Beranda blog Halaman 235

MIND ID Penggerak Industrialisasi Mineral Indonesia Lewat Injeksi Bauksit Perdana SGAR

0

mimbarumum.co.id – Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, berhasil melaksanakan injeksi bauksit perdana, menandai awal terbentuknya ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Keberhasilan Holding BUMN Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) ini, akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Presiden Joko Widodo meresmikan injeksi bauksit perdana ke SGAR Fase 1 ini pada Selasa (24/9/2024), didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, dan disambut oleh jajaran pemimpin Grup MIND ID, antara lain Komisaris Utama MIND ID Fuad Bawazier, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) Ilhamsyah Mahendra, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Nico Kanter, serta Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) Leonard M. Manurung.

Proyek ini telah memasuki tahap commissioning dengan target produksi alumina pertama pada November 2024 dan diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan domestik sekaligus mendukung hilirisasi industri.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan proses pengengerjaan dan penyelesaian proyek SGAR Fase I merupakan sebuah perjuangan bangsa. Meski sempat terkendala,

Manajemen Grup MIND ID mampu tetap komitmen dalam pengerjaan proyek ini sehingga dapat kembali diakui sebagai proyek strategis nasional serta mampu diselesaikan sesuai jadwal.

“Ini adalah perjuangan yang tidak mudah. Saya tahu sempat terganggu tapi dengan semangat dan visi yang kuat hari ini bisa kita selesaikan. Ini merupakan jejak-jejak industrialisasi negara kita Inonesia,” katanya.

Presiden menyampaikan kebutuhan alumunium Indonesia mencapai 1,2 juta ton, yang 56% berasal dari produk impor. Melalui SGAR akan berpotensi menghentikan masuknya alumunium impor 56%, dan membangtu pemerintah dalam menghemat devisa sekitar US$ 3,5 miliar setiap tahunnya.

“Saya senang ekosistem hulu hilir industri aluminium yang terintegrasi betul-betul telah selesai fase I. Bahan baku dari Tayan ditarik ke Mempawah untuk menjadi alumina, lalu dikirim melalui kijing ke Kuala Tanjung dan diolah INALUM,” katanya.

Erick menyampaikan melalui SGAR pemerintah memastikan hilirisasi mineral terjadi di Indonesia sehingga dampak positif multiplier effect ekonominya lebih optimal.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menekan impor sehingga devisa tidak keluar dan membuat stabilitas ekonomi masa depan semakin baik.

“Kami memahami bahwa hilirisasi bukan pilihan tapi kewajiban untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa agar rakyat sejahtera,” imbuhnya.

Hendi menerangkan pengoperasian SGAR Fase I merupakan pencapaian penting dalam sektor pertambangan mineral Indonesia. Grup MIND ID mampu melakukan integrasi sektor hulu hingga
hilir, sehingga mampu memberikan peningkatan nilai tambah dan kontribusi optimal bagi ekonomi Indonesia.

Hendi menyampaikan setelah operasional penuh SGAR Fase I, maka Grup MIND ID akan segara melanjutkan pembangunan SGAR Fase II. Terlebih, Grup MIND ID saat ini memiliki izin lahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi alumina sekaligus pembangunan
smelter pengolahan alumunium.

“Desain SGAR Fase 1 memiliki luas 100 hektar, dan kami masih memiliki 500 hektar untuk SGAR Fase 2. Dan itu nanti ada smelter aluminium sehingga daya saing semakin meningkat,” pungkasnya.

Hendi menyampaikan SGAR memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi ekonomi sekaligus sosial lingkungan di daerah operasional.

Momentum dari pembangunan infrastruktur pabrik dan operasional mampu menyerap tenaga kerja serta menggerakkan ekonomi sektor terkait.
Operasional pertambangan dan industri juga dijalankan dengan prinsip berkelanjutan sehingga dampak sosial dan lingkungan dapat dimitigasi dan dikurangi.

Reporter : Siti Amelia

Kapolsek Sunggal Respon Dumas Dugaan Adanya Judi dan Narkoba di Wilkumnya

mimbarumum.co.id – Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Bambang Hutabarat merespon cepat pengaduan masyarakat (Dumas) terkait dugaan perjudian dan narkoba tetap eksis di wilayah hukumnya, Sabtu (28/9/2024).

Kompol Bambang Hutabarat mengucapkan terimakasih informasinya.

“Trim’s infonya ,” balasnya via WhatsApp kepada wartawan, Sabtu (28/9/2024).

Diketahui, Guna memberantas peredaran narkoba Polsek Sunggal semakin gencar melakukan gerebek sarang narkoba, kali ini menjadi sasaran di Gang Taqwa dan Lembah Berkah PDAM Tirtanadi, Rabu (11/09/2024) siang.

Tak itu saja, Polsek Sunggal juga kerap melakukan Patroli guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas lainnya, seperti pencurian sepeda motor, tawuran, Geng Motor dan mengurai kemacetan di wilayahnya.

Kegiatan ini langsung dipimpin Wakapolsek Sunggal AKP.Philip Purba SH.,MH dan beberapa Personil Polsek Sunggal dan BKO Dit Samapta Polda Sumut.

Kompol Bambang G. Hutabarat.S.H.,M.H, saat dikonfirmasi awak media membenarkan kegiatan tersebut.

