Beranda blog Halaman 2592

Qurban Tapi Tak Sholat

0

Hakekat berqurban adalah kekuatan diri menyembelih hawa nafsu. Hawa nafsu menumpuk kekayaan, sehingga dikuasai oleh harta, hingga nafsu jabatan yang terkadang melupakan rambu dan nilai nurani. Sehingga menjadikan manusia lebih hina dari binatang ternak.

Daging Qurban dalam kontek ketaqwaan bukan diserahkan kepada Allah. Tetapi, nilai utama yang di lihat Allah adalah ketaqwaan sang pelaku qurban, sehingga ia mampu menjadikan Qurban bagian atau sarana mendekatkan diri kepada Allah. Karena, nilai Qurban itu
sebenarnya dimulai dari keikhlasan.

Dewasa ini, kita menyaksikan bahwa sangat banyak peserta Qurban yang tak mengerjakan sholat. Ada tukang potong dan panitia qurban juga tak sholat. Bahkan, dilaporkan ke saya ada juga pelaksana qurban yang tak sholat dan tak puasa Ramadhan. Akhirnya, ia tertipu
dengan godaan syaithan. Mengerjakan yg sunnah, meninggalkan yang wajib.

Sebaliknya, ada yang rajin sholat tapi tak giat menabung untuk qurban.akhirnya, sepanjang hidupnya tak berqurban. Hanya puas menjadi panitia dan penerima daging qurban. Seharusnya,
dua sisi kontradiktfi ini disatukan. Diseimbangkan antara ibadah sosial ibadah wajib kepada Allah.

Pembunuh Ciplek Tertangkap

0

Medan, (Mimbar) – Masih ingat peristiwa terbunuhnya Susanto alias Ciplek, warga Tembung yang tewas mengenaskan setelah dipaksa meminum cairan soda api? Diduga sang aktor perencana pembunuhan itu, HH yang juga disebut-sebut sebagai bandar narkoba berhasil diringkus aparat bersama sejumlah bandar narkoba lainnya.

“Pengungkapan bandar narkoba tersebut merupakan hasil dari laporan Satgas Narkoba yang selama ini kita bentuk. Kita meringkus 4 tersangka bandar narkoba yang diringkus dari 3 lokasi berbeda berikut sejumlah barang-bukti sabu di wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan,” ucap Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Sabtu (10/9).

Masing-masing tersangka berinisial HH, Ru, Ir dan MRS. Satu orang diantaranya yang berinisial HH, kata Kapolresta didampingi Kasat Narkoba Kompol Boy J Situmorang, merupakan DPO Polresta Medan dan Polsek Percut Sei Tuan karena menjadi otak pembunuhan berencana yang menewaskan Susanto alias Ciplek (41) warga Jalan Beringin Gang Tomat Pasar 7 Tembung, Percut Sei Tuan pada Bulan Juni lalu.

Kasus pembunuhan ciplek itu melibatkan 3 (tiga) orang tersangka. Diantaranya HH yang perannya sebagai penyuruh dan penyedia soda api, SH yang tertangkap dan sudah dihukum dengan ancaman atau vonis 3 tahun 6 bulan dan Na yang masih DPO.

“Korbannya saat itu atas nama Susanto alias Ciplek. Dimana tersangka SH dan N yang menyiramkan soda api ke wajah korban, sehingga pada saat itu korban mengalami luka bakar di wajah hingga tubuhnya. Korban meninggal dunia setelah dirawat selama kurang lebih 6 jam di rumah sakit,” terangnya.

Adapun modus tersangka saat itu adalah, dimana HH selaku bandar narkoba merasa bahwasanya salah satu jaringan narkoba itu diinformasikan oleh korban. Sehingga mereka menganggap korban merupakan informen yang selama ini memberikan informasi kepada pihak kepolisian. HH selaku bandar narkoba perintahkan SH dan N selaku esekutor untuk melakukan pembunuhan terhadap Susanto alias Ciplek.

“Untuk ke-4 tersangka dalam kasus narkoba ini kita kenakan pasal 114 Undang-Undang 35 tentang narkotika. Sementara itu untuk HH sendiri selain Undang-Undang narkotika, juga kita kenakan Pasal 351 Ayat 3 (penganiayaan berat yang mengakibatkan korban telah meninggal dunia orang),” tegasnya.(An)

Nah, Begini Ini Jadinya…

0

Medan, (Mimbar) – Pasangan remaja lagi kasmaran yang tidak mengindahkan nilai-nilai agama dan adat ini akhirnya harus menelan kepahitan. Betapa tidak, si cowok harus meringkuk di sel penjara sementara di cewek menahan malu dan sesal karena sudah kehilangan keperawanannya.

