Dollar Naik, Ekonom : Bukan Hal yang Harus Dikhawatirkan

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Analis Ekonomi, Gunawan Benjamin mengungkapkan sekalipun Bank Indonesia (BI) telah melakukan upaya intervensi untuk menekan laju pelemahan rupiah yang berada di kisaran harga Rp 16 ribuan per US Dolar, dia menilai pelemahan rupiah saat ini bukanlah hal yang harus dikhawatirkan.

“Masalah fundamental yang membuat rupiah sulit untuk dikendalikan, adalah adanya gangguan aktivitas ekonomi itu sendiri, yang membuat kinerja ekonomi itu sendiri mengalami penurunan,” ujarnya, Minggu (22/3/2020).

Dia bilang, rupiah sulit untuk dijinakkan selama aktivitas ekonomi masyarakat justru melambat atau sebagian harus dihentikan. Konon, sambungnya, jika solusi yang diambil adalah melakukan pembatasan atau lockdown terhadap suatu daerah atau negara, akan berpeluang menciptakan sebuah akar masalah rumit yang bisa membuat kinerja ekonomi kian memburuk.

Baca Juga : Bank Dunia : Indonesia Rugi Rp 72,95 Triliun Akibat Kebakaran Hutan

- Advertisement -

“Bayangkan saja, sebuah perusahaan yang terpaksa mengarahkan karyawan untuk kerja di rumah atau Work From Home (WFH). Jelas akan membuat perusahaan tersebut dipandang dari sisi manapun akan mengalami penurunan kinerja keuangannya,” tuturnya.

Jika perusahaan harus berhenti beroperasi, beban gaji ditambah dengan pemasukan yang turun akibat aktivitas bisnis yang anjlok diyakini akan membuat perusahaan menempuh efisiensi, diantaranya melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

“Aktivitas bisnis yang dibatasi atau bahkan di tutup, pada dasarnya merupakan sebuah pertanda bahwa krisis ekonmi terjadi disitu,” tuturnya.

Jika aktivitas bisnis dibatasi, kata dia, justru akan menimbulkan masalah ekonmi yang lebih rumit. Dan tentunya sangat potensial memicu terjadinya pelemahan rupiah.

Namun, rupiah tidak melemah sendirian. Masih banyak negara lain yang mengalami pelemahan mata uang yang sama. Jadi pelemahan rupiah tidak perlu dirisaukan terlalu berlebihan.

Jadi ada masalah yang lebih besar dari pelemahan rupiah, yakni aktivitas ekonomi masyarakat yang terpaksa berhenti menjadi masalah besar yang berpeluang menciptakan ketidakstabilan ekonomi Indonesia. “Dan jika berlangsung cukup lama, jelas kita akan masuk resesi,” tukasnya.

Reporter : Siti

Editor : Dody Ferdy

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pastikan Pangkalan Resmi Siap Layani Kebutuhan LPG 3 Kg Masyarakat

mimbarumum.co.id - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan bahwa pangkalan-pangkalan resmi (sub penyalur) LPG 3...