mimbarumum.co.id – Sejumlah elemen mahasiswa di Sumatera Utara yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan kesal atas sikap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Alexander Sinulingga yang tak merespon aspirasi mahasiswa saat melakukan aksi demo di halaman Disdiksu Jl T Cikditiro Medan, Jumat (25/4/2025).
Begitu juga terhadap Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Roedy Fachrizal yang menolak bertemu Kepala Dinas Pendidikan Provsu dengan alasan yang bersangkutan sedang sibuk.
Aksi demo juga diwarnai bakar ban bekas dikarenakan para pendemo tersulut emosi lantaran tidak diperkenankan masuk dan bertemu Kadisdiksu. Sambil membawa poster berisikan,”Jangan Karena Dekat Penguasa Bisa Kebal Hukum,”.
“Pak Sekretaris menolak kami bertemu Kadisdiksu dengan alasan sibuk dan tak bisa memastikan kapan untuk bertemu mahasiswa,” ujar Koordinator Aksi Amiruddin Siregar kepada media usai demo.
Padahal kedatangan mereka sebagai mahasiswa khususnya Sumatera Utara ingin bertemu dengan kepala dinas yang baru dilantik untuk mengetahui program kerja dan melaporkan apa-apa keluhan masyarakat terkait masalah sekolah, penggunaan dana BOS, pengangkatan dan lainnya,” terang Amiruddin.
Kata dia, salah satu poin penting yang akan disampaikan adalah Kadisdiksu Alexander Sinulingga saat ini dinilai tidak becus dalam menjalankan tugasnya selama menjabat di Pemko Medan.
“Pak Kadisdiksu juga meninggalkan noda hitam sewaktu menjabat Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan termasuk lelang jabatan pengangkatan Kadisdiksu,” katanya.
Salah satu noda hitam tersebut antara lain, lantaran belum rampungnya 100 persen pekerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan (LMM).
Pembangunan tersebut memakai skema anggaran tahun jamak (multiyears) dan ditarget selesai pada Juni 2025 ini.
Selain pengerjaan yang belum rampung, revitalisasi Lapangan Merdeka Medan juga menyisakan banyak problematika. Seperti upah pekerja yang belum dibayarkan pihak subkontraktor untuk pembangunan eskalator, lift, dan air conditioner (AC). Kondisi ini tentu menjadi beban moral bagi Alexander Sinulingga.
Ironisnya, aksi demo itu dikarenakan surat audienai Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan tidak dibalas oleh Kadisdiksu. “Sudah lebih tiga kali kami kirim surat audiensi ditujukan ke Dinas Pendidikan Provsu namun belum direspon dengan baik,” terang Amiruddin.
Namun karena hanya diterima Sesdisdiksu yang memberikan jawaban tidak aspiratif. “Kita kecewa sudah melakukan beberapa kali mengirimkan surat audiensi, sehingga kami terpaksa turun ke Dinas Pendidikan untuk menyampaikan aspirasi,” ujarnya.
Sesdiksu Roedy Fachrizal saat dikonfirmasi Mimbar Umum via HP tak berkenan memberikan pernyataan. “Sesuai fakta lapangan aja, terima kasih,” kata Sesdiksu dalam petikan chatnya.
Aksi demo berlangsung tertib dan mendapat pengawalan personil kepolisian dari Polrestabes Medan bersama personil sekuriti Disdiksu. Mereka mengancam akan mengerahkan jumlah massa yang lebih banyak jika aspirasi mahasiswa tidak direspon dengan baik.
Untuk diketahui Kadisdiksu Alexander Sinulingga sering masuk kantor setelah jam kerja berakhir. Dari pantauan di kantor Disdiksu, Alexander Sinulingga bekerja malam hari sementara dari pagi sampai sore bekerja di luar kantor bersama Gubsu M Bobby Nasution.
Reporter : M Nasir