mimbarumum.co.id – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke 77 Tahun 2024 ini menjadi refleksi dan evaluasi terhadap kinerja pejabat eselon III dan seluruh kepala SMAN/SMKN se Sumatera Utara.Â
“Ya, kita sedang evaluasi aparatur sipil termasuk kepala bidang, kepala cabang dinas pendidikan (Kacabdis) dan kepala sekolah. Kita sedang kordinasikan ke BKD Provsu untuk melakukan penyegaran berupa mutasi jabatan struktural dalam waktu dekat ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provsu Ir Abdul Haris Lubis MSi kepada wartawan usai Upacara Hardiknas 2024 di Lapangan Astaka Jalan Pancing Medan, Kamis (2/5/2024).
Menyinggung perilaku kekerasan yang masih menimpa tewasnya siswa SMKN di Nias Selatan beberapa waktu lalu, Kadisdiksu mengatakan peristiwa itu merupakan insiden buruk bagi dunia pendidikan khususnya di Sumatera Utara.
“Sebenarnya kita terus-menerus melakukan sosialisasi agar itu tidak terjadi lagi. Ya memang kalau zaman dulu itu hal-hal yang seperti itu dianggap biasa, tapi hari ini zaman keterbukaan seperti ini itu harusnya tidak boleh lagi terjadi,” kata Haris yang baru dua bulan memimpin ini.
Maka dari itu Haris memastikan mudah-mudahan hal ini menjadi pelajaran seperti yang terjadi di Nias Selatan. Meski kita juga masih tetap dengan prasangka tidak bersalah. “Kita masih terus menunggu walaupun yang bersangkutan sudah minta kami melakukan pembelaan dan advokasi hukum,” jelasnya.
Kata Haris, rencana mutasi kepala SMAN/SMKN bergulir terus ya agar sekolah nanti bisa lebih baik.
“Saya sudah ada rekomendasi kepala sekolah yang memasuki masa pensiun. Kepala sekolah yang telah lama berdasarkan ketentuan tidak boleh lagi, kepala sekolah yang bermasalah hukum dan kepala sekolah yang kinerjanya buruk,” ujarnya.
Kadisdikprovsu mengatakan mutasi kepala SMAN/SMKN itu semuanya itu akan melihat persyaratan-persyaratan yang dimiliki kepala sekolah. Mutasi kepala sekolah dan pejabat eselon III ini diharapkan agar Dinas Pendidikan Provsu demi kemajuan pendidikan menjadikan ‘Sumut Hebat”.
Sejalan dengan Merdeka Belajar, Haris berharap momentum kali ini akan terus berjalan. Kurikulum itu sesuai dengan keinginan bersama bergerak dan lanjutkan Merdeka Belajar. Artinya, semua peserta didik belajar dengan pola yang sekarang ini.
“Pendidikan sekarang ini kan sudah sangat baik dan kita sudah merasakan adanya kebebasan kemerdekaan bagi siswa maupun guru yang diberikan kepada muridnya. Kita akan melihat talenta dan segala macam yang ada pada guru dan siswa bebas merdeka menikmati pendidikan sesuai aturan dan kebijakan Kemendikbudristek,” tambah Haris.
Reporter : M Nasir
