Beranda blog Halaman 2262

Kasus Ibu Anak Terbakar, Ibu Korban Bisa Dijerat Pidana

mimbarumum.co.id – Kasus terbakarnya ibu dan anak di Jalan Pembangunan, Gang Salam, Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan masih terus dalam penyelidikan Polsek Percut Seituan.

Dewi Lestari tanpa sengaja membakar puterinya Aulia pada Sabtu (11/1/2020) lalu. Luka bakar yang dialami Aulia pun cukup serius bahkan hingga saat ini masih dirawat di RSUD Deliserdang.

Kapolsek Percut Seituan Kompol Aris Wibowo, kemarin menuturkan memang kasus ini belum ada yang melaporkan namun peyidiknya membuat laporan ini Model A.

Baca Juga : Terkuak, Ini Penyebab Ibu Bakar Anak di Percut Seituan

“Dari hasil penyelidikan kita sampai saat ini memang ibu korban (Dewi Lestari) belum pernah sekali pun kita mintai keterangannya. Ibu korban ini bisa terindikasi dijerat UU KDRT. Jadi ibu korban ini sampai sekarang masih dalam pengejaran kita,” ujar Kompol Aris.

Diakui Aris, pasca terjadinya pembakaran tersebut keluarga mereka yang tinggal di lokasi kejadian menanyakan pada ibu korban apakah masih ingin tetap tinggal disini atau pergi meninggalkan rumahnya.

“Di lokasi kejadian itu ternyata keluarga mereka semua. Jadi ibu korban memilih pergi dari rumahnya. Jika tidak, pihak keluarga menyerahkan dia (Dewi Lestari) ke kantor polisi. Akhirnya dia memilih pergi dari rumahnya,” tutur Aris lagi.

Sebagaimana diketahui kasus terbakarnya ibu anak ini terjadi pada Sabtu (11/1/2020) sore di Jalan Pembangunan, Desa Kolam, Percut Seituan. Setelah dalam penyelidikan bahwa Dewi Lestari tanpa sengaja membakar puterinya, Aulia hingga mengalami luka bakar serius. (dody)

Bobby Nasution Resmi Daftar Ke Gerindra

0

mimbarumum.co.id – Bobby Nasution resmi mendaftar ke Partai Gerindra sebagai Bakal Calon Walikota Medan 2020-2024, kemarin.

Ia tiba di kantor DPD Gerindra Sumut Jalan DI Panjaitan Medan untuk mengikuti sesi uji kelayakan dan kepatutan secara tertutup selama lebih kurang 1,5 jam yang dilakukan oleh Ketua Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu dan pengurus lainnya.

Kedatangan Bobby Nasution disambut oleh Ketua DPD Gerinda Sumut Gus Irawan, Sekretaris Robert Lumban Tobing, Bendahara H Kamsir Aritonang dan pengurus lainnya.

Baca Juga : Dukungan Bobby Maju Jadi Wali Kota Medan Terus Mengalir

Sementara relawan Bobby Nasution ikut mengantar perwakilan dari Relawan Bobby Afif Nasution (REBANA), Koalisi Masyarakat Medan (KOMAT MEDAN), Dalihan Natolu, Tokoh Difabel Ahmad Faury, motivator Albert Masli serta Komunitas pegiat medsos Kota Medan.

“Ahoiii…Horas Bobby,” sambut relawan.

Selain secara resmi mendaftarkan diri ke Partai Gerindra, Bobby turut menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

Gus Irawan Pasaribu menyatakan, kedatangan Bobby Nasution sangat spesial. Karena didampingi oleh para relawan.

Baca Juga : Gapoktan Kreatif Optimis Bobby Bawa Perubahan di Medan

“Terkejut saya, rupanya banyak sekali pendukung Bobby ini. Kalian doakanlah supaya Pak Prabowo memberikan rekomendasi,” imbuh Gus yang diaminkan para relawan.

Gus pun mengungkapkan selama beberapa hari ini dirinya melakukan tahapan proses wawancara kepada para bakal calon kepal daerah se-Sumut yang mendaftar ke Gerindra. Namun keputusan tetap ada di tangan DPP Partai Gerindra.

“Keputusan final ada di pimpinan. Kami Partai Gerindra partai yang solid tegak lurus,” katanya.