Musinem ibu dari remaja perempuan sebut saja namanya Mawar (17) melaporkan pacar anak perempuannya itu berinisial RPW (19), warga Jalan Bilal Ujung, Pulo Brayan Darat I, Medan ke satuan reserse kriminal (Reskrim) Polresta Medan dengan tuduhan pencabulan.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Fahrizal, Jumat (9/9) menyebutkan perihal sudah dilakukannya penangkapan terhadap tersangka itu yang berawal dari adanya laporan dari ibu kandung korban pada bulan Mei lalu.

Musinem, kata Kompol Fahrizal, ketika dimintai keterangan oleh penyidik unit perlindungan perempuan dan anak (UPPA) memaparkan saat itu dirinya menginterogasi putrinya itu yang selalu mengurung diri dan kerap menangis sendirian di dalam kamar.

Setelah didesak keluarga, akhirnya Mawar memberitahukan kepada ibunya tentang apa yang ia alami. Putrinya itu mengaku sudah berbuat dosa besar, yakni melakukan hubungan layaknya suami istri dengan pacarnya RPW di Hotel Abadi, Jalan KLY Sudarso, Medan.

Mawar semakin resah, tatkala pacarnya itu paska melakukan hubungan terlarang, tak pernah lagi kunjung berkunjung ke rumahnya atau sekadar menemuinya. Mendengar cerita itu, orang tua Mawar menanyakan langsung ke rumah RPW perihal itu dan diakui tersangka.

Merasa tak senang, Musinem pun mengadukan peristiwa itu ke petugas kepolisian dengan tuduhan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

“Setelah unsur dipenuhi, yakni hasil visum keluar dan saksi-saksi juga sudah dimintai keterangannya, Jumat sore tersangka diringkus di rumahnya tanpa adanya perlawanan. Selanjutnya tersangka diboyong ke Mapolres guna menjalani pemeriksaan,” kata Fahrizal.(An)

Maling Motor Ini Nangis-Nangis

0

Medan, (Mimbar) – Roni Torop Sihombing alias Ruak-Ruak (35) warga Jalan Menteng II Gang Pelita Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Area, Kota Medan ini menangis sejadi-jadinya saat ditangkap di kediamannya oleh aparat kepolisian.

Lelaki itu diduga pelaku pencurian sepeda motor merk Yamaha Vixsion BK 6732 AGC milik Editia Warma yang hilang dari dalam rumahnya di kawasan Jalan Bromo tepatnya Jalan Bakaran Batu Gang Jermal II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

.“Adanya laporan dari si korban, petugas langsung melakukan cek TKP dan melakukan penyelidikan dan diketahui pelaku pencurian tersebut atas nama Roni Torop Sihombing alias Ruak-Ruak,” ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Area, Komisaris Polisi (Kompol) M. Arifin, akhir pekan lalu.

Selanjutnya, papar perwira itu, petugas melakukan penangkapan terhadap pelaku di kediamannya serta menemukan barang bukti sepeda motor hasil curian tersebut.

“Pelaku masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut guna kita kembangkan sang penadahnya,” kata Kapolsek.

Sebelumnya, Editia Warma selaku korban dalam laporannya kepada petugas menyebutkan, kendaraan kesayangannya itu ketika itu sengaja diparkirkan di dalam ruang tamu rumahnya. Selanjutnya karena ada urusan tertentu, ia keluar rumah dan menggembok rumahnya itu.

Betapa terkejutnya korban, ketika ia pulang ke rumah sudah mendapati gembok rumahnya rusak dan sepedamotornya sudah tidak berada lagi di tempatnya. Atas kejadian itu, korbanlangsung membuat pengaduan. (AE)

Busyet….Ada Ladang Ganja Seluas 18,1 Hektar

0

Padangsidempuan, (Mimbar) – Secara mengejutkan, personil dari Batalyon Infanteri (Yonif) 123/Rajawali yang sedang menggelar latihan uji siap tempur (UST) di hutan kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal menemukan perladangan ganja.

