Beranda blog Halaman 2598

Tender Aneh dan Mencurigakan

0

Humbahas, (Mimbar) – Proses lelang/tender pengadaan barang dan pelaksanaan pekerjaan di Kabupaten Humbang Hasundutan dituding aneh oleh sejumlah elemen. Mereka juga mencurigai adanya persekongkolan dalam pelaksanaannya.

Peristiwa-peristiwa aneh dan mencurigakan selama dimulainya proses lelang atau tender kegiatan proyek pembangunan di daerah tersebut, kata sumber itu, juga diduga sudah tercium oleh pihak kejaksaan setempat. Indikasinya, ada beberapa pihak dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Doloksanggul yang diduga tengah melakukan penyelidikan atas peristiwa hilangnya pengumuman terkait tender 19 proyek pekerjaan Hotmix di layar Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Kabupaten Humbahas beberapa waktu lalu.

Keanehan lainnya yakni tentang adanya pembatalan tender pengadaan mobil dinas Bupati Humbang Hasundutan jenis Toyota Land Cruiser senilai senilai Rp.1,6 Milyar, lalu diubah menjadi jenis kendaraan Toyota Fortuner senilai Rp600 juta lebih.

Hal sama juga dirasakan pada proses pengerjaan patung kuda di depan pintu masuk Kantor Bupati yang diduga pelaksanaan pembangunannya tanpa Surat Pemerintah Melaksanakan Kegiatan (SPMK) dari dinas teknis terkait.

Begitu juga dalam proses pembatalan atau pengulangan tender atas sejumlah proyek, antara lain proyek penimbunan dan pembuatan drainse terminal Doloksanggul dengan pagu Rp5 M, pengadaan pakaian dinas dewan dengan pagu senilai Rp290 juta, dan pembangunan irigasi senilai Rp300 juta di Dinas Kimpraswil, juga ditengarai menyisakan sejumlah keanehan.

Ketua Umum DPP LSM Peduli Pembangunan Indonesia (Pendoa), Ungkap Marpaung kepada Mimbar mengatakan pihaknya telah melayangkan surat klarifikasi perihal dugaan persekongkolan dibalik pembatalan tender 19 paket Hotmix pada tanggal 29 Maret 2016 lalu kepada Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Humbahas. Namun hingga kini pihaknya belum mendapatkan jawaban.

“Kita sudah menyampaikan surat klarifikasi kedua kepada Ketua ULP. Hal dilakukan mengingat balasan surat klarifikasi yang pertama hingga kini belum kami dapatkan,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu peserta lelang, Duan Munthe selaku pemilik PT. Manel Star juga diketahui melalui surat sanggahan kepada Pokja II ULP Kabupaten Humbahas. Dalam surat sanggahan tersebut, Duan menyebutkan bahwa dirinya tidak dapat menerima alasan yang tidak logis dari pihak panitia yang telah melakukan pembatalan tender proyek kegiatan penimbunan dan pembuatan dranaise Terminal Doloksanggul yang berpagu Rp. 5 M ini.

Sekretaris ULP Humbahas, Ebenezer Simanungkalit mengaku belum bisa memberikan keterangan pers secara resmi terkait persoalan tersebut. Ia beralasan belum menerima surat sanggahan itu.

“Kalau soal surat itu, belum ada sampai ke kita. Nantilah, dilihat dulu “ tukas Kepala Bagian Pembangunan Setdakab itu kepada Mimbar.

Sekaitan penilaian sejumlah Penyedia jasa dan Pemerhati pembangunan tentang proses tender pengadaan barang dan jasa dilingkungan pemerintah yang sarat persekongkolan, Eben juga enggan memberikan keterangan.

“Kebetulan saya sedang bawa mobil untuk menghadap Bapak Bupati. Usai pertemuan kita bicarakan ya dinda”, ujarnya. (Fir)

Sekolah Polisi Pindah ke Langkat

0

Langkat, (Mimbar) – Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumut kini pindah ke Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat. Peresmiannya dilakukan Kapolri Jendral Tito Karnavian yang diwakili Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Drs, Syafruddin, Msi, Senin (10/8).

