Beranda blog Halaman 2584

Warga Kesal Polisi Pulang Tangan Kosong

0

Medan, (Mimbar) – Warga desa Patumbak mengaku kecewa dan kesal dengan kinerja aparat kepolisian di daerah ini. Meski lokasi judi dadu Pak Kulit sudah berlangsung sejak lama, namun baru kali ini dilakukan penggerebekan, itupun hasilnya kosong.

“Waduh sudah lama kali beroperasi Judi Pak Kulit itu. Sudah sangat sering kami sebagai masyarakat jadi resah. Masa baru sekarang digrebek, itupun bocor dan tidak ada yang diamankan,” ucap Bu Nini, salahseorang warga, Jum’at (16/12).

Warga lain menyebutkan, warung judi itu sudah beroperasi lebih dari sepuluh tahun, namun hingga kini belum pernah tersentuh hukum.

Sementara itu, Kasubdit III/Jahtanras Dit Reskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu, Kamis (15/12) mengatakan dalam penggerebakan yang dilakukan pihaknya belum berhasil menangkap para pemain judi.

“Saat kita grebek sudah bocor duluan. Makanya, tidak ada yang kita amankan,” kata perwira kepolisian itu. (AE)

Hasil Copetan Rp20 Ribu, Pria Bertato Tewas

0

Medan, (Mimbar) – Pelaku copet sebuah dompet milik seorang karyawati swasta akhirnya tewas. Pria bertato yang belum dikenali identitasnya itu sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Bromobdasu Medan, namun nyawanya tak tertolong.

Informasi yang berhasil dihimpun Mimbar menyebutkan, pada Rabu (14/12) lalu pria tanpa identitas itu bersama seorang rekannya yang berhasil melarikan diri dengan menggunakan sepedamotor menjabret dompet korbannya, Laura Sari Pangaribuan (22) di Jalan
Sei Belutu, Medan Sunggal.

Korban yang ketika itu berboncengan sepedamotor dengan rekannya spontan menjerit minta tolong kepada sejumlah warga dan pengendara yang melintas di kawasan tersebut. Warga
yang mendengar teriakan keras Laura segera mengejar pelaku.

Nahas bagi para pelaku, jalanan yang macet membuat mereka sulit menghindar dari kejaran warga. Seketika kedua pelaku terjatuh dari kendaraannya, namun salah seorang pelaku yang menjadi pengemudi motor tersebut berhasil melarikan diri. Sementara pria berpostur kurus tinggi itu tak berkutik mendapat bogeman warga yang kesal.

Selang beberapa waktu, aparat dari Kepolisian Polsek Sunggal yang sedang berpatroli melintas di lokasi tersebut langsung menghentikan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga. Pelaku yang sudah dalam kondisi kritis itu langsung diboyong ke RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan untuk mendapatkan perawatan.

Akibat luka serius yang dialami terutama pada bagian kepala, pelaku pencopetan itu akhirnya tewas.

Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel melalui Panit Reskrim Ipda Manik membenarkan tewasnya pelaku pencopetan/penjambretan itu.

Sementara seorang teman korban, Herna Friskila menyebutkan, dompet hitam milik Laura, warga Jalan Kopra I No.7 Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan itu hanyha berisi uang senilai Rp20 ribu, kuitansi belanjaan dan sebuah kartu game. (AE)

 

Nakhoda dan ABK Lompat ke Laut

0

Labuhanbatu, (Mimbar) – Seorang nahkoda dan 3 orang anak buah kapal (ABK) melarikan diri dengan cara menceburkan dirinya ke laut ketika kapal bermuatan bawang merah ilegal yang mereka bawa terjaring razia aparat, Rabu (7/12).

“Ya, ada diamankan sebanyak 3 kapal bermuatan bawang merah kurang lebih 200 karung, saat ini sedang dalam proses tindaklanjut” kata Kapolres Labuhanbatu, AKBP Teguh Yuswardhie SIK, MH melalui Kasatpol Air AKP Suwito Widodo belum lama ini.

