mimbarumum.co.id – Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan Parulian Nasution mengatakan dilihat dari sudut pandang pendidikan, Pemilu harus menjadi proses pembelajaran tiap warga negara.
Karena warga yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hal itu dikatakan Parulian Nasution saat memperingati Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Parade, kantor Pemkab Tapanuli Selatan, Rabu (2/5/2019).
Kata Parulian lagi, Kemendikbud telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal. Bahkan Kemendikbud juga memberi perhatian khusus kepada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada diluar batas negara, seperti anak-anak keturunan Indonesia yang berada di Sabah dan Sarawak.
Pesan Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan.
Selaras dengan itu, konteks kebudayaan, sebagai basis pendidikan nasional semakin kukuh yang diharapkan makin meningkatkan ketahanan budaya serta meningkatkan peran ditengah peradaban dunia.
“Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar kebudayaan akan lebih menghujam di tanah tumpah darah Indonesia,” tegas Parulian.
Oleh karena itu, sebut Parulian melalui momentum Hari Pendidikan Nasional ini, marilah konsentrasikan potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, terampil dan cakap yang tinggi sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif. (zal)