Hadir dalam peresmian tersubut, Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso, Gubernur Sumut T. Erry Nuradi, sejumlah Kepala Daerah di Sumut, FKPD di Sumut, unsur pimpinan TNI/Polri, sejumlah pimpinan SKPD di jajaran Pemkab Langkat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Komjen Syafruddin mengatakan, Pendidikan Polri merupakan suatu proses yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang dibutuhkan dalam pemenuhan tugas-tugas kepolisian, sehingga keberadaan SPN akan mampu menciptakan personel Polri yang unggul, memiliki kepribadian yang baik, dan semangat juang yang tinggi.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya teroboson-terobosan baru dalam dunia Pendidikan Polri, salah satunya menjadikan lembaga Pendidikan Polri sebagai Centre Of Excellence di bawah naungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri sebagai motor penggerak. SPN hadir untuk mewujudkan visi-misi Polri tersebut,” kata Syafruddin

Gubsu T Erry Nuradi pada kesempatan itu mengatakan, keberadaan SPN di Hinai akan sangat memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat Langkat sekitar, khususnya dari segi ekonomi.

“Jadilah sosok panutan di masyarakat,” pesan Gubernur kepada seluruh generasi muda yang mengambil pendidikan di SPN Hinai.

Sementara itu Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH kepada wartawan di sela-sela kegiatan peresmian tersebut mengatakan dukungannya terkait kemajuan SPN di Langkat. (B-43).

Midea Masuk Daftar Fortune Global 500

0

Jakarta, (Mimbar) – Midea, salah satu produsen elektronik rumah tangga ternama di dunia, menjadi perusahaan asal China pertama dari industri peralatan rumah tangga yang memasuki daftar 500 Fortune Global, ketika peringkat terbaru dari perusahan terbesar dunia diumumkan pada akhir Juli 2016 lalu.

Debut grup usaha yang dipimpin Fang Hongbo ini dimulai di peringkat 481. Hal ini bisa dicapai setelah di tahun 2015 performa perusahaan berhasil mencapai pendapatan USD 22.17 miliar, dan laba total sebesar USD 2.02 miliar yang menunjukkan peningkatan 21% dibanding tahun sebelumnya.

“Di tahun 2015, industri dunia peralatan rumah tangga menghadapi lebih banyak tantangan, namun Midea bisa terbang melawan arah angin dengan mengunakan strategi pengembangan produk mutakhir, meningkatkan efisiensi dan berfokus pada operasional global,” ungkap Andy Gu, Vice President dari Midea Group.

Midea telah berinvestasi USD 3 miliar untuk penelitian dan pengembangan selama lima tahun terakhir dan sekarang institusi R&D Midea yang beroperasi di China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia dan Singapura telah mengintegrasikan sumber daya global untuk menghasilkan terobosan teknologi. Ini adalah tambahan di luar investasi sebelumnya yakni sebesar USD 1.04 miliar yang ditujukan untuk meningkatkan otomatisasi dan telah menghasilkan 17% dari rasio rata-rata otomatisasi terkini.

Sejauh ini, di tahun 2016, Midea telah mengakuisisi bisnis peralatan rumah tangga Toshiba, dan sedang dalam proses akuisisi Kuka AG, group industri robotik dari Jerman serta Clivet, manufaktur pendingin udara dari Italia. Strategi global Midea berubah dari mengekspor produk, ke arah operasionalisasi secara lokal di pasar-pasar utama.

Basis Midea global saat ini telah beroperasi di lebih dari 200 negara dan 9 unit strategis bisnis, juga menjalankan tujuh operasi skala penuh yang melingkupi R&D, manufaktur dan penjualan di 6 negara termasuk Vietnam, India, Belarus, Mesir, Brasil dan Argentina. Produk Midea dijual lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di tahun 2015, Midea juga memiliki beberapa proyek bergengsi, termasuk memenangkan tawaran untuk menginstal pendingin udara (AC) sentral di stadion untuk pertandingan olahraga di Brasil yang digunakan untuk Olimpiade 2016.

