mimbarumum.co.id – Konsep Merdeka Belajar merupakan kebijakan terbaru dalam dunia pendidikan nasional, sehingga Kurikulum Merdeka dapat mengeksplorasi potensi unik setiap siswa yang selama ini terkungkung dengan materi.
“Dengan kurikulum merdeka, siswa bisa mengeksplor seluruh potensi dirinya melalui pengalaman, misalnya bagaimana merespon lingkungan di sekitarnya,” sebut Pembimbing Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Pendi Justianus Lukas Sinurat.
Hal itu disampaikannya, ketika membuka secara resmi Kegiatan Workshop Kurikulum Merdeka, yang digelar Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri (SMAKN) Samosir, kemarin di Pangururan.
Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka diharapkan memberi ruang seluas-luasnya bagi siswa dalam berkreasi dan mengembangkan diri.
Dibeberkan Pendi Justianus, keunggulan Kurikulum Merdeka bagi guru mencakup kemerdekaan menentukan sendiri perangkat ajar yang sesuai dengan kondisi peserta didiknya.
“Guru menjadi lebih kreatif dan inovatif, karena harus bisa mengembangkan perangkat ajar yang menarik bagi peserta didiknya,” imbuhnya.
Diterangkan juga, Kurikulum Merdeka merupakan program nasional sebagai upaya kemerdekaan berfikir dan berekspresi. “Tentunya akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan lebih interaktif,” tuturnya lagi.
Dia berharap, para tenaga pendidik SMAKN Samosir memahami dan mengenal lebih dalam tentang Kurikulum Merdeka. Workshop Kurikulum Merdeka diikuti oleh seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAKN Samosir.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber berkompeten dibidangnya, yakni Freddy Silalahi dari BPMP Sumatera Utara dengan judul materi Struktur Kurikulum, Modul Ajar, dan Asesmen Sumatif.
Selanjutnya Swis Ojak Tampubolon dengan judul materi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan Jenny Vera Togatorop, S.Pd dari Cabang Dinas Pendidikan Balige dengan materi Kebijakan Kurikulum Merdeka.
Pelaksanaan Workshop Kurikulum Merdeka digelar 2 hari, selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan mendalam mengenai Kurikulum Merdeka, juga bertujuan sebagai penyegaran untuk memperat kekeluargaan peserta.
Reporter: Robin Nainggolan