Medan, Mimbar – Puisi Ibu Indonesia yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu terus menuai kecaman dari berbagai kalangan, baik para ulama maupun masyarakat muslim lainnya di Indonesia. Bersamaan dengan aksi serupa di seluruh negeri ini, pada Jum’at (6/4) lalu, ribuan massa umat Islam Sumatera Utara juga menggelar aksi menuntut dipenjarakannya putri mantan Presiden Soekarno itu.
Selain menggelar aksi pengutukan, massa secara khusus juga melaporkan Sukmawati ke Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Utara atas dugaan melakukan penistaan terhadap agama Islam. Laporan itu diterima langsung Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw dengan tanda bukti lapor bernomor TBL/438/IV/SPKT”III” dengan nama pelapor Rafdinal.
Sebelumnya, massa yang terdiri dari lintas ormas Islam di Sumatera Utara itu mengecam dan menuntut Sukmawati segera ditangkap karena dianggap telah menghina agama Islam melalui puisinya. Ribuan massa itu melakukan aksi secara longmarch, berjalan dari Mesjid Agung Medan di Jalan Diponegoro menuju Mapolda Sumut, Jalan Medan-Tanjung Morawa Km.10, Medan.
Raden Muhammad Syafii yang akrab dipanggil Romo dalam orasinya menyebutkan, Sukmawati telah menghina Alqur’an Surah Al Maidah ayat 58 karena telah mengolok-olok suara Adzan.
“Karenanya kita minta Sukmawati ditangkap. Di Jakarta tokoh Islam sudah melaporkan Sukmawati ke Mabes Polri, jadi tidak ada alasan prosesnya tidak dilanjutkan,” ucap Romo yang juga legislator senayan itu.
Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw yang menerima langsung para pengunjukrasa memastikan institusinya menerima laporan yang disampaikan warga mengingat itu menjadi hak setiap warga negara untuk membuat laporan ke kepolisian.
Orang nomor satu di jajaran Polda Sumut itu juga mengatakan pihaknya akan meneruskan laporan itu ke Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta. “Proses laporan sudah dibuat dan dilaksakan,”tandasnya.
Usai membuat laporan, massa dengan tertib membubarkan diri. Aksi yang berjalan damai danlancar itu sempat menjadi perhatian para pengguna jalan dan masyarakat sekitar. (Afm)