Lebih lanjut, mantan Dirut Bank Sumut itu pun memberikan komentar positif setelah sesi wawancara dengan Bobby Nasution.

“Sebagai anak muda, beliau (Bobby-red) punya program yang baik untuk memajukan Kota Medan. Dan memang, dari hasil survei kami, masyarakat di Kota Medan ingin betul ada sebuah perubahan. Delapan puluhan persen inginkan perubahan. Besar sekali harapan masyarakat atas Kota Medan yang hari ini belum terealisasikan,” tandasnya.

Sementara itu, Bobby Nasution mengucapkan terimakasihnya kepada pengurus DPD Gerindra Sumut yang memberikan waktu dan tempat padanya untuk melakukan sesi uji kelayakan dan kepatutan.

“Terimakasih banyak sudah diberikan waktunya. Teman-teman (relawan) semua mohon doanya. Saya tadi mengikuti tahap wawancara. Kita sama-sama berdoa agar Partai Gerindra memberikan rekomendasinya,” pungkas Wakil Ketua Umum BPP HIPMI tersebut.

Diketahui, selain Gerindra, Bobby Nasution juga sudah terlebih dulu mendaftar ke Partai Golkar dan PDIP. (dody)

Kalah Skor Tipis, Ayam Kinantan Gagal ke Final

0

mimbarumum.co.id – Skuad Ayam Kinantan harus mengakui keunggulan Felda United FC dengan skor tipis 1-2 pada lanjutan Turnamen Internasional Edy Rahmayadi Cup 2020 di Stadion Teladan, tadi malam.

Dua gol kemenangan Felda United FC dicetak oleh Nicolas Leandro Veles pada menit ke-37 dan Mohd Akhmar Haiqal Bin Azhar di menit ke-63.

PSMS bermain agresif sejak awal pertandingan babak pertama. Pasukan skuad Ayam kinantan itu melancarkan sejumlah upaya penyerangan. Namun serangan tak membuahkan hasil.

Babak kedua Adi Irawan berniat membobolkan gawang Felda United FC melalui tendangan penalti. Namun, umpannya bisa diantisipasi pemain lawan.

Baca Juga : Berharap Taji Ayam Kinantan Makin Tajam

Gol semata wayang PSMS lahir lewat aksi penalti Yuda Riski di menit ke-79 di babak kedua. Gol ini tidak mampu membawa PSMS melaju ke final.

Kekalahan PSMS membuat kekecewaan berat untuk suporternya. “Hancur PSMS kita hancur,” teriak suporter PSMS di tribun tertutup Stadion.

Menjelang akhir babak kedua, PSMS akhirnya bisa membuat ancaman berarti. Yohanis Nabar melepas tembakan keras ke gawang lawan, tapi tembakannya masih bisa dihentikan kiper Felda United.

Sementara itu sebelumnya turnamen sepakbola Edy Rahmayadi Cup 2020 resmi dibuka Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin yang mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Martuani yang membacakan amanat Gubernur Edy berharap kiranya turnamen ini menjadi pemicu kembali bergairahnya turnamen sepakbola bertaraf internasional di Sumut.

“Kita berharap ke depan, tim kebanggaan warga kota Medan ini bisa kembali menunjukkan prestasinya di level nasional maupun internasional. Kita juga berharap PSMS bisa berada dengan tim-tim terbaik di Indonesia di masa mendatang,” harap Gubernur.

Sebelum pertandingan PSMS antar Felda United FC juga telah berlangsung pertandingan antara Boeung Ket FC (Kamboja) kontra Penang FA (Malaysia) dengan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Boeung Ket dan memastikan diri ke babak final pada Sabtu (18/1/2020) mendatang. (yurika)

Tak Akan Pernah Pupus

0

Oleh : Rizanul Arifin
Awak pernah baca tulisan Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Proffesor Dr Komaruddin Hidayat. Dalam tulisan itu dia bertanya, “Bagaimana ketika akar rumput itu mengering?

Mungkin kini awam sudah paham apa yang dimaksud akar rumput saat ini. Itu merupakan analogi untuk eksistensi dan fungsi rakyat bawah atau rakyat kecil yang masif.

Mereka ini memiliki kekuatan sebagai penyangga jajaran elite yang berada di atas. Tanpa dukungan rakyat kecil, kehidupan berbangsa dan bernegara ini akan mudah ambruk ketika diterpa guncangan politik. Lebih bahaya lagi ketika akar rumput itu mengering, akan mudah sekali terbakar atau dibakar.

