mimbarumum.co.id – Pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Samosir harus mampu menerapkan digital marketing untuk menembus pasar.
“Artinya di era globalisasi ini, bisa memasarkan produk secara digital,” sebut Sekdakab Samosir, Jabiat Sagala kepada mimbarumum.co.id, Jumat (9/4/2021).
Ini diungkapnya seusai menghadiri Bimtek Digital Marketing bagi Pelaku Ekonomi Kreatif di Kampung Wisata Bagot, Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan.
Ia menuturkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Yakni untuk menggembleng pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Samosir.
Jabiat menekankan, upaya Kementerian Parekraf yang memandang potensi ekonomi kreatif di “Negeri Indah Kepingan Surga”. Yakni sebagai daerah wisata yang patut diapresiasi.
“Kementerian Parekraf melakukan diklat di Samosir. Sehingga harus dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku usaha,” tandasnya.
Dia juga menambahkan, peranan kaum milenial untuk mampu berkontribusi menyongsong Samosir. Yakni sebagai kota ekonomi kreatif Indonesia sangat diperlukan. “Karena dalam waktu dekat, Samosir akan ditetapkan sebagai kota kreatif,” imbuhnya.
Menurut dia, sistem digitalisasi baik melalui media sosial, website, youtube maupun advertising lainnya. Akan menjadi kebutuhan wisatawan. “Sistem ini akan menambah nilai jual produk asli Samosir,” katanya.
Dalam bimtek digital marketing, para pelaku ekonomi kreatif dilatih untuk mendigitalisasi produk. Selain itu memasarkan produk secara digital berupa teknik foto dengan nara sumber Sartika Bukit. Sementara untuk tehnik Smarthphonegraphy dihadirkan nara sumber M. Hafidullah.
Pada kesempatan ini, Dirjen pengembangan SDM Ekonomi kreatif, Rita Dwi Kartika Utami menyerahkan bantuan alat kebersihan kepada Kepala Desa Parlondut, Patar Sitanggang. Yang telah berhasil mengembangkan Kampung Wisata Bagot.
Editor : Siti Murni