mimbarumum.co.id – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara bertekad mengatasi angka 250 ribu putus sekolah dan 160 ribu diantaranya siswa SMP dan SD di Sumut di tahun 2025 anak-anak ini harus menempuh pendidikan wajib belajar sampai 13 tahun.
Hal itu dikatakan Kepala BPMP Provinsi Sumut Tajuddin Idris S.Si, MT pada Temu Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program dan Kegiatan BPMP Provinsi Sumut Tahun Anggaran 2025 di Aula Sisingamangaraja Jalan Asam Kumbang Medan, Rabu (8/1/2025).
Kegiatan itu dihadiri Plt Sekdaprovsu Ir Effendi Pohan MSi, Kadisdiksu diwakili Kabid Pembinaan PTK Syahdan Lubis, Rektor UNIMED Prof Dr Baharuddin MPd, Ketua KSBN Sumut Ir H Soekirman, Kepala SMAN 1 Medan Hj Elfi Sahara MSi, mantan Gubsu Dr Ir H T Erry Nuradi MSi, Kasubag Umum Bastian Pulungan, Tim konsultan Dr Agus Marwan dan undangan lainnya.
Kemendikdasmen telah meluncurkan 6 program prioritas yakni, Pertama, Penguatan Pendidikan Karakter, meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru, peningkatan kompetensi guru BK dan agama, pengangkatan guru BK, penanaman tujuh kebiasaan anak Indonesia, dan penyediaan makan siang bergizi.
Kedua, Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan, termasuk afirmasi pendidikan oleh masyarakat, seperti rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan PAUD, serta fasilitasi relawan mengajar.
Ketiga, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru, termasuk peningkatan kualifikasi minimal D-IV/S-1, pelatihan kompetensi, dan kesejahteraan melalui sertifikasi.
Keempat, Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi, mencakup pendidikan matematika, sains, teknologi sejak dini, pendirian dan pengembangan sekolah unggul, serta penguatan pendidikan vokasi dan pelatihan.
Kelima, Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana yang mencakup renovasi sekolah. Keenam adalah Pembangunan Bahasa dan Sastra, yang meliputi pemartabatan bahasa nasional, pelindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, serta peningkatan literasi.
Khusus di Sumut tambah Tajuddin, BPMP akan melakukan verifikasi peserta didik, kemudian memasukkan mereka ke satuan pendidikan karena ini berkaitan sama wajib belajar 13 tahun.
Untuk itu, BPMP tidak bisa melaksanakan ini sendiri tentu harus berkolaborasi dengan semua pihak termasuk Dinas Pendidikan Provinsi, SMA dan mitra-mitra yang lain agar bisa berkontribusi dalam mempercepat akselerasi peningkatan kualitas pendidikan di Sumatera Utara.
“Sumut adalah potensi besar dengan 33 kabupaten/kota. Kami tidak cukup banyak personil, tapi saya tidak mau menjadikan itu sebuah kendala. Saya berharap kepada semua pihak berkolaborasi dengan mereka supaya apa kira-kira pesan-pesan dari Jakarta yang dibebankan kepada BBMP bisa dilaksanakan di kabupaten/kota,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Tajuddin terharu karena baru 9 bulan menjabat di BBMP Sumut telah dibantu baik ASN, tenaga honor, mitra kerja meraih capaian-capaian dan prestasi program 2024 dapat terealisasi dengan baik.
“Kami harus terbuka, berkoordinasi, berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak termasuk guna percepatan pendidikan di Sumut.
Sementara itu Plt Sekdaprovsu Effendi Pohan mengharapkan BBMP Sumut Bangkit mencapai Tut Wuri Handayani menciptakan peningkatan mutu pendidikan berkualitas di Sumateta Utara. “Pemprovsu berharap BBMP Sumut selaku perpanjangan tangan Kemendikdasmen Pusat dengan daerah dapat memperhatikan pendidikan Sumut,” tambahnya.
Reporter : M Nasir