Tapsel, (Mimbar) – Meski bangsa ini setiap tahun kerap merayakan kemerdekaan, tepatnya setiap tanggal 17 Agustus bahkan sudah dilaksanakan sebanyak 71 kali, tetapi ternyata masih ada sebagian dari rakyat Indonesia yang baru merasakan kemerdekaannya pada akhir pekan lalu.
Ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Janji Matogu, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara bersuka cita setelah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) rampung pengerjaannya dan berhasil menerangi rumah mereka.
“Kami sangat berterima kasih khususnya kepada Bupati Tapsel. Atas kepeduliannya pulalah kami merasa merdeka dari kegelapan malam,” ujar Neson Silaban (55), salah satu tokoh masyarakat Janji Matogu kepada Mimbar, Sabtu (7/1) malam lalu.
Pembangunan PLTMH merupakan salah satu langkah Pemkab dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di tengah masyarakat dengan cara memanfaatkan potensi alam yang dimiliki.
“Program PLTMH ini sudah merupakan program yang kesekian kalinya di Tapsel, namun PLTMH Janji Matogu memiliki daya terbesar yaitu 38 KWH,” kata Bupati Tapsel, Syahrul M. Pasaribu yang meninjau langsung pemanfaatan energi listrik tersebut oleh masyarakat.
Bupati menjelaskan, program listrik tersebut sudah dicanangkannya sejak tahun 2011 lalu dengan harapan seluruh masyarakat hingga pelosok daerah terpencil dapat menikmati aliran listrik.
Syahrul mengaku realisasi program tersebut merupakan upaya intensif pemerintah kabupaten melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya dengan Direktorat Energi
Baru Terbarukan Kementrian Energi sumber Daya Mineral (ESDM).
Secara khusus, Bupati meminta warga turut menjaga kelestarian hutan karena akan mempengaruhi pasokan air yang berguna untuk memutar turbin (pembangkit). “Jaga hutan, jangan digunduli, agar air untuk pembangkit tetap terjaga,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tapsel, Drs Helmy memaparkan, PLTMH Janji Matogu dibangun di pinggiran aliran air sungai kecil Paraupan Menek. Pembangkit itu menggunakan turbin jenis Propeler Tubuler yang memiliki efesiensi sangat tinggi dan mampu beroperasi pada head rendah.
“Pembangkit ini membutuhkan debit air sebesar 900 liter/detik agar bisa maksimal dalam menghasilkan daya 38 KWh,” ucapnya. (B 65)