“Kami akan terus melakukan Gerebek Sarang Narkoba yang kami dapat informasi dari warga masyarakat, maupun data yang ada sama kami, dan kami tidak akan main – main dengan hal ini, kami juga akan memberikan tindakan tegas serta terukur bagi pelanggar Tindak Pidana lainnya sesuai Perintah Pimpinan,” tegas Kompol Bambang

“Terimakasih kepada warga masyarakat yang sudah memberikan informasi kepada kami, terkait peredaran dan pengguna Narkoba, kami harapkan warga masyarakat tidak terkait dengan Narkoba saja memberikan informasi kepada kami, baik itu judi maupun kejahatan lainnya,” ujarnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Prahara Kekejaman G30S PKI

0

Oleh: Abdul Aziz, Penasihat PW. Persatuan Islam (Persis) Sumut

Pada tanggal 30 September 59 tahun silam menorehkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia, dengan terjadinya
tragedi kemanusiaan yakni peristiwa pemberontakan G30S/PKI tahun 1965.
Sudah banyak kajian dari berbagai perspektif dan pandangan, namun hal ini tetap perlu menjadi catatan kelam anak negeri.

Pada tahun 1965 kala itu sistem pemerintahan Indonesia adalah NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunisme) dengan bentuk demokrasi terpimpin dibawah pemerintahan Soekarno.

PKI pada saat itu dibawah pimpinan Dipa Nusantara Aidit dengan gencar melakukan aksi kudeta dan pemberontakan, peristiwa G30S adalah penculikan serta pembunuhan terhadap enam Jenderal dan satu perwira Pertama TNI AD.

Enam Jenderal yang gugur dalam peristiwa G30S PKI adalah Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Mayjend R. Soeprapto, Mayjend MT, Haryono, Mayjend, S. Parman, Brigjend DI Panjaitan, Brigjend Sutoyo Siswomiharjo, Perwira Pertama Pierre Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi KS. Tubun.

Setidaknya, sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 sampai sekarang, sudah dua kali terjadi peristiwa pemberontakan PKI di Indonesia.

Tujuannya adalah untuk merebut kekuasaan dari pemerintahan yang sah dan menafikan Pancasila dari dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dengan upaya mengganti dengan bentuk lain yakni ideologi komunisme.

Hal itu dapat dibuktikan dengan dua kali peristiwa pemberontakan yang dilakukan PKI dan antek-anteknya.

Pertama terjadi peristiwa pemberontakan Madiun tahun 1948.

Berikut, pemberontakan PKI yang kedua terjadi di Jakarta pada tahun 1965 peristiwa tersebut terjadi tepat 30 September 1965.

PKI merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia, pada Pemilu 1955, PKI berhasil meraih 16,4 persen suara dan menempati posisi keempat dibawah PNI, Masyumi, dan NU.

Setelah peristiwa pemberontakan G30S PKI Pemerintah Indonesia Melalui Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 membubarkan Partai Komunis Indonesia, sebagai organisasi terlarang di seluruh Wilayah Negara Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan faham ajaran Komunis/ Marxisme-Leninisme.

Khatimah

Melihat dari perjalanan sejarah, akankah komunis bangkit kembali di Indonesia?
Jawabannya tergantung kepada kesadaran dan kepekaan kita sebagai pewaris negeri.

Apakah kita merasakan ada upaya memecah belah kesatuan bangsa dan umat Islam khususnya? Apakah kita merasakan upaya melecehkan agama serta terhadap para pemimpin agama khususnya Islam?
Dan apakah lahan-lahan dan sumber daya alam telah dikuasai kelompok-kelompok tertentu?

Adakah dirasakan gelagat menunjukkan upaya ingin membangun dan mengendalikan ideologi negara ditangan kekuasaan!.

Jika,pertanyaan-pertanyaan tersebut menggelayut, berpendar dipikiran kita itu benar adanya maka….
Waspadalah!(*)

PTPN lV Regional l Salurkan Bantuan Program TJSL 2024 Rp 900 Juta

mimbarumum.co.id – PTPN lV Regional l menyalurkan program bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan( TJSL) kepada 72 penerima dengan nilai Rp900 juta.

Penyerahan tersebut dilangsungkan di aula Kelapa Sawit Jalan Sei Baranghari nomor Medan, Jumat (27/9/2024).

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh SEVP Business Support, Tengku Rinel.

Tim Bagian Kesekretariatan dan Hukum Sub TJSL telah menghunjuk 30 orang perwakilan untuk mengikuti penyerahan secara seremonial sementara sisanya sebanyak 42 yang diwakilkan kepada para pengurus objek bantuan akan langsung datang ke kantor Sub Bagian TJSL guna penyelesaian kelengkapan administrasi dan surat menyurat.

Salah satu hal penting yang perlu diketahui masyarakat yang ingin mengajukan permohonan bantuan ialah terkait keabsahan letak objek/alas hak atas tanah agar dipastikan tidak memiliki sengketa dengan pihak lain.

Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan bentuk merupakan komitmen dan bakti PTPN IV Regional I terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada aspek ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola dengan prinsip terintegrasi, terarah dan terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.

Penyaluran Program TJSL Triwulan III Tahun 2024 disalurkan sebesar Rp. 913.909.437.

“Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena PTPN IV Regional 1 tetap hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya di kota Medan dan Deli Serdang guna memberi kemanfaatan dan dampak positif bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam bentuk program tanggung jawab sosial dan lingkungan,” kata Tengku Rinel.