Kapal bermuatan bawang merah diduga ilegal yang diduga berasal dari Port Klang-Malaysia itu diamankan aparat pada hari Rabu (7/12) sekira pukul 09.30 wib pada titik kordinat 02 75 214 N – 100 05 379 E atau di perairan Kuala Tanjung Ledong, Pulau Burung, Kabupaten Labuhanbatu.

Kapolres mengakui penangkapan itu terbilang agak lambat karena ada salah satu dari tiga unit kapal yang diamankan sudah dalam keadaan kosong atau tanpa muatan.

“Satu unit kapal KM Doa Ibu GT. 21. NO.953/Ppe sudah dalam keadaan kosong yang diduga muatannya (bawang merah) sudah dilangsir ke Tanjung Balai” ucap Teguh.

Kapolres menyebutkan, nahkoda dan ABK yang menceburkan dirike laut itu sudah diselamatkan oleh ratusan warga yang diduga merupakan suruhan pemilik barang ilegal tersebut.

“Melihat banyaknya massa, personil tarik diri,” ucapnya. (B-64)

Pedagang Aksara Segera Dipindahkan ke Eks RSU

0

Medan, (Mimbar) – Sejumlah pedagang korban kebakaran gedung Aksara Plaza yang selama ini menggelar dagangan di tengah jalan kota segera dipindahkan ke gedung eks Rumah sakit Umum (RSU) Martondi di Jalan Letda Sujono Medan.

“Dalam waktu dekat kita akan pindahkan seluruh pedagang Pajak Aksara ke Eks RSU Martondi Jalan Letda Sujono Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung,” kata Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (7/12).

Menurut Akhyar, lokasi eks RSU Martondi sangat bagus untuk para pedagang berjualan apalagi jarak tempuh dekat dari Pajak Aksara.

“Kita sudah cari tempat di MMCT di Jalan Pancing tapi pedagang tak mau dengan alasan jaraknya jauh, makanya kita cari di Martondi,” ujarnya.

Ketika ditanya jika pedagang enggan juga pindah, orang nomor dua di Pemko Medan ini dengan tegas mengatakan, jika pedagang tidak mau juga pihaknya akan menggusurnya.

“Jangan salahkan kami jika para pedagang kami gusur,” tegasnya. (ASW)

Presiden Kunjungi Korban Gempa Aceh

0

Sigli (Mimbar) – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi korban bencana gempa bumi Aceh di Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro Sigli, Kabupaten Pidie, Jumat.

Presiden dan rombongan tiba di RSUD Pidie sekitar pukul 08.30 WIB disambut pengelola rumah sakit tersebut.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Plt Gubernur Aceh Sudarmo, Menkes Nila F Moeloek, Seskab Pramono Anung dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Diberitakan lebih dari 400 korban gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten Pidie.

“Lebih dari 400 korban gempa sudah ditangani oleh tim dikter RSUD Sigli,” kata Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli Drg Mohd Riza Faisal Mars.

Ruang rawat inap RSUD T Chik Ditiro Sigli penuh karena banyaknya korban gempa yang dirujuk ke sana. Kebanyakan pasien yang dirujuk ke rumah sakit itu mengalami patah tulang, lebam dan luka ringan.

“Ada tiga pasien yang luka parah langsung dirujuk ke Banda Aceh tadi dan yang luka ringan setelah ditangani oleh dokter ada yang dibolehkan pulang dan ada juga yang mendapat perawatan intensif,” katanya.

Ia menambahkan tim dokter terus siaga melayani pasien yang masih terus berdatangan dan stok obat-obatan saat ini masih mencukupi.

RSUD T Chik Ditiro Sigli yang berada di jalan Banda Aceh-Medan, Kabupaten Pidie, juga membuka posko informasi korban gempa.

Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya diguncang gempa 6,5 pada skala Richter yang berpusat pada 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 kilometer tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 kilometer. (Ant)

Mbah Rono : Berkemungkinan Ada Gempa Susulan

0

Padangsidempuan, (Mimbar) – DR. Surono mantan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM mencermati secara serius gempa Aceh yang terjadi beberapa hari lalu. Dia mengingatkan kemungkinan munculnya gempa susulan, baik dalam skala besar maupun kecil.