“Midea berdedikasi untuk membantu konsumen menemukan kembali apa arti dari sebuah rumah, dengan cara yang ramah dan mengejutkan. Di masa depan, Midea akan menjadi kelompok bisnis yang berfokus pada peralatan rumah tangga yang pintar dan manufaktur yang cerdas,” jelas Brando Brandstaeter, Head of Brand & Communication of Midea International Business. (rel)

Berkas Pembunuhan Pegawai Pajak Lengkap

0

Medan, (Mimbar) – Berkas perkara pembunuhan terhadap dua orang petugas Kantor Pajak Pratama Sibolga oleh lima orang tersangka dinyatakan telah rampung.

Kepala Seksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumut, Bobbi Sandri, SH., MH menyampaiakan hal itu, Rabu (10/8) di Kantor Kejati Sumut, Jalan A Haris Nasution,
Medan.

“Adapun kelima tersangka pembunuhan yang dinyatakan lengkap diantaranya berinisial, AL, AZ, DL, MG, dan BL. Mereka diserahkan setelah menjalani proses penyidikan di Polres Nias selama 118 hari,” paparnya.

Tim jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunung Sitoli, tambah Bobbi juga telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari pihak kepolisian.

Disebutkannya, selain menyerahkan kelima tersangka juga dilampirkan 22 item barang bukti pada kasus pembunuhan terhadap dua petugas pajak (Parada Toga Siahaan dan Sozanolo Lase) dari Kantor Pajak Pratama Sibolga.

Sebelum berkas dinyatakan lengkap, Bobbi mengatakan bahwa pihak tim JPU Kejari Gunung Sitoli sudah melakukan proses penelitian berkas dan sebelumnya pihak Kejaksaan telah diundang penyidik untuk menyaksikan rekonstruksi ulang proses pembunuhan. (Jep)

Pedagang Eks Aksara Jualan Di tengah Jalan

0

Medan, (Mimbar) – Seratusan pedagang eks Pasar Aksara/Buana Plaza Medan memblokir jalan raya di kawasan itu sebagai bentuk protes atas ketidakjelasan sikap Pemerintah Kota Medan dalam memenuhi tuntutan mereka.

Para pedagang korban kebakaran itu, Selasa (26/7) sengaja menjajakan barang dagangannya di sepanjang jalan Aksara Medan. Akibatnya, arus lalulintas di kawasan itu mengalami kemacetan parah.

Selain menggelar dagangan, para pedagang juga melakukan orasi meminta Walikota Medan, T. Dzulmi Eldin segera turun ke lokasi untuk meninjau kondisi para pedagang sekaligus membahas tempat relokasi sementara.

“Kami mau Walikota Medan turun ke lokasi. Kami yang memilih bapak sebagai Walikota, kenapa sekarang kami tidak ada diperhatikan. Jangan sewaktu mau Pemilu dia kemari untuk melihat kami. Lihat, hanya satu butir jagung yang bisa kami makan untuk mengganjal perut kami. Tolong perhatikan kami yang merupakan rakyat kecil,” kata seorang pedagang yang disambut teriak histeris para pedagang lainnya.

Pedagang juga meminta Presiden Jokowi bersedia meringankan langkahnya turun ke lokasi guna melihat nasib para pedagang korban kebakaran. Mereka mengaku sudah melayangkan surat dan berkas-bekas terkait.

Sembari berorasi, para pedagang juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar sembari memakan jagung. Sedangkan petugas Polsek Percut Sei Tuan, Sat Sabhara Polresta Medan serta Satpol PP Kota Medan sudah berjaga-jaga di lokasi.

Di tengah teriknya matahari, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Z turut memberikan jagung kepada sejumlah pedagang.Hingga sekira pukul 18.00 WIB, para pedagang Pasar Aksara masih terus menggelar dagangannya di badan jalan. Sementara arus lalu lintas berangsur-angsur lancar. (An)

BNN Sumut Ringkus Oknum Polisi

0

Medan, (Mimbar) – Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara (BNNP) Sumut meringkus seorang oknum polri yang bertugas di bagian PAM Obvid Poldasu berinisial Aipda K, tak jauh dari rumahnya di Jalan STM Ujung, belum lama ini.

Kabid Pemberantasan Narkoba BNNP Sumut AKBP Agus Halimudin ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Selasa (19/7) sore, membenarkan pihaknya meringkus oknum Polri yang merupakan DPO mereka.

