Seorang da’i kondang hadir pada acara tabligh akbar sekaitan perayaan hari jadi ke-18 tahun Kabupaten Serdangbedagai.
Penceramah asal Ujungpandang, Sulawesi Selatan Ustad Das’ad Latif memberikan tausiah di hadapan Bupati Sergai Dharma Wijaya dan Wakil Bupati Sergai H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP.
Hadir juga pada acara tabligh akbar yang berlangsung Rabu (12/1/22) di halaman Masjid Agung Sergai, Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah itu unsur Forkopimda Sergai.
Terlihat juga Ketua TP PKK Sergai Ny. Hj. Rosmaida Darma Wijaya, Ketua GOPTKI Ny. Aini Zetara Adlin Tambunan dan Ketua DWP Ny. Uke Retno Faisal Hasrimy.
Selain itu sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat Kabupaten Sergai.
“Kehadiran Ustad Das’ad Latif Ini adalah apresiasi kepada masyarakat dalam rangka ulang tahun yang ke-18 Kabupaten Sergai, ” kata Bupati dalam sambutannya.
Dukungan Ulama
Ustad Das’ad Latif pada momentum itu mengatakan bahwa kemajuan suatu daerah hanya dapat terjadi jika mendapat dukungan ulama.
“Tegaknya dan majunya kabupaten ini harus ada dukungan penuh dari para ulama,” ucap peraih gelar doktor dari Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar.
Seorang pemimpin dalam membangun suatu daerah, kata Ustad itu, harus mengikutsertakan dan menerapkan ilmunya.
Kehadiran ulama sebagai tempat berkomunikasi memberikan saran/pendapat demi kebaikan dalam membangun kabupaten.
Harapannya, apa yang dikerjakan berlandaskan agama dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Penguasa Adil
Selain itu, kata Ustad yang mampu “mengocok perut” jamaahnya itu, juga harus ada penguasa yang adil.
“Orang kayanya dermawan dan banyak yang bersedekah, ” kata penceramah itu.
Sedekah, sebut Ustad Das’ad, tidak akan membuat susah. Dan Allah SWT akan mengganti sedekah tersebut dengan yang jauh lebih baik lagi.
“Bersedekah tidak semata-mata dengan harta, karena masih banyak lagi cara bersedekah yang dapat kita lakukan, ” terangnya.
Pesan kepada Pejabat
Pada bagian lain ceramahnya, Ustad Das’ad berpesan kepada para pejabat agar tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
“Agar ingat fasilitas itu ada tanggungjawab di akhirat nanti,” ucap doktor komunikasi itu.
Dia juga mengingatkan agar memosisikan jabatan itu sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh rasa tanggung jawab baik di dunia maupun di akhirat.
Reporter : Ngatirin/rel