“Pemerintah daerah harus selalu update terkait potensi bencana daerah agar meminimalisir korban jiwa,” kata pria yang akrab disapa Mbah Rono itu, Rabu (7/12) kepada wartawan saat dirinya berada di Kota Padangsidimpuan.

Dia yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, meski gempa tidak bisa dihindari mengingat itu merupakan bencana alam yang diberikan Tuhan, namun manunisia semestinya bisa meminimalisir
dampaknya.

Pemerintah daerah, kata Tenaga Ahli pada Kementerian ESDM itu, harus mengkampanyekan atau menyosialisasikan terkait bahaya bencana alam, baik bencana gempa, longsor dan bencana gunung berapi sehingga tidak mengakibatkan korban jiwa. (011)

Kantor Pemerintah Masih Lumpuh

0

Pidie Jaya, (Mimbar) – Aktifitas perkantoran di Kabupaten Pidie Jaya pascagempa 6,5 skala richter, masih lumpuh. Para pegawai negeri sipil (PNS) masih fokus melakukan penanganan terhadap para korban.

“Belum ada aktifitas kantoran pak, kita masih fokus penanganan korban gempa,” kata Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan dan Komunikasi Informatika Kabupaten Pidie Jaya, M Nasir kepada wartawan di Meueredu, Jumat.

Pihaknya mengakui, aktivitas kantor di wilayah tersebut belum normal dan semua instansi pemerintah maupun non pemerintah masih fokus pencarian para korban yang diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

“Data yang dihimpun tim evakuasi jumlah korban yang sudah teridentifikasi sekitar 99 orang, semantara jumlah korban luka berat dan riga ribuan,” ujarnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendager) Tjahjo Kumolo ketika meninjau lokasi musibah gemba bumi itu menyampaikan, semua pihak diharapkan fokus evakuasi terhadap korban gempa.

Terhitung sejak hari pertama musibah itu pada Rabu pagi, Kabupaten Pidie Jaya ditingkatkan statusnya sebagai daerah tanggap darurat sampai 14 hari kedepan.

“Meskipun aktivitas kantor belum normal yang penting pemerintah mengoptimalkan pelayanan kepada para korban,” kata Mendagri ketika berkunjung ke Pidie Jaya yang turut didampingi Plt Gubernur Aceh Soedarmo.

Ada pun jumlah korban musibah gempa bumi saat ini tercatat, meninggal dunia 103 orang dan korban luka berat hingga ringan serkitar 8.000-an. (Ant)

Korban Gempa Aceh Capai 103 Orang Meninggal

0

Pidie Jaya, (Mimbar) – Proses evakuasi korban gempa bumi 6,4 skala richter (SR) yang menguncang Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh masih berlanjut sampai hari ketiga, Jumat.

“Evakuasi korban masih dilanjutkan hari ini dan sekang kami briefing dulu,” kata Kasi Kordinasi Basarnas M Husain di lokasi gempa.

Tim Basarnas dari luar provinsi paling ujung barat Sumatera ini pun terus kedatangan bantuan tenaga untuk mengevakuasi korban gempa.

“Pencarian korban gempa masih berlanjut di bawah reruntuhan bangunan,” ujarnya lagi.

Gempa bumi yang menguncang Kabupaten Pidie Jaya sekitar 120 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Aceh, Rabu pagi telah merubuhkan ratusan bangunan, bahkan jumlah korban diperkirakan masih bertambah.

Kemudian, jumlah korban yang sudah berhasil di evaskuasi, meninggal 103 orang dan luka berat serta ringan sekitar 8.000-an.

Para korban gempa tersebut, tersebar di enam kecamatan meliputi, Pante Raja, Bandar Dua, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee. (Ant)

Mahasiswa : Pungli Marak di Lingkungan Pendidikan

0

Rantauprapat, (Mimbar) – Sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi, Kamis (8/12) menggelar aksi unjukrasa di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu menyikapi dugaan banyaknya pungutan liar (pungli) di lingkungan pendidikan.