Satria Wiraprama, dari Yayasan Fawzi Mumtadz Akbar salah satu penerima bantuan mengucapkan terima kasih kepada PTPN IV Regional 1 yang telah memberikan bantuan yang sangat berharga kepada masyarakat khususnya kepada yayasan yang dipimpinnya.

“Kami doakan semoga PTPN IV Regional 1 tetap jaya, lancar berusaha dan selalu mampu memberikan yang terbaik untuk negara dan masyarakat,” katanya.

Reporter: Jalaluddin

Meraut Ulang Pena Tumpul Jurnalis di Era Kontemporer

Oleh : Siti Amelia *)

“Wartawan saat ini malas!” Empat kata dari Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, membuat 40 wartawan peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang mengikuti kelas di Hotel Grand Inna Medan, Senin (23/9/2024) terdiam seribu bahasa.

Masing-masing peserta yang kompak dengan kemeja putihnya nampak berkutat dengan pikiran masing-masing. Seperti memikirkan serius akan perkataan sang penulis buku ‘Meliput dan Menulis Olahraga’ ini.

Awal pembelajaran, partisipan pun tampak tegang mengikuti mata ajar Wawasan Kebangsaan dalam Jurnalistik yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Pers Periode 2019-2022 ini. Tapi ketegangan yang timbul tidak berlangsung lama. Jurnalis lintas generasi yang mengikuti kegiatan, langsung larut dalam cerita jurnalistik di era komtemporer yang dipaparkan jurnalis yang pernah bekerja di Harian Kompas ini.

Dalam paparannya, Hendry memberikan contoh sikap pers Indonesia akan politik luar negeri. Bagaimana sikap pers Indonesia akan tragedi Gaza, yang selalu mendukung kemerdekaan Palestina, sebab Indonesia anti penjajahan. Dia juga memaparkan masalah gugatan Uni Eropa atas ekspor kelapa sawit yang mempengaruhi devisa Indonesia.

‘Meledaknya’ wisata baru Labuhan Bajo yang dikontraskan dengan terusiknya binatang langka Komodo, menjadi satu contoh sikap pers akan situasi dalam negeri yang dipaparkannya.

“Untuk memberitakan kasus-kasus seperti ini, perlu wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam memproduksi karya jurnalistik. Ini menjadi salah satu tujuan dari diadakannya Sekolah Jurnalisme Indonesia,” terang pria yang sudah bergelut di dunia jurnalistik sejak 1982 ini.

Namun, sambung dia, pada masa informasi saat warga sering dimanipulasi oleh algoritma dan mesin, perlu sikap kritis dari wartawan. Sikap kritis wartawan, menurut Hendry, jarang dia temukannya di era kontemporer ini.

“Wartawan sekarang ini sering terjebak dalam narasi seperti pamflet,” tuturnya.

Narasi seperti pamflet yang Hendry sampaikan merujuk pada berita-berita informasi dari rilis-rilis yang wartawan dapatkan. Berita sama, tanpa ada pendalaman.

Untuk itu, pria berkacamata ini menuntut wartawan untuk terus meraut ulang pena (simbolis, kekuatan kata-kata, kejujuran dan tanggungjawab dalam menyampaikan berita). Jurnalis harus mengasah kemampuan dengan pembaruan pengetahuan.

“Intinya, wartawan harus rajin membaca,” ucapnya menutup mata ajar dalam SJI yang mengangkat tema ‘Berintegritas, Berpikir Kritis, Multitasking dan Berwawasan Kebangsaan’ ini.

Hadirnya SJI di Medan sejak Senin (25/9/2024) hingga Jumat (26/9/2024) memang tampak seperti ajang asah pena juru warta di Sumut. Pengalaman menjadi pewarta lebih dari 10 tahun mendominasi peserta SJI. Bahkan, sudah ada yang menggeluti profesi wartawan hingga 20 tahun, senior sudah.

Tak perlulah disebutkan namanya. Raut wajah yang mulai berkeriput, menjadi tanda, bahwa usia juru warta sudah tidak muda lagi. Meski begitu, semangat mengikuti kelas tak main-main. Tanpa keluhan, tak malu bertanya akan kekurangan masing-masing.

Semangat juga tampak saat jurnalis datang pagi dan tepat waktu, langsung duduk di kursi berlapis kain putih yang sama setiap harinya. Juru warta ini pun harus bangun lebih pagi selama 5 hari untuk mengikuti pelajaran dari pengajar-pengajar yang usianya tak jauh beda. Ruang Ballroom Inna 1 disudut kanan hotel Grand Inna menjadi akrab dengan para juru warta.

Seperti kembali ke bangku sekolah, semuanya duduk dengan tertib menunggu para pengajar. Bahkan saat pembukaan, para pewarta duduk tertib di depan laptop masing-masing mendengarkan paparan dari Penjabat (Pj Gubernur) Sumut A Fatoni.

“’Cara berpikir, bertindak dan bekerja, jangan biasa-biasa aja, kreatif dan inovatiflah. Marilah menjadi pribadi unggul dari hari ke hari,” kata Fatoni menyemangati wartawan kala menjadi pematik acara.

