Penulis : Nur Agustilahmi*
Seabolga merupakan inisiatif anak muda yang memiliki misi untuk mengurangi dan melindungi daerah pesisir dari pencemaran sampah sekaligus memberdayakan masyarakat dengan edukasi, riset, kampanye, serta kolaborasi. Komunitas yang berfokus dan bergerak di bidang lingkungan ini didirikan pada 2019 oleh Yuli Efriani yang cemas akan
kondisi kota kelahirannya, Kota Sibolga.
Oleh karenanya, komunitas yang ia dirikan mewakili nama dari kota tempat ia lahir dan besar.
“Pada awalnya Seabolga itu terbentuk di tahun 2019 tepatnya di bulan November. Fokus kita itu memang awalnya di Kota Sibolga. Jadi, waktu itu ada sebuah program yang kita jalankan yaitu edukasi ke sekolah yang saat ini masih rutin kita lakukan. Di 2019 kita merilis promosi promosi hingga 2020 kita sudah merancang program tersebut, dan daerah awal yang ditargetkan buat program itu adalah Kota Seabolga,” ungkap Yuli selaku pendiri Seabolga.
Dalam setiap kegiatannya, Seabolga berkomitmen untuk mencapai tiga Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu, nomor 12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung
jawab, nomor 14 tentang menjaga ekosistem laut, dan nomor 15 tentang menjaga ekosistem darat.
Hingga kini, Seabolga sudah berkolaborasi dengan lebih dari 20 gerakan dan menjangkau lebih dari 200 penerima manfaat. Seabolga telah melakukan lokakarya untuk masyarakat terkait
pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Seabolga juga aktif melakukan kampanye di pinggir pantai untuk mengajak pengunjung pantai terlibat lebih jauh dalam mengurangi sampah pesisir.
Yuli juga mengatakan edukasi lingkungan menjadi salah satu kekuatan yang ingin Seabolga manfaatkan untuk menyadarkan lebih banyak masyarakat terkait pentingnya hubungan timbal balik dan berkelanjutan antara manusia dan lingkungan.
Ia juga mengungkapkan apa saja yang
dilakukan Seabolga pada saat mengadakan edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah.
“Biasanya, Seabolga melakukan penyadaran di tingkat SD hingga SMP tentang kebiasaan memilah
sampah, karena kebiasaan memilah sampah merupakan hal utama dan pertama yang wajib dilakukan kalau ingin mengolah sampah,” imbuhnya.
Seabolga berharap dapat melanjutkan kegiatan positifnya di daerah Sibolga serta bisa memulai program di daerah pesisir lain, salah satunya di daerah Belawan.
Seabolga juga berkeinginan menjadi Youth Marine Center, yaitu pusat edukasi pesisir terkait lingkungan di Sumatera Utara
dengan mengumpulkan komunitas anak muda dari berbagai sektor untuk dapat saling membantu terhadap kepedulian lingkungan.
*Kanaka Publisher, FISIP USU
