mimbarumum.co.id – Warga Kelurahan Amplas Kota Medan, mengeluhkan buruknya pelayanan pengangkutan sampah yang dilakukan pihak Kecamatan Medan Amplas.
Pasalnya, pihak Kecamatan kerap tidak mengangkut sampah secara rutin dan membiarkan tumpukan sampah warga menumpuk di depan-depan rumah hingga berhari-hari.
Akibatnya, sampah pun menimbulkan bau yang tidak sedap bahkan tak jarang sampah yang menumpuk dibiarkan sampai membusuk hingga dipenuhi belatung. Padahal petugas tidak mengangkut sampah secara gratis, melainkan setiap kepala keluarga dibebankan retribusi pengangkutan sampah sebesar Rp20 ribu per bulan.
Hal itu diungkapkan salah seorang warga dalam kegiatan Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan No. 6 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Persampahan yang digelar Anggota DPRD Kota Medan asal Fraksi Partai Golkar, M Rizki Nugraha SE di Gang Seser, Lingkungan 3, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (30/1) siang.
“Kami dikutip untuk retribusi sampah Rp20 ribu per bulan, tapi sampah kami bisa berhari-hari gak diangkut-angkut. Bisa nanti tiga hari pun gak diangkut-angkut juga, terakhir sampahnya menumpuk, bau sampai banyak belatungnya, tapi nggak diangkut-angkut juga,” keluh salah seorang warga, Ita kepada Rizki dalam kegiatan tersebut.
Ita yang sehari-hari berkegiatan sebagai Ibu Rumah Tangga itu menuturkan, pelayanan Kecamatan Medan Amplas dalam mengangkut sampah warga secara rutin sangat lah buruk karena dinilai tidak konsisten.
“Alasannya tidak ada armada (pengangkut sampah). Tapi kenapa kalau awal-awal bulan waktu warga baru bayar uang sampah bisa rutin ngangkut sampahnya? Sebaliknya kalau sudah pertengahan sampai akhir bulan, tak nampak-nampak lagi petugas pengangkut sampahnya. Datangnya paling seminggu dua kali, tunggu sampahnya menumpuk tinggi, tunggu bau, tunggu banyak belatung, baru lah diangkut,” ujarnya.
Untuk itu, Ita pun meminta kepada Rizki Nugraha agar berkenan mencari solusi dari masalah pengangkutan sampah yang tidak rutin dilakukan Kecamatan Medan Amplas kepada pihaknya.
“Tolong lah kami pak Rizki, carikan lah jalan keluarnya. Gak masalah kita bayar Rp20 ribu per bulan, apalagi ada tanda retribusinya juga. Tapi rutin lah ngangkut sampahnya. Masak sudah sampai banyak belatung pun kadang nggak diangkut juga,” katanya.
Menanggapi keluhan warga, Rizki Nugraha yang duduk di Komisi IV DPRD Medan mengaku berterimakasih atas laporan yang disampaikan kepadanya. Ia pun berjanji akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut dengan segera melakukan koordinasi ke pihak Kecamatan.
“Sekarang masalah pengangkutan sampah kan tidak di Dinas Kebersihan lagi, tapi sudah di kecamatan. Atas laporan ini, hari Senin besok (hari ini) saya akan langsung tanya ke camat nya apa masalahnya, apa kendalanya. Saya akan minta ini untuk langsung ditangani, nggak boleh sampah dibiarkan menumpuk begitu, sampai bau dan berbelatung begitu,” jawabnya.
Tak cuma itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Medan tersebut juga akan memastikan bahwa kedepannya Kelurahan Amplas dan Kecamatan Medan Amplas, harus memiliki armada pengangkut sampah yang cukup. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak mengangkut sampah secara rutin setiap hari.
Apalagi lanjut Rizki, di tahun 2022 ini, Pemko Medan telah menganggarkan dana untuk penambaham armada pengangkut sampah di Kota Medan, mulai dari truk hingga becak pengangkut sampah.
“Nanti saya juga akan coba komunikasikan dengan Kelurahan. Kalau nanti masalahnya benar-benar karena armada, kita akan bantu pastikan agar Kecamatan Medan Amplas ini bisa mendapatkan tambahan armada yang cukup. Kalau ternyata masih kurang armada seperti becak sampah, mungkin nanti bisa kita komunikasikan untuk dibantu dari Dana Kelurahan,” pungkasnya.
Selain masalah sampah, warga di Kelurahan Amplas juga mengeluhkan berbagai hal lainnya, seperti kebutuhan akan fasilitas air bersih, BPJS PBI, dan banyak hal lainnya. Atas keluhan itu, Rizki pun berjanji akan menindaklanjutinya dengan OPD-OPD terkait di Pemko Medan.
Reporter : Ngatirin