Temuan itu langsung ditindaklanjuti dengan cara melakukan penyisiran. Akhirnya, secara marathon personil pasukan TNI itu menemukan setidaknya ada 9 (sembilan) titik ladang ganja yang tersebar di 5 (lima) desa di kawasan pegunungan Tor Sihite, Panyabungan Timur.

“Berhasil menemukan ladang ganja seluas 18,1 hektar,” sebut Komandan Batalyon Infanteri (Dan Yonif) 123/Rajawali, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri GBP Wijangsa, Jum’at (9/9) di Markas Komando (Mako) Yonif 123/Rajawali.

Tanaman ganja yang ditanam secara bersusun itu berada di kawasan hutan jauh dari permukiman warga. Untuk menjangkau perladangan itu setidaknya membutuhkan waktu tempuh selama 4-5 jam perjalanan dengan cara berjalan kaki.

Temuan itu menurutnya sangat mengejutkan, apalagi pada kesempatan sebelumnya Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB), Mayor Jendral (Mayjend) TNI Lodewyk Pusung saat berkunjung ke Kabupaten Mandailing Natal pada bulan Agustus lalu sudah pernah mengingatkan dan mewanti-wanti warga agar tidak mencoba-coba menanam ganja.

Lebihlanjut komandan pasukan ini mengharapkan pemerintah daerah setempat agar tidak bosan-bosannya mengingatkan warga untuk tidak menanami ganja lagi. “Ini juga bisa memperburuk citra daerah,” ucapnya. (011)

Usaha Hiburan Diimbau Tutup 2 Hari

0

Medan, (Mimbar) – Pemerintah Kota Medan mengimbau para pengusaha tempat hiburan menghentikan sementara opersional bisnisnya selama dua hari sebagai bentuk toleransi terhadap umat Islam yang akan merayakan Idul Adha.

“Bagi pengusaha, pimpinan maupun penangungjawab tempat usaha yang tidak mengindahkannya, maka akan diberikan sanksi administratif yang berlaku,” ucap Walikota Medan, T. Dzulmi Eldin yang diwakili Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Hasan Basri di Balai Kota Medan, Jumat (9/9).

Tempat usaha yang diminta menghentikan operasinya selama dua hari (Minggu dan Senin) itu yakni jenis usaha hiburan malam seperti diskotek, klab malam, pub/live music, karaoke, panti pijat, oukup, spa dan bar.

Kemudian jenis usaha rumah billiard dan usaha arena permainan ketangkasan, kecuali permainan untuk anak-anak dan keluarga

Penutupan sementara penyelenggara kegiatan hiburan ini, dikecualikan pada kegiatan usaha hiburan yang merupakan fasilitas hotel bintang 3, 4 dan 5 dengan ketentuan telah mendapat persetujuan dari Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan.

Hasan Basri menambahkan, pihaknya akan menurunkan Tim pengawasan dan penertiban Usaha Hiburan dan Rekreasi di Kota Medan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan tersebut. (ASW)

Oknum Brimob Main Koboi, Warga Marah

0

Labusel,(Mimbar) – Aksi koboi yang dilakukan seorang oknum Brimob terhadap Mulim Simbolon (25) dengan cara menembak kakinya, Jum’at (10/9) telah memicu kemarahan warga Desa Sampean, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu. Sebuah kantor dan rumah menjadi sasaran amuk warga.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Labuhanbatu, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teguh Yuswardi langsung turun ke tempat kejadian perkara untuk menenangkan warga yang tersulut emosi.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian berawal dari Mulim Simbolon warga Desa Sampean itu dituduh melakukan tindakan pencurian atas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik PT. Sumber Tani Agung (STA) di Dusun Tanjung Marulak, Desa Hutagodang, Kecamatan Sungai Kanan, Labuhanbatu Selatan.

“Saya berada di luar areal perkebunan STA itu, saya tetap dituduh mencuri TBS dan saya sudah menyerah tidak lari, tetapi tetap saja ditembak,” ucap Mulim kepada wartawan yang melihat langsung kondisi warga malang itu.

Aksi koboi oknum polisi dari satuan Brimob itu telah memantik kemarahan warga. Seusai sholat Jum’at sekira pukul 13.00 WIB, sekitar 75 orang warga berkumpul dan hendak mencari oknum aparat yang bertindak bar-bar itu.

