Sibuhuan, (Mimbar) – Warga dari enam kecamatan di Kabupaten Padanglawas, Selasa (29/11) menyesaki halaman gedung DPRD setempat. Mereka meminta perlindungan dari parlemen atas tindakan sewenang-wenang dan zolim yang dilakukan manajemen PT. Sumatera Silvia Lestari (SSL).
Namun dalam aksi damai itu, warga merasa kecewa karena hingga berakhirnya aksi unjukrasa, tidak satupun anggota dewan yang berkenan menerima kedatangan mereka. Bahkan warga sempat bersitegang dan saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga.
Kondisi itu memantik para pengunjukrasa bertindak lebih jauh. Mereka melakukan upaya paksa penyegelan pintu masuk gedung DPRD Kabupaten Padang Lawas itu. Menggunakan sehelai kain, pengunjukrasa yang dipimpin Erwin Hamonangan Pane SH. MH itu mengikat pintu masuk utama.
Sebelum melakukan menyegelan, massa sempat berorasi dan menggelar spanduk yang bertuliskan, antara lain “Hengkang PT.SSL/SRL dari Bumi Padanglawas”, dan “Kembalikan Tanah Rakyat kepada Rakyat”.
Dalam orasinya, massa meminta Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) agar segera menarik prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di area perusahaan PT. SSL/SRL. Mereka menuding perusahaan tersebut telah melakukan pengrusakan terhadap tanaman masyarakat.
Usai melakukan orasi dan menyegel pintu depan gedung DPRD Palas, massa selanjutnya menuju kantor Bupati Palas dengan tuntunan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) bersama DPRD segera membuat rekomendasi serta usulan percabutan izin operasional PT SSL dan SRL di Kabupaten Padang Lawas.
“Meminta kepada PT SSL dan SRL agar menghentikan kegiatan di lahan masyarakat adat kabupaten Palas dan mengganti tanaman masyarakat yang dirusak,” pinta pengunjukrasa.
Suasana aksi di halaman Kantor Bupati Palas sangat berbeda ketika mereka menggelar aksi di halaman gedung DPRD. Pada aksi kali ini, massa melakukan aksinya dengan tertib. Kondisi itu tercipta karena Bupati Palas segera menerima para pengunjukrasa dengan mempersilakan 14 orang perwakilannya menuju ruang rapat Kantor Bupati Padanglawas.
Bupati Palas, H Ali Sutan Harahap dalam kesempatan itu berjanji akan turut mendampingi warga dalam perjuangannya menuntut hak. Usai pertemuan itu, aksi massa bubar dengan tertib. (Sly)