Mikel, selaku kordinator massa yang mengatasnamakan kelompok Cipayung itu menyampaikan 10 tuntutan, antara lain meminta Kadis Pendidikan Labuhanbatu menyosialisasikan kepada seluruh guru di daerah itu untuk bersama-sama melawan pungli.

Mereka juga Kadis menjelaskan tentang merebaknya informasi pungli pemberkasan tunjangan sertifikasi triwulan ketiga pada bulan oktober 2016 lalu yang dibebankan kepada seluruh guru-guru mulai tingkat SD hingga SMA sebesar Rp 270.000.

Pada bagian lain orasinya, pengunjukrasa juga meminta penjelasan tentang alasan hukum pemutasian salah seorang guru SMP Negeri 2 Rantau Selatan, Tety Herawati Tambunan serta alasan tidak segera mentrasfer tunjangan sertifikasi guru atas nama guru tersebut.

Massa juga mendesak Kepala Dinas untuk mengundurkan diri dari jabatannya jika merasa tidak mampu mengayomi guru-guru di Kabupaten Labuhanbatu.

Kadis Pendidikan Labuhanbatu, Drs Sarimpunan saat dikonfirmasi Mimbar via seluler Kamis (8/12) mengatakan pihaknya akan segera mencari tahu tentang informasi pungli tersebut.

Pejabat itu juga menjelaskan tentang mutasi yang dilakukan terhadap guru semata-mata untuk kepentingan organisasi sesuai yang diusulkan kepala sekolah masing-masing. (B-64)

Rumah Ali Rahman Hanyut Dibawa Banjir Garoga

0

Tapsel, (Mimbar) – Ali Rahman Hutahuruk tak bisa berbuat banyak ketika rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal dia dan keluarganya hanyut terseret banjir. Hujan deras selama tiga hari di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan membuat sungai Garoga meluap.

“Saat itu hujan tiada henti hentinya sejak Sabtu malam, dan permukaan air sungai tiba-tiba meninggi dan terjadi banjir hingga menghanyutkan rumah saya,” ucap Ali Rahman. Bersyukur seluruh anggota keluarganya selamat dalam kejadian nahas tersebut.

Dia menambahkan, kejadian tersebut berlangsung pada hari Minggu sekira pukul 05.00 WIB. Rumah permanen dengan lima kamar tidur miliknya itu hanyut diterjang arus sungai yang sangat kuat.

Banjir itu, selain menelan satu unit rumah warga milik Ali Rahman Hutahuruk juga telah memutus akses jalan beraspal sekitar panjang 30 meter dan lebar empat meter di desa tersebut.

Ruas jalan yang ludes ditelan banjir itu merupakan satu-satunya akses jalan menuju ribuan hektare areal pertanian masyarakat yang berada di seberang sungai (masuk wilayah Tapanuli Tengah).

“Kami berharap ada solusi positif bagaimana ruas jalan tersebut bisa secepatnya dibangun pihak pemerintah baik daerah maupun provinsi,” harap warga.

Warga juga mencermati keberadaan pondasi rambin (jembatan penyeberangan gantung) Huta Godang yang dibangun Pemkab Tapsel. Mereka khawatir rambin itu juga akan tergerus air sungai Garoga.

“Rambin sepanjang lebih 30 meter itu juga satu-satunya akses transportasi warga Tapsel yang bercocok tanam di atas areal pertanian masuk wilayah Tapteng itu,” kata mereka.

Sarima Harahahap (48) korban banjir Sungai Garoga pekan lalu menuturkan banjir kali ini lebih parah dibanding banjir banjir sebelumnya. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Banjir kali ini gelombang airnya sangat besar dan tidak serupa dengan banjir banjir sebelumnya,” kata Sarima yang mengaku rumah miliknya yang terbuat dari papan telah dievakuasi ke lokasi aman pada saat banjir pekan lalu sehingga pada banjir kali ini
rumahnya alam kondisi aman. (B-65)