Sesampai di lokasi, warga tidak menemukan Bripka F Hasibuan. Kekesalan warga akhirnya dilampiaskan dengan melakukan pengrusakan terhadap kantor PT. STA dan berlanjut pengruakan terhadap rumah milik oknum aparat itu.

Kapolres Labuhanbatu didampingi Kapolsek Langga Payung, Ajun Komisaris Polisi (AKP) D Nainggolan membenarkan pelaku penembakan itu salah seorang oknum anggota dari satuan Brimob berpangkat Bripka.

“Dia (pelaku) sudah ditahan. Selanjutnya proses hukumnya akan dilakukan di Mapolda Sumut. Sementara korban kini sudah dibawa ke rumah sakit,” ucap periwira itu.

Unsur pimpinan di perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT. STA tidak dapat dikonfirmasi perihal kasus ini. Seorang Manegernya, Tiono dan Asisten Divisi III Nagalima, Hendrik juga tidak dapat dikonfirmasi. (MH)

Rampok Ditengah Guyuran Hujan, Bonyok

0

Medan, (Mimbar) – Aksi perampokan di tengah guyuran hujan deras Kamis (8/9) dinihari lalu gagal setelah calon korbannya berteriak “rampok”. Warga pun langsung menghajar perampok itu. Seorang berhasil melarikan diri, sementara DS (25) warga Mabar Hilir, Medan Labuhan bonyok dihakimi massa.

Satu dari dua tersangka perampok, DS (25) warga Mabar Hilir, Medan Labuhan babak-belur dan nyaris tewas diamuk massa di Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Deliserdang Kamis (8/9) dini hari, usai merampas paksa sepedamotor milik Nana (26) warga Dusun VI Desa Percut, Percut Sei Tuan.

Keterangan yang dihimpun, sebelum perampokan itu terjadi, Nana (26) warga Dusun VI, Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang pada malam nahas itu baru pulang dari tempat kerjanya mengendarai sebuah sepedamotor Honda Beat. Ketika melintas di Desa Sampali dan cuaca saat itu hujan lebat, tiba-tiba korban dipepet para tersangka yang mengendarai sepedamotor Honda Supra 125 BK 6377 AFB.

Korban yang terkejut langsung melajukan sepedamotornya dengan kencang. Namun kedua perampok itu tetap mengejar korban dan kembali memepet korban. DS yang berada di posisi boncengan langsung turun dari sepedamotor, lalu menghadang laju korban sembari memintanya turun. Sedangkan rekan tersangka, Dol memantau situasi. Seketika itu juga korban berteriak rampok, namun DS menarik paksa sepedamotor korban, namun tetap dipertahankannya sehingga terjadi aksi saling tarik.

Warga sekitar yang mendengar teriakan korban berhasil menangkap DS. Sedangkan rekannya langsung kabur. Tanpa ada yang mengomandoi, massa langsung menghakimi tersangka hingga babak-belur dan nyaris tewas. Petugas Patroli Polsek Percut Sei Tuan yang sebelumnya mendapat laporan dari warga, tiba di lokasi. Nyawa tersangka akhirnya terselamatkan. Dalam kondisi babak-belur, DS diboyong ke Mako guna menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Z menyebutkan, tersangka kini masih menjalani pemeriksaan intensif. (An)

Ada Proyek Tak Masuk Akal di Tapsel?

0

Tapsel, (Mimbar) – Sejumlah mahasiswa menilai banyak pelaksanaan proyek yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tapanuli Selatan tak masuk akal. Meski terbilang baru selesai pengerjaannya, namun kondisinya sudah mengalami kerusakan parah.

Pergerakan Mahasiswa Indonesia (Permisi) Tabagsel, Kamis (8/9) lalu menggelar aksi memprotes pelaksanaan proyek yang dinilai tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan. Aksi puluhan mahasiswa di depan Kantor Dinas PU, Jalan Sudirman Sadabuan, Padangsidempuan sempat dicegah aparat, namun mereka tetap menyampaikan orasi.

Abdul Rachim Hasibuan selaku kordinator aksi menyebutkan, mahasiwa telah melakukan investigasi atas sejumlah pekerjaan proyek pembangunan fisik yang bersumber dari anggaran tahun 2015 lalu itu, hasilnya banyak pekerjaan yang dilakukan asal jadi.

Ia membeberkan, di Kecamatan Angkola Barat, misalnya, ada pekerjaan rehab jalan keliling Desa Sitaratoit yang menghabiskan anggaran senilai Rp200 juta yang kondisinya memprihatinkan, padahal masa penyelesaian pekerjaan itu baru sekitar setahun lalu.

