Kabanjahe, (Mimbar) – Bupati Karo Terkelin Brahmmana, SH berang menyaksikan wilayahnya yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama di Provinsi Sumatera Utara, justru kondisinya jorok. Selain banyak tumpukan sampah, juga ceceran tahi kuda di jalanan menimbulkan bau tak sedap.
“Kita harus tahu, Kabupaten Karo adalah lokomotif pariwisata Sumatera Utara. Harus tanggap membersihkan setiap sampah yang berserakkan,” ucapnya Senin (9/1) dengan nada marah kepada para stafnya, khususnya yang menanggungjawabi kebersihan di daerah itu.
Pejabat itu secara khusus melakukan peninjauan sejumlah sarana dan prasarana yang mendukung minat wisatawan berkunjung ke daerah yang dikenal memiliki udara sejuk dan menyegarkan itu.
Mendampingi Bupati di objek wisata Taman Mejuahjuah Berastagi dan puncak Gundaling itu, antara lain Dandim 0205/TK Letkol Agustatius Sitepu, Kadis Perhubungan Dinasti Sitepu, anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Karo Toto Budiharto, Kasman Sembiring, dan Camat Berastagi Mirton Ketaren.
Terkelin mengatakan, untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Karo maka sarana dan prasarana wisata harus lebih ditingkatkan dan dilengkapi. Begitu juga menyangkut kebersihan di kawasan objek-objek wisata tidak boleh jorok karena sampah dan
kotoran kuda.
“Wajib bersih karena objek wisata merupakan penghasil PAD yang signifikan bagi daerah ini. Kita harus tahu malu kepada wisatawan kalau di tempat-tempat yang ramai dikunjungi terlihat jorok dan mengeluarkan bau tidak sedap,” ucapnya.
Berastagi sebagai ikon wisata, selain memiliki udara yang sejuk sepanjang musim, daerah ini juga memiliki beberapa objek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara, seperti puncak Gundaling, Taman Mejuahjuah, museum katolik, pemandian air panas di doulu dan Raja Berneh dan wisata alam mendaki puncak Gunung Sibayak.
Bupati juga mengingatkan pihak terkait agar merawat berbagai jenis tanaman bunga yang tumbuh di sekitar objek wisata sehingga terlihat seindah mungkin.
“Termasuk pohon-pohon yang berada di sekitar objek wisata, harus dipangkas dan ditata rapi dan indah, supaya jangan merusak pemandangan,’ tegas Terkelin selaku pemegang otoritas di wilayah itu.
Bupati juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan sarana dan prasarana kepariwisataan dengan cara menganggarkan biaya pembangunan dan pengembangan dalam APBD tahun 2017.
Sejumlah fasilitas di Taman Mejuah-juah telah dibangun, seperti gedung kesenian direhab, selter, sarana joging dan senam. Rencananya, tahun ini sarana itu akan ditingkatkan lagi.
“Begitu juga objek wisata Gundaling, tahun ini akan dianggarkan pembangunannya. Perbaikan sejumlah selter, penataan taman bunga dan perencanaan pembangunan sarana serambi parkir di sebelah timur puncak gundaling yang nantinya dilengkapi fasilitas entertaiment,” ujar Terkelin. (B50)