Walaupun sudah dicekoki oleh materi terbaik dari dua orang hebat, Ketua PWI Pusat dan Pj Gubernur Sumut, para wartawan tampak mampu mengikuti ritme mata ajar Integritas oleh Ahmed Kurnia Soeriawidjaja. Ahmed Kurnia mengungkapkan integritas adalah esensi wartawan. Karenanya, suka tidak suka wartawan harus menempatkan posisi sebagai guru bangsa.

“Wartawan harus menjadi guru untuk memberikan informasi yang terverifikasi, objektif dan akurat,” jelas Direktur SJI ini.

Berpengalaman 43 tahun menjadi pewarta, Ahmed Kurnia yakin wartawan, khususnya peserta SJI mampu lebih kreatif demi mempertahankan integritas diri. Bersahabat dengan teknologi kecerdasan buatan atau dikenal AI, menurut dia, bisa membuat pewarta mampu menghadapi tantangan dalam menjaga integritas.

Sementara, materi Filosofi Profesi Wartawan oleh Assoc Prof Dr Dedi Saputra, Wakil Rektor Bidang Mutu Sumber Daya Manusia, Universitas Medan Area (UMA), menutup sesi hari pertama SJI. Melalui paparannya, Dedi memotivasi peserta untuk berpikir kritis dan skeptis.

Hari ke-2

Pada hari kedua, ketegangan yang tampak menghiasi wajah para peserta SJI di hari pertama tampak hilang. Semua peserta sudah mulai bisa mengatasi rasa canggung. Malahan, beberapa juru warta tak malu lagi minta foto bersama pengajar.

Apalagi pengajar di hari kedua merupakan idola beberapa partisipan. Adalah Khairul Jasmi, Wakil Ketua Forum Pemred Indonesia yang juga merupakan Komisaris PT Semen Padang.

Memaparkan materi dengan dialek Padang, tak membuat mata ajar Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik, tak bermakna. Khairul Jasmi mampu membius para juru warta yang hadir untuk mendengarkan serius paparannya.

Pemimpin Redaksi Harian Singgalang ini, bahkan langsung menyergap wartawan dengan gambar untuk membuat berita. “Pilih salah satu gambar, buatlah tulisan sesuka hati,” ucapnya yang langsung dikerjakan peserta dengan serius.

Akhirnya, berbagai sudut pandang tulisan dihasilkan. Menurut tokoh serba bisa ini, membuat tulisan dari gambar adalah cara melatih menulis yang baik untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri. “Makanya, rajinlah menulis. Dengan rajin menulis akan terbentuk karakter tulisan sendiri,” tuturnya.

Tak kalah dari pengajar dari luar Medan, Kepala Sekolah SJI PWI Sumut, Sugiatmo pun mampu menghipnotis rekan seperjuangannya sesama wartawan untuk mendengar pelajaran lebih serius.

Memulai dengan bercerita tentang pengalaman pribadi, akademisi Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU) dan Universitas Medan Area (UMA) ini menyegarkan kembali ingatan juru warta peserta SJI akan teknik wawancara.

Pesan penting yang disampaikan pria yang akrab disapa Bang Atmo adalah melakukan wawancara harus hati-hati dengan sikap diri baik dan persiapan matang. “Sebelum melakukan wawancara, seorang jurnalis menyadari bahwa dirinya seorang jurnalis, bukan
interrogator,” ungkap Kapusinfo Kwarda Pramuka Sumut ini.

Katanya, seorang jurnalis harus membebaskan diri dari segala kepentingan di luar dari prinsip-prinsip jurnalisme. Karena itu, penting untuk membebaskan diri dari egoisme pribadi, tidak emosional meski berbeda pendapat, ideologi dengan narasumber.

Peserta lagi-lagi dirayu untuk berpikir kritis oleh Mohammad Nasir. Bendahara Umum PWI Pusat yang aktif sebagai anggota Kelompok Kerja Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Pers, Dewan Pers ini mengajak juru tulis untuk berani berfikir kritis dan selalu skeptis.

“Cerewet adalah tanda kritis, hindari kata sifat yang membuat fakta jadi opini. Buatlah narasi tulisan yang menceritakan kejadian secara berurutan tapi mendebarkan,” pesannya.

Hari ke-3

Hari ketiga tak kalah seru, pewarta yang mengikuti SJI ditantang untuk menerapkan jurnalisme multitasking oleh pengajar Radityo Wicaksono. “Di era multitasking, seorang jurnalis dituntut melakukan pekerjaan teknikal yang biasanya dilakukan rombongan circus. Jika tidak bisa melakukan itu, kita tidak bisa bersaing, manajemen perusahaan juga berpikir untuk mempekerjakan kita lagi,” ucap Produser Liputan 6 SCTV ini.

Rombongan circus menurut Raditya adalah sebutannya untuk rombongan wartawan televisi saat akan melakukan siaran langsung sebelum era kontemporer. Di mana untuk meliput suatu peristiwa, profil atau kegiatan, lebih dari dua orang harus ikut serta, mulai dari videografer, ahli genset bahkan presenter.

Usai mendapatkan pencerahan akan dunia video, peserta ditantang menerapkan jurnalisme data dengan mendatangkan Adek Media Roza, peneliti dari Katadata Insight Center. Dalam mata ajarnya, alumni jurusan Bahasa Arab, Universitas Indonesia ini berbagi pengetahuan cara mengolah narasi menjadi data, dengan menyederhanakan narasi.

