mimbarumum-co.id – Gubsu Edy Rahmayadi terlihat menjauh dari Presiden Jokowi dan sejumlah menteri dalam foto yang beredar di media sosial khususnya WhatsApp.
Dalam foto terlihat, gubernur duduk menyendiri terkesan merenung di kursi yang berbeda dengan diduduki rombongan Jokowi.
Pengamat Komunikasi dan Politik Sumatera Utara, Aswan Jaya menilai dari beberapa aspek terkait foto tersebut. Pertama, menurut Aswan Jaya, kejadian foto yang hingga kini masih terus dikonfirmasi kebenarannya, kemungkinan terjadi akibat efek politik pilpres yang lalu secara psikologis belum mampu mencair.
Sebagaimana diketahui bahwa sikap politik Gubernur Sumut di Pilpres kemarin disebut sebut tidak berada pada barisan pendukung Presiden Jokowi. “Sehingga tentu dalam situasi itu sangat sulit bagi gubernur untuk cepat menyesuaikan diri,” katanya, Kamis (1/8/2019).
Kedua, jelas dia, Gubernur Sumut berlatar belakang militer, dimana diantara rombongan yang hadir ada juga berlatar milter yang perangkat jenderal yang lebih senior.
“Etikanya yang junior tidak akan mengambil inisiatif terlalu maju untuk melakukan langkah-langkah yang mencairkan suasana,” bebernya menjawab mimbar.
Apalagi kita ketahui bersama bahwa Gubernur Sumut dikenal sebagai sosok tegas, meskipun kalau tidak ingin dikatakan keras. Sehingga komunikasi beliau pun tidak terlalu komunikatif di tengah khalayak.
Berbeda jauh dengan komunikasi ala presiden yang begitu sangat cair. Para pejabat yang tidak bisa menyesuaikan diri tentu akan merasa asing ditengah cairnya suasana komunikasi ala presiden.
Begitu pun, foto tersebut harus ditelusuri lebih jauh apakah situasi itu berlangsung lama atau sepintas saja saat semua orang sedang mempersiapkan diri untuk foto bareng.
“Gubernur bisa saja mungkin sedang menunggu humas untuk mengambil posisi dimana dan kapan,” tandasnya. (mal)