Begitu juga pekerjaan lanjutan rabat beton di lokasi yang sama dengan anggaran Rp150 juta dan pembangunan serta perkuatan jalan keliling Kelurahan Sitinjak-Puskesmas Simaninggir dengan anggaran Rp400 juta juga kondisinya sangat memprihatinkan.

“Ketiga proyek tersebut dikerjakan pada TA 2015 dan kondisinya saat ini sudah mengalami kerusakan parah,” ucap Rachim.

Ironisnya, kata Rachim, lanjutan pembangunan peningkatan jalan jurusan Huta Lambung-Sibakkua Kecamatan Angkola Barat TA 2015 dengan anggaran Rp500 juta diduga ada indikasi korupsi yang dilakukan pejabat di Dinas PU Tapanuli Selatan.

“Ada dugaan mark up karena ternyata pada tahun anggran 2016 lalu ada juga mata anggaran yang dialokasikan sebesar Rp700 juta untuk lanjutan peningkatan jalan Huta Lambung-Sibakkua. Jadi totalnya Rp1,2 miliar untuk dua tahun anggaran. Inikan tidak masuk akal,” katanya.

Pengunjukrasa meminta Plt Kadis PU Tapsel segera menjelaskan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan sejumlah proyek yang mereka nilai bermasalah.

Sekretaris Dinas PU Tapsel, Chairul Rizal Lubis ketika menemui para pendemo mengatakan, pihaknya sangat menghargai kedatangan para mahasiswa yang berkenan menyampaikan aspirasi ke instansi tersebut.

“Hasil investigasi terkait pembangunan yang dinilai Permisi bermasalah akan kami diskusikan dengan pimpinan nantinya demi untuk kebaikan bersama ke depan,” ucap pejabat itu.

Para pendemo mengancam akan kembali turun melakukan aksi lanjutan bahkan melaporkan dugaan penyimpangan itu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Padangsidimpuan maupun ke Kejatisu, jika intansi itu mengabaikan hasil investigasi tersebut. (B 65)

Bus Pembawa Maut, Mesjid pun Diseruduk

0

Labusel, (Mimbar) – Kecerobohan dan keteledoran sopir bus angkutan kota antar propinsi ini telah berakibat pada melayangnya nyawa dua orang penumpang dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka. Sebuah tempat peribadatan, kondisinya juga hancur paska diseruduk kendaraan itu.

Data yang dihimpun Mimbar menyebutkan, semula bus PMH yang dikemudikan Sekiel Sianipar (39) warga Jalan Tanah Jawa Gang Puri 9 Pematang Siantar itu melaju dengan kecepatan tinggi. Sesampai di tikungan kawasan Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Dusun Asam Jawa Kampung Desa Asam Jawa Kecamatan Torgamba, bus itu menyenggol bagian kanan sebuah kendaraan angkutan barang yang pada saat itu sedang pembawa sayuran.

Usai menghantam badan kendaraan colt diesel BK 8312 SH yang dikemudikan Mahmiadi Sinaga, sopir bus PMH BK 7639 LT itu langsung hilang kendali dan akhirnya kendaraan yang dikemudikannya menghantam bangunan mesjid Nurul Yaqin yang berada di sekitar lokasi.

Seketika bangunan depan mesjid itu jebol dihantam laju bus PMH bahkan separuh dari bodi kendaraan itu menembus hingga ke bagian tengah ruangan shalat. Peristiwa yang terjadi Kamis (8/9) sekira pukul 04.15 dini hari itu sontak membuat warga sekitar terkejut dan secara berduyun-duyun mereka mengerumini tempat kejadian perkara untuk menyaksikan langsung peristiwa nahas itu.

“Ada dua penumpang yang meninggal dunia, lainnya luka-luka, saat ini masih dalam proses tindaklanjut” demikian dikatakan Kasat Lantas Polres Labuhanbatu, AKP WS Muchtar Hasibuan melalui Kanit Laka Ipda Sidik SH.

Korban meninggal dunia akibat peristiwa ini, Jamuda Simanjuntak (65), warga Desa Huta Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun dan Kelvin Avandi (4) seorang bocah warga Kampung Bangun Desa Pekan Tolan Kecamatan Kampung Rakyat, Labusel. (mh/