“Aipda K yang diringkus pada Kamis(14/7) malam bertugas di Poldasu. Tersangka itu di bagian PAM Obvit. Tidak ada barang-bukti yang diamankan dari tersangka,” ujarnya.

Tersangka, sambungnya, merupakan pengembangan kasus 1000 pil ekstacy, yang sebelumnya pihaknya meringkus oknum Polri berinisial Aiptu M beberapa bulan lalu.

“Dari tangan Aiptu M kita mengamankan barang-bukti 1000 pil Ekstacy. Menurut pengakuan Aiptu M, 1000 pil Ekstacy tersebut didapatnya dari Aipda K. Sejak itu Aipda K menjadi DPO kita, namun ia masih aktif bertugas,” terangnya.

Ditanyai dimana tersangka diringkus oleh pihaknya. Agus mengaku tersangka diringkus tak jauh dari rumahnya.

“Selama ini tersangka tidak tinggal di rumahnya Jalan STM Ujung, melainkan menyewa kos-kosan dan sering berpindah-pindah. Kamis malam kita mendapat informasi bahwa tersangka berada di tak jauh dari rumahnya, sehingga kita menuju lokasi dan melakukan penangkapan,”

Disinggung apakah Aipda K nantinya diserahkan ke kesatuannya guna diproses. Kabid menegaskan kasus tersebut akan diproses oleh BNNP Sumut. “Kita yang proses tersangka hingga menjalani persidangan,” tegasnya. (An)

Aksara Plaza Membara

0

Medan, (Mimbar) – Gedung Aksara/Buana Plaza yang berlokasi persis di persimpangan antara Jalan Prof. HM. Yamin dengan Jalan Aksara Plaza ludes dilalap jago merah. Api yang diduga berasal dari sebuah toko pakaian di lantai II gedung tersebut terus membara hingga melumatkan isi gedung.

Menurut sejumlah saksi mata, kobaran api mulai terlihat sejak pukul 11.30 WIB dan terus membesar. Meski petugas pemadam kebakaran mengerahkan seluruh kekuatannya, namun amarah “Si jago merah” tak dapat diredam.

Sekira pukul 17.30 WIB api semakin membesar sehingga kerumunan warga yang menyaksikan musibah kebakaran itu sempat berhamburan menjauh dari lokasi semula mereka menyaksikan peristiwa itu. Warga khawatir api yang tiba-tiba membumbung tinggi itu meruntuhkan bangunan atau memicu ledakan yang dapat menyebabkan terhempasnya puing-puing mengandung bara api.

Sementara sejumlah aparat kepolisian terlihat melakukan upaya pengaturan lalulintas yang macat karena sebagian besar ruas jalan di sekitar kawasan itu dipadati warga yang ingin menyaksikan peristiwa itu dari dekat. Aparat juga menutup akses jalan Prof HM. Yamin persis di depan gedung yang terbakar itu dan mengalihkannya ke jalur alternatif.

Sejumlah warga yang berdomisili di sekitar gedung tersebut juga terlihat panik. Selain khawatir api merembet ke bangunan miliknya, warga juga merasakan dampak asap tebal yang keluar dari gedung tersebut. Beberapa diantara warga sekitar terlihat melakukan evakuasi atas harta benda mereka.

Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh informasi resmi tentang korban jiwa, namun diperoleh informasi ada seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) yang terluka karena terkena percikan benda jatuh dari atas gedung yang terbakar itu.

Terbakarnya gedung Aksara Plaza ini menuai banyak spekulasi. Sejumlah pihak mengaitkan kebakaran tersebut dengan isu tentang pengelolaan pusat perbelanjaan yang diduga bermasalah itu.

Sebelumnya sejumlah media pernah memberitakan tentang ketidakjelasan kerjasama pengelolaan gedung tersebut. Ada indikasi kuat terjadi tindakan yang merugikan negara, dimana Pemerintah Kota Medan tidak mendapatkan perolehan pendapatan daerah dari kerjasama pengelolaan gedung tersebut. (02)

Eksekusi Reg.40 Akanakah Ada Pertumpahan Darah?