Hanya dengan lemparan sebuah puntung rokok yang menyala, rumput itu akan mudah tersulut karena akarnya pun sudah mengering. Mereka mengering karena banyak penyebabnya. Bisa jadi karena kemiskinan, keterbelakangan pendidikan, meningkatnya jumlah pengangguran, buruknya kesehatan, yang semua ini akan mendekatkan pada keputusasaan dan menggerus kepercayaan rakyat pada pemerintah.

Jika akar rumput ini sudah mengering dan meluas maka sangat mudah terbakar dan menghanguskan bangunan-bangunan capaian atau prestasi yang sudah diraih selama ini. Sekali lagi, yang dimaksud akar rumput itu tak lain adalah rakyat kecil. Lantaran kecil dan jumlahnya banyak, maka mereka dianalogikan dengan rumput.

Kalaupun dedaunan rumput itu terlihat mengering, namun jika akarnya masih kuat tertanam di bawah permukaan tanah, maka ketika mendapatkan siraman hujan, rumput itu akan seketika tumbuh subur menghijau. Namun jika yang kering itu sudah merasuk sampai akarnya, mudah sekali terbakar dan dapat menghanguskan hutan dan bangunan di sekitarnya ketika jilatan apinya dihempas angin.

Demikianlah adanya, jika rakyat sudah sampai pada titik lelah, jenuh, dan terhimpit oleh tekanan ekonomi yang dirasakan semakin sulit, maka mereka mudah sekali diprovokasi untuk meluapkan kekesalan dan kemarahannya yang bisa menciptakan kerusuhan dan keresahan sosial.

Sepertinya tulisan Proffesor ini jauh sebelumnya sudah jadi pikiran Wiji Thukul seorang aktivis kondang di eranya sampai zaman now. Sajaknya yang dia kasi judul “Apa Guna”.

Wiji di puisinya itu mengatakan “Apa guna punya ilmu kalau hanya untuk mengibuli. Apa gunanya banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu

Di mana-mana moncong senjata berdiri gagah kongkalikong
dengan kaum cukong

Di desa-desa rakyat dipaksa menjual tanah tapi, tapi, tapi, tapi dengan harga murah

Apa guna punya ilmu kalau hanya untuk mengibuli Apa guna banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu.

Suai kali keknya pola pikir profesor dan penggemar sambal bawang dan ikan asin tu. Mereka seakan saling balas pikiran tentang kalangan-kalangan anak negeri. Yang serupa awak tengok sudut pandang seputar “akar rumput” yang berbahaya saat sudah kering. Bisa mati dan mematikan strata per strata, apalagi ada bantuang angin dan kipas.

Tadi malam awak penasaran sama status kawan awak Onny Kresnawan tentang film “Nyanyian Akar Rumput”. Akhirnya awak dan beberapa kawan pon nonton laaa. Keknya boleh laaa status Onny tu, film Dokumenter dengan latar kisah Fajar Merah, anaknya Wiji Thukul, gubahan Yuda Kurniawan agak lebeh padat isinya ketimbang film tentang Wiji Thukul.

Memenangkan Piala Citra untuk Film Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2018. Film dokumenter ini penuh cuplikan sejarah tumbuh kembang akar rumputnya Wiji.

Fajar bersama band Merah Bercerita yang dibentuknya sejak tahun 2010 didukung keluarganya, mencoba menghidupkan kembali puisi-puisi Ayahnya

Alunan nadanya berisikan satir-satir tentang pemimpin, politik dan pemilu. Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi satu contoh orang tersindir setelah orde baru dan tim Mawar yang pernah memanas setelah 16 tahun tragedi 98, yang diiringi menghilangnya sang penulis puisi satir itu, berlalu.

Fajar Merah dan keluarganya, bagai akar rumput yang hampir kering dan mati, sempat menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo, yang telah berjanji untuk dapat menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, menemukan Wiji Thukul dan korban penghilangan paksa lainnya.

Sayangnya, film nyanyian akar rumput tidak menuntaskan kisahnya setelah lima tahun berharap. Entah akan ada episode lain akar rumput untuk menunggu, akankah Presiden Jokowi mampu menepati janji-janjinya?

