Warga Was Was, Tanah Kampung Retak dan Amblas

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Warga Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara merasa was-was akibat kejadian amblasnya tanah dengan lebar sekitar 5 meter sepanjang 60 meter di perkampungan itu.

“Selain itu, hampir 4 hektar areal di perkampungan ini retak retak,” kata Patar Sitanggang, seorang warga setempat kepada Mimbar, Senin (11/2/19) sembari menyaksikan kondisi permukaan tanah yang amblas dan retak-retak itu.

Menurutnya, kejadian yang meresahkan masyarakat itu terjadi diawali dengan fenomena retaknya tanah di sekitar perkampungan dan persawahan warga.

“Kemudian pada Rabu (30/1/2019) lalu saat hujan deras sepanjang malam, terdengar dentuman keras,” imbuhnya.

Setelah itu, pada pagi harinya, Patar melihat di areal ladangnya ada tanah yang amblas sekira dengan lebar 4 meter dan panjang 60 meter.
“Amblasnya hampir satu meter,” paparnya.

Fenomena yang terjadi ini, mengakibatkan keresahan masyarakat, bahkan ada dua keluarga telah mengungsi dari lokasi kejadian.

Disebutkan Patar, bahwa Pemkab Samosir melalui aparatur Kecamatan telah meninjau lokasi kejadian. “Tapi kami warga di sini, perlu perhatian serius dan penanganan dari pihak berkompeten,” harapnya.

Bagian lain permukan tanah yang retak-retak. (Mimbar/Robin)

Apalagi katanya, ada perkampungan di lokasi kejadian yang tentunya mengharapkan perlunya jaminan keselamatan.

“Kita mengharapkan pemerintah secepatnya melakukan penelitian tekhnis, penyebab kejadian ini,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Mahler Tamba belum memberikan penjelasan terkait fenomena alam itu. (RN)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Kejari Samosir Usut Dugaan Korupsi Dana Bansos Korban Banjir Bandang

mimbarumum.co.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Samosir, Sumatera Utara sedang mengusut dan melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana bantuan...