0

Sibuhuan, (Mimbar) – Eksekusi lahan seluar 47 ribu hektar di kawasan register 40 Kabupaten Pdanglawas tinggal menghitung hari. Pemerintah rencananya akan membahas persoalan tersebut pada tanggal 13 hingga 15 Juli mendatang.

Namun seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Huristak, Tongku Khalik yang juga Ketua Kelompok Tani Luat Huristak menilai langkah pemerintah pusat itu bakal menimbulkan masalah baru yang lebih besar bahkan berkemungkinan memicu konflik hingga pertumpahan darah.

“Kalau tetap di eksekusi, yang namanya bentrok fisik itu tidak bisa dihindari, itu sangat tidak kita inginkan terjadi. Makanya dengan tegas kita menolak dilakukan eksekusi,” katanya.

Tongku Khalik yang juga anggota DPRD Kabupaten Padanglawas itu mengatakan, jika pemerintah tetap memaksakan diri untuk melakukan eksekusi maka yang menjadi korban adalah para karyawan maupun pekerja yang sudah lama berdomisili dan mencari makan dari perkebunan milik perusahaan PT. Torganda tersebut.

Menurutnya, jika pemerintah mau bersikap adil melaksanakan peraturan seharusnya tidak hanya lahan milik perusahaan tersebut saja yang dieksekusi, tetapi perusahaan lain yang juga berada di kawasan hutran register 40 juga harus mendapatkan perlakuan sama.

”Kenapa perusahaan lain dibiarkan, sementara tidak sedikit perusahaan perkebunan yang lahannya di atas alas register 40. Ironisnya lagi mereka yang tidak terganggu pemilik perusahaannya bukan Putra Bumi. Bukan itu saja, kalau boleh kita jujur secara hati nurani, perusahaan yang berpihak kepada masyarakat hanya Torganda,” ucapnya.

Sementara Bupati Bupati Palas H. Ali Sutan Harahap (TSO) kepada Mimbar di rumah pribadinya Jalan Ki Hajar Dewantara, Sibuhuan Kamis (7/7) mengharapkan ada solusi terbaik terkait eksekusi register 40.

“Kita berharap ada solusi yang terbaiklah dari pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait eksekusi nanti,” ucap pejabat itu.

Bupati juga mengatakan, selain hak-hak pekerja yang harus menjadi perhatian, pemerintah juga diharapkan tetap menghidupkan sistem kemitraan inti Plasma sehingga masyarakat sekitar maupun pekerja juga ikut terbantu atas beroperasinya perkebunan itu.

Selain itu bupati Palas juga berharap pasca dieksekusi nanti lahan register 40 bisa berdampak positif dan memberi mamfaat luas bagi warga Palas. Apalagi selama ini keberadaan perusahaan tersebut belum banyak membawa mamfaat bagi warga Palas.

Pemda Palas sendiri, katanya tidak begitu mempersoalkan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat terhadap lahan register 40. (Sly)

Pengunjung Taman Buaya Was Was

0

Medan, (Mimbar) – Pengunjung Taman Buaya Asam Kumbang merasa was was saat mengisi liburan di taman wisata penangkaran hewan melata tersebut. Mereka khawatir sewaktu-waktu bisa terjadi aksi kejahatan karena pada lokasi itu tidak terlihat aparat kepolisian yang melakukan pengawasan.

“Biasanya pada momen-momen liburan seperti sekarang ini, petugas Kepolisian sudah terlihat berjaga di lokasi. Akan tetapi, pada lebaran kali ini, memang dari amatan kami sampai hari ini sepertinya tidak ada satu pun telihat petugas yang melakukan pejagaan,” sebut seorang pekerja di objek wisata yang berlokasi di Kecamatan Selayang, Kota Medan, baru-baru ini.

Pantauan Mimbar, Rabu (6/7) lonjakan pengunjung di lokasi wisata penagkaran buaya itu melonjak tajam. Antrian pengunjung terlihat memadati pintu masuk areal. Sementara pengunjung lainnya sudah terlihat memadati sejumlah kolam tempat bersemayam buaya bermacam jenis dan ukuran.