Menurut pria yang mendapatkan gelar doktor dari University of Technology Sydney ini, karya jurnalistik berbasis data dapat meningkatkan kualitas produk media, sehingga mencerahkan dan mencerdaskan publik.

“Di era digital, data dan informasi ibarat air bah. Pola baca pun kini mulai berubah, di mana waktu kian berharga, bahkan untuk membaca sekalipun. Untuk itu jurnalisme data hadir,” ungkapnya.

Hari ketiga diakhiri dengan belajar fotografi dengan fotografer senior media cetak, Alex Subhan. Dalam menyampaikan mata ajarnya, Alex Subhan bercerita melalui visual.

Puluhan contoh foto dihadirkan demi memberikan penjelasan terbaik kepada para juru tulis terkait fotografi. Termasuk menjelaskan kesalahan umum saat memotret. Bukan hanya contoh foto, Alex Subhan pun mepraktekkan langsung cara mengambil foto profil dan
foto bersama para peserta SJI. Foto yang dihasilkan, merupakan foto bersama pertama sekali partisipan pasca berlangsungnya SJI di Grand Inna Medan.

“Selain foto, teks foto sangat penting dalam pengiriman foto ke redaksi. Melalui teks, akan dijelaskan isi foto-foto dengan sudut pandang berbeda,” jelas dia.

Dalam pemberitaan online, ungkapnya mesin pencari juga akan memeriksa teks foto sesuai Search Engine Optomazion (SEO). Oleh sebab itu, penting sekali membuat teks foto.

Hari ke-4

Sehari jelang pelatihan berakhir, semangat peserta tak kunjung kendor. Mungkin karena kegiatan diawali dengan paparan motivator handal, Aqua Dwipayana, peserta tampak semakin membara mengikuti pengembangan ilmu.

Dalam paparannya, lelaki kelahiran Pematang Siantar, 23 Januari 1970 ini, menyampaikan materi Membangun Jaringan Kerja Wartawan yang Berintegritas. Materi ajar yang cukup dinantikan sebagian besar pewarta yang ikut.

“Era sekarang ini, menjaga jejaring ini cukup sulit. Jadi aku sangat menantinya langkah-langkah yang akan dibagi,” ucap wartawan Thamrin yang merupakan wartawan media online, delitimes.id.

Harapan pria berkacamata ini pun terjawab. Aqua menyampaikan beberapa poin langkah-langkah menjaga jejaring. Antara lain jangan jadi wartawan hit and run, atau sudah bertanya setelah itu tidak ada menjalin hubungan lagi dengan narasumber. Untuk sukses menjadi wartawan, ucap dia, selalu menjaga, memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan silaturahim tanpa pamrih dengan semua pihak.

“Lakukanlah itu secara konsisten. Wartawan juga harus punya harga diri, punya integritas. Harus bisa katakan tidak, dan jangan goyang (keyakinan),” tukasnya.

Pada hari keempat ini, para juru warta kembali dicecoki dengan ilmu kecerdasan buatan. Wakil Ketua Departemen Multimedia PWI Pusat, Merdi Sofansyah bersama Damar Juniarto, Akademisi UPN Veteran Jakarta yang Jadi Panelis Debat Capres Ke-5, memberikan tips-tips aplikasi AI, serta cara terbaik menggunakan AI.

Seru. Waktu 5 jam untuk kelas AI terasa kurang banyak. Pertanyaan demi pertanyaan disampaikan para pewarta dengan antusias akan ilmu komputer yang kini bisa membuat pekerjaan jurnalis lebih efektif dan efisien ini.

“Memang ada kekhawatiran akan perkembangan pesat AI. Namun bagi jurnalis saat ini, AI bukan ancaman, tapi bisa membuat media kita lebih baik lagi,” pesan Damar dalam paparannya.

Kegiatan pembelajaran SJI ditutup dengan mata ajar Mencari dan Mengembangkan Berita. Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, Dr Suprapto didaulat untuk menjelaskan kepada partisipan. Suprapto menegaskan bahwa penguasaan teknologi tidak akan menghilangkan prinsip kerja jurnalistik disampaikan. Namun sebelumnya, wartawan harus melakukan cek dan ricek.

“Sebab, kalau salah dianggap melanggar prinsip-prinsip jurnalistik,” tuturnya.

Dia bilang, perubahan teknologi akan berpengaruh terhadap cara kerja sebagai wartawan. Tetapi prinsip cara kerja tetap sama. “Berpegang pada prinsip dasar, verifikasi dan konfirmasi,” jelasnya.

Untuk itu, dia meminta para wartawan untuk kembali ke jalan yang benar, berpegang pada prinsip dasar, adaptif pada teknologi. Raut lagi pena yang sudah tumpul.

 

*) Wartawan mimbarumum.co.id, Lulusan Terbaik Tahun Pertama Sekolah Jurnalisme Indonesia PWI Sumut, Tahun 2024

Membangun Jejaring ala Aqua Dwipayana, Jaga Silaturahmi Tanpa Pamrih

mimbarumum.co.id – Membangun jejaring merupakan salah satu keistimewaan wartawan. Dengan menjadi wartawan, peluang untuk bertemu dan menjalin relasi dengan banyak orang akan semakin terbuka lebar.

Namun, memiliki jejaring yang luas tidak serta merta menjamin kesuksesan. Tantangan sesungguhnya adalah bagaimana menjaga dan merawat jejaring tersebut agar tetap kuat dan bermanfaat dalam jangka panjang.

