3 Tahun Bekerja, BPODT Layak Dievaluasi

Berita Terkait

- Advertisement -

mimbarumum.co.id – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) kembali dikritisi. Kali ini kelompok akademisi menilai BPODT yang sudah bekerja selama 3 tahun untuk pengembangan pariwisata Danau Toba layak dievaluasi secara menyeluruh.

Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Parapat-Ajibata (GEMPAR) bersama dengan Aliansi Mahasiswa Peduli Danau Toba (AMPDT) menggelar diskusi bertajuk ”Tiga Tahun di Toba, Apa Kabar BPODT?”.

Diskusi yang dilaksanakan untuk megingatkan BPODT atas tugasnya yang telah berusia 3 tahun. Hal itu terungkap kemarin.

Baca Juga : Pastikan Keamanan Pembangunan Destinasi Danau Toba Terwujud

- Advertisement -

Hadir pada diskusi tersebut sebagai narasumber Richard Sidabutar (Anggota DPRD Periode 2014-2019), Sohibul Ansor Siregar (Dosen FSIP UMSU) dan Parno Mahulae ( PP PKMRI ).

Parno dalam kesempatannya mengatakan bahwa BPODT kurang transparan.

“BPODT sudah 3 tahun berada di Toba, tapi kita belum tahu apa yang diperbuat, bahkan akses untuk informasi tentang masterplan pembangunan Danau Toba juga kita tidak bisa lihat. Dan saya kira struktur BPODT ini sudah layak untuk dievaluasi dan harus ditempatkan orang-orang yang paham tentang pengembangan danau toba tanpa merusak tatanan struktur adat, sosial dan budayanya,” kata Parno.

Sedikit berbeda dengan Parno, Richard Sidabutar mengatakan bahwa kewenangan mengevaluasi berada ditangan Kementrian Pariwisata.

“Kurang elok kalo kita bicarakan sesuatu tapi orangnya tidak ada disini, soal evaluasi struktur itu, kewenangannya ada di Kementrian Pariwisata” kata Richard.

Sebelumnya penyelenggara telah komuinikasi dengan Direktur Utama BPODT agar hadir dalam diskusi tersebut, tetapi berhubung Direktur dan semua direksi ada kegiatan di luar kota maka pihak BPODT tidak ada yang hadir. GEMPAR (Gerakan Mahasiswa Parapat-Ajibata) sebagai penyelengara diskusi tersebut sangat menyayangkan ketidakhadiran pihak BPODT.

“Tujuan kita di sini untuk memberikan ide dan solusi serta bertukar pikiran sebenarnya dengan pihak BPODT, karena sejauh ini kita melihat BPODT tidak paham tentang antropologi yang berada dikawasan Danau Toba,” kata Rico Nainggolan, Ketua GEMPAR. (ml)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Kapolrestabes Medan KBP Gidion Arif Setyawan Lanjutkan Kunjungan Silaturahmi ke NU dan Muhammadiyah

mimbarumum.co.id - Kapolrestabes Medan Komisaris Besar Polisi (KBP) Gidion Arif Setyawan, S.I.K., S.H., M.Hum melanjutkan kunjungan silaturahmi ke Pengurus...