“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja. Harapannya tidak ada pelanggaran kamtibmas di dalam maupun di luar lokasi taman wisata ini,” ucap petugas taman itu kepada wartawan.

Padatnya kunjungan wisatawan di lokasi itu sangat memungkinkan bagi oknum-oknum tertentu untuk melakukan tindakan kejahatan kepada para pengunjung. Syukurnya, kekhawatiran itu terjadi.

Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung, pengelola tempat wisata memaksimalkan peran tenaga keamanan (security) kawasan itu dibantu dengan sejumlah pekerja lainnya sehingga stabilitas keamanan di lokasi tersebut dapat terjaga.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sunggal, Kompol Daniel Marunduri enggan memberikan keterangan perihal minimnya penjagaan yang dilakukan personilnya terhadap aktifitas warga yang melakukan kunjungan wisata di lokasi itu.

Sementara, Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sunggal, Iptu Nur Istianto membantah perihal tidak adanya aparat yang melakukan pengawasan dan penjagaan di taman wisata tersebut.

“Siapa bilang gak ada bang? Setahu saya ada bang dan itu anggota Binmas Polsek Sunggal yang di situ,” ucap perwira itu melalui pesan singkat yang ditujukan kepada wartawan.

Kepala Bidang Humas Poldasu, Komisaris Besar (Kombes) Polisi, Rina Sari Ginting memastikan semua tempat wisata diberikan pengamanan oleh pihak Kepolisian.

“Loh semua tempat wisata dilakukan pengamanan oleh pihak Kepolisian. Patroli juga di arahkan ke tempat wisata untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas dan mencegah kriminalitas,” ucapnya. (AE)

Biadab, Bayi Dibuang Ditumpukan Sampah

0

Medan, (Mimbar) – Sesosok bayi perempuan tak bernyawa dengan tali pusar masih utuh terbungkus kain sarung‬, ditemukan pemungut sampah di sebuah tumpukan sampah, Rabu (29/6) siang. Mendadak warga sekitar Jalan Ismaliyah, Kecamatan Medan Area heboh.

Informasi yang dihimpun di lokasi, sebelum mayat bayi itu ditemukan, ketika itu truk sampah milik Pemko Medan tengah mengumpulkan sampah-sampah yang berada di gerobak sampah seputaran TPU Jalan Ismaliyah. Petugas pemungut sampah langsung menaikkan sampah ke atas truk. Tiba – tiba kernet truk, Udin sontak terkejut lantaran melihat sesosok mayat bayi perempuan dengan tali pusar masih utuh dan terbungkus kain sarung.

Selanjutnya mayat bayi yang berada di atas truk sampah tersebut langsung kembali diturunkan, dan diletakkan di atas meja sekitar lokasi tempat pengumpulan gerobak sampah. Kernek truk selanjutnya melaporkannya ke warga sekitar dan diteruskan ke Polsek Medan Area serta tim Identifikasi Polresta Medan. Setibanya petugas di lokasi, langsung olah TKP. Setelah itu mayat dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan guna diotopsi.

Kapolsek Kompol M Arifin ketika dikonfirmasi mengatakan, dari hasil keterangan yang dilakukan pihaknya terhadap 2 pengumpul sampah dengan menggunakan gerobak sampah yakni Ponirin, bahwa rutenya mengumpulkan sampah diantaranya Jalan Utama Gang Rahayu dan Gang Setia. Sedangkan seorang lagi, Marulak mengumpulkan sampah dari Jalan Utama Gang Usman dan Gang Sempurna.

“Kedua pengumpul sampah itu taak mengetahui darimana mereka menaikkan sampah dalam bentuk bungkusan karung yang ternyata di dalamnya ada mayat bayi perempuan. Sudah 3 saksi kita mintai keterangannya, diantaranya kernek truk Udin, Ponirin dan Marulak‬,” ujarnya.

Sedangkan mayat bayi, sambungnya, suda dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan guna kepentingan outopsi. Sekaligus untuk penyelelidikan terkait orang yang bertanggung jawab membuang bayi perempuan itu.

“Kita masih menyelidiki terkait orangtua yang tega membuang bayi perempuan tersebut,” tegasnya. (An)