Seorang motivator sekaligus mantan jurnalis, Aqua Dwipayana memotivasi dan berbagi pengalamannya kepada 40 wartawan dalam program Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, di Hotel Grand Inna, Kamis (26/9/2024).

Menjadi pembicara dalam mata ajar ‘Membangun Jaringan Kerja Wartawan yang Berintegritas’, Aqua memberikan berbagai strategi penting yang dapat diaplikasikan oleh para wartawan untuk merawat hubungan baik dengan jejaring yang telah mereka bangun.

Aqua bilang, menjadi wartawan bukan hanya soal mengejar berita, tetapi juga bagaimana membangun kredibilitas, konsistensi, dan komitmen. “Teruslah membangun diri dengan konsep 3K ini,” tegasnya.

Peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia PWI Sumut menerima materi yang disampaikan Aqua Dwipayana, Kamis (26/9/2024).

Kredibilitas, sambung pria berkacamata ini, membuat wartawan dihormati, konsistensi menjaga kepercayaan, dan komitmen menjadi fondasi yang kokoh dalam profesi ini.

Dia menjelaskan membangun jejaring dilakukan dengan komunikasi yang baik, tetap menghormati orang lain, dan menjaga silaturahmi tanpa pamrih. Itulah kuncinya.

“Kita harus berbeda dari yang lain, dan itu harus dimulai dari dalam diri,” ujar motivator yang pernah menjadi wartawan di harian Suara Indonesia (anak perusahaan Grup Jawa Pos) ini.

Di kesempatan ini, Aqua bercerita agar dapat mempertahankan jejaring, menjadi wartawan tidak boleh hanya hit-and-run, sekadar mencari informasi tanpa menjaga hubungan baik. Wartawan harus cerdas hati, bisa menjaga ego, dan selalu berpikir positif.

“Salah satu cara menjaga kualitas komunikasi adalah dengan tetap intens melakukan pertemuan tatap muka,” ungkap Aqua yang memilih berhenti menjadi pekerja bagi rang lain sejak tahun 2005 ini.

Dan untuk menjalin jejaring, di era komtemporer seperti saat ini, penting untuk melakukan pertemuan langsung.

“Dengan tatap muka, tulisan kita bisa punya ruh,” ungkap ayah dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero “Ero” Karamevita Dwipayana ini.

Dia mengungkapkan wartawan yang sering bertemu langsung dengan narasumber akan lebih mampu menulis dengan empati. Karena menurut penulis berbagai buku best seller ini, bertemu dapat merasakan langsung emosi dan suasana hati dari lawan bicaranya.

Siantar Man yang lahir pada 23 Januari 1970 ini, juga mengingatkan pentingnya memiliki harga diri dan integritas sebagai wartawan. Lantaran tidak semua informasi bisa dipublikasikan dan tidak semua tawaran harus diterima.

“Wartawan harus punya keberanian untuk mengatakan tidak, dan jangan sampai goyah dengan godaan apa pun,” katanya.

Bangun jejaring dengan narasumber, beberapa peserta SJI PWI Sumut makan bersama Aqua Dwipayana di Restoran Wajir, Kamis (26/9/2024) malam.

Karena sambungnya, integritas adalah landasan bagi wartawan untuk menyampaikan berita yang objektif, benar, dan jujur.

Tidak hanya itu, Aqua yang telah membantu membiayai ratusan orang berangkat umrah melalui Gerakan umrah The Power of Silaturahim (POS) ini, juga mengajak para wartawan untuk selalu bersyukur dan bersikap ikhlas dalam menjalani profesi ini.

Meski tantangan profesi ini begitu berat, sambungnya, kebahagiaan terbesar adalah ketika berita yang ditulis dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

“Selagi hayat dikandung badan, jangan pernah berhenti berkarya,” pesan pria yang pernah bekerja PT Semen Cibinong ini.

Aqua mengungkapkan menjadi wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, dengan menjaga dan merawat jejaring yang telah dibangun, serta tetap berpegang pada integritas dan etika, profesi ini dapat memberikan kepuasan yang tak ternilai.

Seperti kata Aqua, “Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah kelas.”

Teruslah belajar, berjejaring, dan berkarya dengan sepenuh hati. Profesi wartawan adalah ladang yang subur untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan legacy yang berharga bagi generasi mendatang.

Reporter : Siti Amelia

Jika Diamanahkan Warga Binjai, Zainuddin Purba akan Pimpin Langsung Pemberantasan Narkoba 100 Kerjanya

0

mimbarumum.cco.id – Calon Walikota Binjai nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar dan PKS, H. Zainuddin Purba, S.H., hadir bersilaturahmi dengan pengurus BKM dan jamaah Masjid Nurul Yaqin, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Jumat (27/9/2024) siang.

Dalam pertemuan yang digelar setelah pelaksanaan Salat Jumat, pria yang akrab disapa Pak Uda tersebut, meminta restu, dukungan, dan doa dari pengurus BKM dan jamaah Masjid Nurul Yaqin, agar diberikan kemudahan dan keselamatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam menjalani setiap tahapan Pilkada Kota Binjai 2024.

“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bersilaturahmi. Mohon restu, dukungan, dan doa dari bapak-bapak sekalian, agar niat saya dan Mas Hendro Susanto untuk memimpin Kota Binjai dapat dimudahkan dan diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Taala,” ucapnya.