Awak piker itu mungkin ada, mengingat Fajar Merah belum memainkan sebuah lagu satir gubahannya dari pusi sang ayah dengan judul “Hari Itu Aku Akan Bersiul-siul”, mungkin karena penyampaiannya lebih lembut dari sang ayah yang meledak-ledak. Itu habat dan #LebihManusiawi.

Awak tetap penasaran, akankah ada pusi-puisi satir dan akar rumput kuat lain abes ni, dan tidak ada belenggu mengiringinya, apalagi lenyap seiring embun pagi menyapa mawar merah di taman-taman hati nan bersih. Cocok klen rasa? []

Berharap Taji Ayam Kinantan Makin Tajam

mimbarumum.co.id – Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Martuani Sormin Siregar, M.Si meminta Ayam Kinantan menunjukan tajinya di kanca persepakbolaan nasioanal.

“Semoga tim sepakbola kita yang berjuluk Ayam Kinantan akan menunjukan tajinya di kanca persepakbolaan nasional,” kata Martuani Sormin Siregar didampingi Pangdam Bukit Barisan Mayor Jendral TNI MS Fadhilah saat membuka International Tournament Edy Ramayadi Cup 2020, Kamis (16/1/2020) di Stadioan Teladan tadi malam.

Dikatakan Kapolda melalui kejujuran ini akan membangkitkan semangat para fans PSMS Medan.

Baca Juga : Lumat Aceh Babel United, Ayam Kinantan Melaju Delapan Besar

“Kami ingin mendengar nama PSMS semakin hebat kedepan,” ucap Martuani.

Ia pun berharap lewat laga yang digelar memantik antusiasme masyarakat Sumut terhadap piala Marhalim Cup yang telah lama vakum.

“Lewat kejuaran ini akan menimbulkan semangat baru ke depan pada kesebelasan provinsi ini (PSMS Medan-red) dan mengairahkan semangat Marhalim Cup yang telah lama vakum,” tuturnya.

Martuaini berharap pertandingan yang berlangsung membuat hubungan antar negara baik.

“Selamat bertanding kepada seluruh peserta. Melalui pertandingan hubungan antar negara akan semakin baik,” pungkasnya.

Pada laga bertaraf Internasional diikuti tim negara luar yakni, Felda United FC (Malaysia), Boeung Ket FC (Kamboja), FA Penang (Malaysia), dan PSMS Medan (Indonesia). Pertandingan perdana berlangsung di Stadion Teladan kick off pukul 19:00 WIB di buka dengan PSMS Medan kontra Felda United FC. (jepri)

Limbah Ternak Ayam Potong Abdul Manaf Bikin Resah Warga

0

mimbarumum.co.id – Warga Dusun Setia Jaya, Desa Padang Langgis Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang resah dengan bau limbah dari usaha ternak ayam potong milik Abdul Manaf.

Datok Penghulu Kampung Padang Langgis, Ridwan kepada wartawan, Kamis (16/01/2020), mengatakan bahwa usaha ternak ayam potong itu sudah meresahkan warga dusun atas limbah usaha ternak ayam potong.

“Kita telah memanggil pemilik usaha dan telah membuat surat pernyataan bahwa pemilik usaha itu akan menutup usahanya tapi tidak diindahkan malah tetap beroperasi,” ucap Ridwan.

Baca Juga : Pengawasan Limbah B3 Kewenangan Daerah

Ia menambahkan, belum lama ini, pihak Dinas Lingkungan Hidup, P2TSP dan Satpol PP Kabupaten Aceh Tamiang juga telah meninjau lokasi itu.

“Pihak dinas telah memberikan peringatan bahwa usaha itu harus mempunyai izin dan mengikuti aturan jika ingin usahanya tetap beroperasi, tapi jika tidak, usaha tersebut akan ditutup paksa,” terang Ridwan.

Dikesempatan yang berbeda, pemilik usaha ayam ternak Abdul Manaf mengatakan, warga dusun ini tidak ada yang komplin dengan usahanya itu tapi hanya satu dua orang saja yang tidak suka.

“Beberapa orang warga yang komplin itu merupakan orang orang yang iri sehingga menyebarkan fitnah dimana-mana. Memang beberapa bulan lalu telah dipanggil ke Balai Desa untuk melakukan perjanjian dengan warga,” cetusnya bak seorang preman jalanan.

