Rantauprapat, (Mimbar) – Warga Lingkungan Sibuaya Keluarahan Sioldengan, Kecamatan Rantau elatan, Labuhanbatu terlibat pertikaian dengan sekelompok orang yang menjaga sebuah perkebunan sawit dan sarang burung walet di daerah itu.
Dua unit beca bermotor dan satu unit sepedamotor serta sebuah rumah menjadi sasaran amukan warga. Konflik tidak meluas tatkala aparatur setempat melakukan upaya pencegahan aksi agar tidak lebih meluas.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang SH, SIK, Senin (30/1) bergegas melakukan upaya mediasi antar warga yang berseteru.
“Kata kuncinya kedua belah pihak harus berdamai, dan saya harap kepada warga agar tidak ada lagi konflik atau permusuhan. Saya tidak akan mencari lagi siapa biang keroknya dan mengusut akar permasalahan,” tegas Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP M. Firdaus SIK serta Lurah Sioldengan dan tokoh masyarakat setempat di Kantor Lurah Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan.
Informasi yang dihimpun, pertikaian yang terjadi Minggu (29/1) sekira pukul 20.00 Wib itu bermula dari suara gonggongan anjing yang merupakan hewan peliharaan Aseheri Waruwu, penjaga kebun sawit dan sarang walet milik seseorang bernama Alex.
M. Yusuf, yang rumahnya sangat berdekatan dengan lokasi sarang burung walet milik Alex itu merasa terganggu dengan suara anjing milik Aseheri Waruwu yang kerap menggonggong setiap malam hari. Merasa tak tahan dengan suara yang dianggapnya sangat mengganggu waktu istirahat itu, Yusuf menyambangi Aseheri agar menenangkan anjingnya agar tidak terus menggonggong.
Teguran itu membuat Aseheri tersinggung sehingga terjadilah pertengkaran yang berujung perkelahian sesama tetangga itu. Perkelahian tidak seimbang, karena Yusuf dikeroyok oleh beberapa orang yang masih kerabat Aseheri.
Menyaksikan Yusuf ayah kandungnya itu dikeroyok, Ismail pun meminta pertolongan warga sekitar. Mendengar kejadian itu, warga pun kesal dan berkumpul untuk mencari pelaku pengeroyokan terhadap Yusuf.
Setelah melakukan pencarian, pelaku pengeroyokan tak kunjung ditemukan. Warga yang sudah marah dan geram akhirnya melampiaskan kemarahannya dengan melakukan pengrusakan
terhadap rumah pelaku serta membakar betor dan sepeda motor yang berada di sekitaran komplek bangunan sarang walet tersebut.
“Saya tidak ingin mendengar adanya lagi pertikaian berkelanjutan, permasalahan ini dianggap selesai” sebut Kapolres yang juga diamini Syamsul Bahri selaku Kepala Lingkungan setempat.
Kedua belah pihak bersepakat untuk berdamai seraya membubarkan diri dari komplek kantor Kelurahan Sioldengan yang sempat dikerumuni puluhan warga tersebut. (B-64)