Dijelaskan Zainuddin Purba, tekad dan keinginannya tampil di Pilkada Kota Binjai 2024 tidak lain untuk menjalankan amanah dan tanggungjawab moral sebagai warga Kota Binjai yang prihatin atas terjadinya pergeseran moral generasi muda akibat semakin maraknya aktivitas penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kota Binjai.

Jika diamanahkan warga Kota Binjai menjadi walikota, dia berjanji dalam 100 hari kerja pertamanya akan memimpin langsung pemberantasan narkoba hingga di tingkat lingkungan. Zainuddin Purba juga memastikan, tidak akan ada lagi pengedar dan bandar narkoba yang bebas menjalankan bisnis haramnya di Kota Binjai.

“Atas dasar itu saya meminta izin kepada bapak-bapak sekalian, untuk membangun Kota Binjai yang bersih, asri, nyaman, dan aman. InsyaAllah saya juga berjanji untuk menjadi sosok pemimpin Muslim yang dapat dibanggakan masyarakat, serta akan bekerja sesuai dengan tuntunan Syariat Islam dan sunnah Rasulullah,” tegasnya.

Menanggapi kunjungan silaturahmi ini, Ketua BKM Nurul Yaqin, Drs. H. Supiono, M.M., mengungkapkan rasa terimakasihnya. Pihaknya juga memberikan dukungan penuh komitmen pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Binjai nomor urut 2, H. Zainuddin Purba, S.H. dan Hendro Susanto, S.T. M.I.Kom. untuk membersihkan Kota Binjai dari kejahatan narkoba.

“Tak dapat dipungkiri, memberantas narkoba inj adalah keinginan kita semua warga Kota Binjai. Apalagi pengaruh narkoba sudah menyasar pelajar SMP dan SD. Makanya kami mendukung niat Pak Uda. Namun kami juga tetap ingatkan, jika nantinya terpilih menjadi Walikota, mohon segera tunaikan niat ini. Sebab ini sudah janji politik Pak Uda,” ujar Supiono, tidak lain guru Zainuddin Purba di SMA Negeri 3 Kota Binjai.

Dukungan serupa juga diungkapkan Lilik Janisari, S.E., salah seorang jamaah Masjid Nurul Yaqin. Menurutnya, Zainuddin Purba adalah sosok pemimpin yang tegas, berani, dan inspiratif. Apalagi mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara ini juga memiliki pengalaman sebagai legislator.

Khusus bagi kami warga Kelurahan Tanah Tinggi, kalau Pak Uda terpilih menjadi Walikota Binjai, kami memohon agar dibangunkan tali air di daerah kami. Sebab sudah sering kali kami usulkan melalui Musrenbang, tapi tidak pernah terealisasi. Padahal tali air ini sangat penting untuk mencegah banjir genangan saat musim penghujan,” harap Lilik.

Reporter : Burhan S

Wisuda 1.697 Lulusan, Polmed Perkuat Kolaborasi dan Kerjasama

mimbarumum.co.id – Politeknik Negeri Medan (Polmed) memperluas kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai perusahaan dan lembaga dalam negeri. Hal itu sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri.

“Dengan kolaborasi itu, Polmed berupaya untuk terus memperkuat jalinan hubungan dengan dunia industri dan pemerintahan. Ini demi menciptakan lingkungan pendidikan yang ikut dan siap terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar tenaga kerja,” ungkap Direktur Politeknik 
Negeri Medan Dr Ir Idham Kamil ST MT saat mewisuda di kampus Jl Almamater, Padang Bulan Medan, Kamis (26/9/2024).

Wisuda angkatan ke-39 ini berjumlah 1.697 orang lulusan terdiri dari 29 lulusan Magister Terapan Sistem Informasi Akuntansi, 411 lulusan Sarjana Terapan, dan 1.257 lulusan Ahli Madya berlangsung pada Rabu – Kamis (25-26/9/2024).

Idham Kamil menegaskan, melalui kemitraan yang dijalin, Polmed berkomitmen menghasilkan lulusan kompeten dan memiliki daya saing tinggi. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional.

Sejak berdiri 1985, sampai saat ini telah menghasilkan sebanyak 43.868 lulusan dari berbagai jurusan dan program studi. “Insya Allah telah dan akan menjadi orang sukses hari ini dan di masa depan,” ucapnya. 

Disebutkannya, pada tahun ini jumlah Cumlaude atau yang Lulus Dengan Pujian adalah 665 orang. Jumlah ini lebih banyak 22 persen dari tahun sebelumnya dan ini merupakan peningkatan prestasi untuk wisudawan. 

“Melalui kolaborasi strategis ini, kami berkomitmen untuk menciptakan program-program unggulan, seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, pengembangan kurikulum, serta kegiatan akademik lainnya yang dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi seluruh sivitas akademika,” bebernya.

Disebutkannya, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan luar negeri yang telah menjalin kerja sama dengan Polmed antara lain, politeknik dari Malaysia seperti Politeknik Nilai Negeri Sembilan, Politeknik Malaka, Politeknik Kota Kinabalu, Politeknik Seberang Perai, Politeknik Tuanku Sultanah Bahiyah, Politeknik Tanah Laut. 