Menurutnya, terkait pengurusan perizinan usaha ternak ayam potong sedang dalam pengurusan.

“Masih dalam pengurusan, karena sebenarnya tidak perlu izin sebab usaha ini tidak besar hanya memiliki ayam potong sebanyak 7.000 ekor ayam saja,” kilah Manaf. (burhan)

KPK Ompong

0

Oleh Dr A Rasyid, MA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini cukup disegani sebagai satu-satunya lembaga handal mengeksekusi koruptor. Kini lembaga KPK kehilangan kepercayaan. KPK sudah mulai ompong, tak mampu menggigit lagi. Dalam perbincangan di ILC dapat disimpulkan KPK telah kehilangan taji. Bahkan mantan Ketua KPK Saut Situmorang menilai KPK saat ini bukan saja jalan di tempat tetapi sudah mundur.

Berbagai kalangan menilai ada 26 poin perubahan yang berpotensi melemahkan KPK. Salah satu hal yang dianggap melemahkan KPK yakni keberadaan Dewan Pengawas itu sendiri. kewenangan dewan juga masuk pada teknis penanganan perkara. Mereka berwenang memberikan izin tertulis untuk penyadapan, penggeledahan, hingga penyitaan

Masinton Pasaribu, Politisi PDI Perjuangan yang hadir di ILC, kemarin malam, terlihat tidak begitu kuat menakis pukulan-pukulan yang diarahkan padanya seputar gagalnya KPK melakukan penggeledahan Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Jakarta, karena dihadang penjaga kantor. Penggeledahan itu adalah bagian proses dari penyelidikan operasi tangkap tangan (OTT) Komisoner KPU Wahyu Setiawan

Semua pihak menyesalkan atas penghadangan itu, karena hukum tidak bisa lagi ditegakkan di republik ini secara baik. Hukum sepertinya tajam ke bawah tumpul ke atas. Bahkan salah seorang peserta yang ikut ILC mensinyalir bahwa PDI Perjuangan sedang menikmati hasil upayanya selama ini dalam melakukan pelemahan terhadap KPK.[]

Dua Siswi SMU YPSA Berangkat ke Inggris Ikuti Program Persiapan Kuliah

mimbarumum.co.id – Wakil Ketua Harian Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) Medan melepas dua siswinya mengikuti program persiapan ke universitas di Inggris selama 6 bulan.

Program ini kerjasama dengan City College Plymouth yang diadakan oleh PDVL Overseas Advisory. Kedua siswi dilepas langsung oleh Wakil Ketua Harian YPSA Medan Zulfadhli A Raz, M. Kom, Kamis (16/1/2020).

Kepala SMU YPSA Medan Bagoea Maulana
Bagoes Maulana mengatakan program yang ditawarkan oleh PDVL Overseas Advisory adalah program persiapan menuju universitas di Inggris yang berkoordinasi dengan City College Plymouth (CCP).

Baca Juga : Yogurt Biji Durian Menangi ITEX 2018 Kuala Lumpur

“Program yang dilaksanakan meliputi persiapan pembelajaran berdasarkan target kurikulum yang ada di Inggris, persiapan ujian IELTS, dengan sistem evaluasi/penilaian yang tersistem selama 6 bulan dengan hasil akhir ujian IELTS dan rekomendasi ke universitas pilihan berdasarkan hasil tes yang diikuti,” ujarnya.

Kedua siswi yang berangkat ke Inggris yakni Firyal Alya Rasyita Lubis (XI US B) dan Aisyah Anindya Pasha Ketaren (XI US B) dengan pilihan program sains. Mereka telah melalui beberapa tahap tes.

“Pertama, tes tertulis perihal kompetensi sains dan bahasa Inggris. Kedua, tes Conversation melalui metode debate secara kelompok dengan isu topik yang diberikan. Ketiga, tes interview dari Tim PDVL. Dan keempat, tes interview dari Tim CCP,” ujarnya.

Baca Juga : Ayo Buruan Yang Mau Kuliah Gratis di AS

Dalam pelaksanaannya, siswa-siswi tersebut akan mempelajari International Foundation Program. Dimana siswa akan diberikan sebuah kualifikasi internasional agar dapat melanjutkan kuliah di luar negeri tanpa harus mengikuti foundation year selama 1 tahun (pre-univeristy).