Kemudian, perguruan tinggi Taiwan, seperti National Yunlin University of Science and Technology, Lunghwa University, Southern Taiwan University of Science Technology, Chaoyang University of Technology, Cheng Shiu University, Hsing Wu University, National Chin-Yi University of Technology. 

Selanjutnya, TAFE di Australia, KAMK University, di Finlandia, Shandong Vocational Institute of Science and Technology di Tiongkok dan lainnya.

Dalam pidatonya, Direktur Polmed periode 2023-2027 ini memotivasi lulusan dengan mengisahkan kegigihan Michael Jordan, salah satu pemain basket terbaik dalam sejarah.

Justru, keberanian untuk bangkit setiap kali jatuh adalah kunci menuju puncak prestasi. Dia pun berpesan agar lulusan Polmed jangan pernah takut gagal. Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga yang akan membuat lebih kuat dan lebih bijaksana. 

Prestasi mahasiswa bidang akademik, IPK tertinggi D3 dan Sarjana Terapan ada tiga orang dengan IPK 3,95) yaitu Ayumi Yuko Jurusan Akuntansi, Prodi Akuntansi, Natasya Meivani Purnomo Jurusan Administrasi Niaga, Prodi Manajemen Bisnis dan Valentia Angelin Br Turnip Jurusan Administrasi Niaga, Prodi  Administrasi Bisnis. 

Sedangkan IPK Tertinggi
Pascasarjana, ada tiga lulusan dari Magister Sistem Informasi Akuntansi dengan IPK 4 antara lain, Arne Frans Marhuasa Simamora dari BPKAD Kota Sibolga. Tigor Panuturi Tambunan dari PKPLH Pemko Sibolga. Orita Renta Dame Uli Sipahutar Uga dari Pemko Sibolga.

Selain berprestasi di dalam kampus, mahasiswa Polmed juga berprestasi diluar kampus. Mahasiswa para atlet Polmed juga meraih juara pada Porseni 2024 di Politeknik Negeri Malang. 

Reporter : M Nasir

Forwakum Sumut Gelar Perayaan HUT ke – 3 di Parapat

mimbarumum.co.id – Forum Wartawan Hukum Sumatera Utara (Forwakum Sumut) menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 di Parapat, Kabupaten Simalungun .

Milad ke-3 Forwakum Sumut akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari Jumat sampai Minggu (27-29/9/2024) di Hotel Parapat.

Selain merayakan HUT ke-3, Forwakum Sumut juga menggelar Family Gathering dengan tujuan untuk mempererat hubungan sesama anggota.

Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution, SH menuturkan, di HUT ke-3 ini Forwakum Sumut mengusung tema, “Terus Bergerak dan Semakin Solid”.

“Forwakum Sumut tercipta atas keinginan kawan-kawan wartawan hukum untuk bersatu. Alhamdulillah sampai saat ini kita masih tetap solid,” tutur Ketua Forwakum Sumut.

Dirinya juga berharap acara HUT ke-3 Forwakum Sumut yang diselenggarakan di Parapat dapat berjalan lancar dan sukses.

“Terima kasih buat seluruh jajaran dan panitia yang sudah bekerja keras untuk mensukseskan kegiatan ini, semoga kita semakin solid di tahun yang akan datang dan terima kasih atas dukungan dari pihak-pihak stakeholder yang mensupport kegiatan Forwakum Sumut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Forwakum Sumut terbentuk pada 8 Agustus 2021 lalu. Forwakum Sumut terbentuk atas keinginan untuk mempererat hubungan sesama wartawan hukum.

Reporter : Jepri Zebua

Dirjen Pas Reynhard Silitonga Kunjungi Dapur Sehat Lapas Medan

0

mimbarumum.co.id – Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan menerima kunjungan Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Reynhard Silitonga didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Agung Krisna, Kamis (26/9/2024).

Kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan dalam rangka melihat langsung keberhasilan program Dapur Sehat, merupakan inisiatif yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pemsyarakatan untuk meningkatkan kualitas hidup para warga binaan dengan penyediaan makanan bergizi.

Dengan adanya perbaikan sarana dan prasarana khususnya terkait pengelolaan bahan makanan ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan Warga Binaan. Reynhard pun memberikan apresiasi tinggi kepada Kepala Lapas Kelas I Medan atas pencapaian ini.

“Dengan program Dapur Sehat yang kami gagas selama ini, saya pastikan setiap Warga Binaan Pemasyarakatan mendapatkan makanan yang layak, baik itu dalam hal kebersihan, standar gizi, maupun sarana dan prasarananya,” kata Reynhard.

Selain itu, Reynhard juga terkesan dengan hasil pembinaan Kegiatan Kerja (Lapas Tanjung Gusta (Lagusta). Berbagai produk kreatif seperti kerajinan tangan, mebel, dan hasil pertanian hidroponik yang dihasilkan para narapidana menunjukkan potensi besar mereka untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif.

“Saya cukup terkesan. Berbagai produk unggulan mereka tidak hanya menunjukkan keterampilan yang mereka miliki, tetapi juga potensi mereka untuk berkontribusi pada perekonomian setelah bebas,” tutur Reynhard penuh kesan.

Selesai kegiatan kunjungan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan M. Pithra Jaya Saragih juga menyampaikan hal senada.

“Sesuai dengan arahan Bapak Plt. Dirjen Pas, Lapas Medan tentunya akan terus berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi yang cukup dan higienis,” pungkasnya.

Reporter : Jepri Zebua