Bagoes juga menambahkan, kedua siswi berangkat hari ini. Total 78 orang berasal dari Indonesia, Thailand, Guangzhou, Taiwan, dari Malaysia. Sedang peserta dari Indonesia sendiri yang ikut sebanyak 30 orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Jaga nama baik keluarga dan sekolah. Solat jangan tinggalkan dan timbalah ilmu sebanyak-banyaknya disana. Taati peraturan dan tata tertib kehidupan di negara orang lain. Pulang dari Inggris saya harap bahasa Inggris kalian sudah 100 persen baik. Dan tidak usah takut dengan identitas muslim kalian disana. Karena Inggris sendiri sangat menghormati agama lain,” tuturnya. (budi)

Kaget Liat Polisi Datang, Ali Candra Kena Gari

mimbarumum.co.id – Ali Candra (34) kaget tak menyangka rumahnya disatroni aparat Sat Res Narkoba Polres Tanjung Balai.

Mau kabur malah keburu ketangkap. Setelah diperiksa aparat menemukan barang bukti 0,71 gram sabu dalam botol, 1 dompet berisi uang Rp67 ribu dan ponsel genggam. Alhasil warga Jalan Sei Semayang, Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai dibawa ke kantor polisi.

Baca Juga : Peredaran Narkoba di Tanjung Balai Masih Marak

Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira membenarkan adanya penangkapan seorang tersangka pemakai narkoba jenis sabu diamankan.

“Tersangka kita bekuk di salah satu rumah di Jalan Sei Ambarito, Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjung Balai,” ungkap Yudha.

Yudha mengingatkan pada warga Tanjung Balai jangan takut memberikan informasi tentang peredaran gelap narkotika.

“Komitmen kita sudah jelas. Narkotika musuh kita bersama-sama. Mulai dari lingkungan hingga lokasi-lokasi rawan narkotika harus kita berantas bersama-sama,” tutur Yudha. (dody)

Terkuak, Ini Penyebab Ibu Bakar Anak di Percut Seituan

mimbarumum.co.id – Kasus terbakarnya seorang anak bernama Aulia (14) terkuak. Diberitakan oleh sejumlah media bahwa Aulia kritis mengalami luka bakar ternyata bukan dibakar ibunya, Dewi Lestari.

Menurut keterangan dari Kapolsek Percut Seituan Kompol Aris Wibowo pada wartawan, Kamis (16/1/2020) menyebutkan bahwa ibu korban tanpa sengaja melakukan pembakaran terhadap puterinya itu.

“Jadi hasil penyelidikan kita dari korban bahwa ibunya itu hanya ingin membakar pakaian puterinya saja. Penyebabnya, pada Sabtu (11/1/2020) pukul 13.00 WIB korban pulang dari sekolahnya,” ujar Kompol Aris.

Baca Juga : Seorang Ibu Bakar Anak Kandungnya Sendiri

Lanjut Aris, setelah pulang dari sekolah korban bermain dengan teman-temannya tak jauh dari rumah Jalan Pembangunan, Gang Salam, Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan.

“Ibu korban marah karena puterinya bermain-main. Hingga pukul 16.00 WIB korban pulang ke rumah. Sedangkan ibu korban marah-marah sambil mengancam akan membakar pakaian puterinya itu,” terang Aris lagi.

Masih dikatakan Aris, ternyata ancaman membakar pakaian puterinya benar dilakukan oleh Dewi Lestari.

“Pakaian korban dibakar dengan bensin didalam rumah mereka. Korban sempat melarang agar ibunya tidak membakar pakaian tersebut. Hingga akhirnya terbakar dan api menyambar ke tubuh ibu dan anak,” terang Aris.

Jadi, sebut Kapolsek lagi hingga saat ini kasus tersebut penyelidikan. Masih ada keterangan dua saksi yang diperlukan dalam kasus ini.

“Kita harus memeriksa saksi lagi dan meminta keterangan dari ibu korban. Setelah itu barulah kita lakukan gelar perkara apakah ada unsur pidananya dalam kasus ini. Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dewi Lestari membakar puterinya pada Sabtu (11/1/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Media memberitakan bahwa Dewi Lestari tega membakar puterinya. Namun dari keterangan korban pada penyidik bahwa hal tersebut tidak benar. (dody)