mimbarumum.co.id – Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap MA mengatakan, tantangan UIN Sumut ke depannya dalam memberikan kontribusi dalam berbangsa dan bernegara, semakin besar.
Pertama, persoalan kebersamaan belum sepenuhnya menjadi motivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Ilmuan serta cendekiawan muslim di dalamnya ada mahasiswa, belum sepenuhnya meyakini bahwa dengan pengetahuan Islam mereka akan lebih maju dan memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujar Rektor UINSU, Prof Dr Syahrin Harahap MA pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-48 dan Wisuda ke-77 Program Doktor, Magister dan Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, di Gedung HM Arsjad Thalib Lubis, Kampus I UINSU Jalan Sutomo Medan, Jumat (19/11).
Turut hadir Gubsu Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Kasdam I BB Brigjen TNI Purwito Hadi Wardono, Ketua Senat Universitas, Dewan Guru Besar, Kakanmenag Sumut, para Wakil- wakilRektor dan undangan lainnya.
Selanjutnya, tantangan kedua, masyarakat Islam menghadapi radikalisme. Persoalan ini menjadi perhatian serius di dalam perkembangan dalam berbangsa dan bernegara.
Apalagi saat ini para alumni hanya bisa menikmati masa depannya, akibat ilmu yang ditekuninya belum sampai ke ranah aksiologi dan pengajarannya dan belum meningkatnya semangat Istimewa akibat kurangnya talenta mahasiswa.
“Untuk itu, maka UIN Sumut menjalankan pengembangan dengan merealisasikan nilai-nilai Islam dengan upaya memajukan bangsa, meningkatkan komunikasi cendikiawan muslim dan mahasiswa bahwa ilmu mereka akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi ummat,” ujar Rektor.
Ketiga, pengembangan pemahaman agama yang wasathiyah, mahasiswa harus mahir membaca Al Quran dan menghapal seluruh dan sebagiannya, menguasai dan memimpin ibadah seperti menjadi imam, khotib, memimpin fardhu kifayah, tahtim dan tahlil, memiliki wawasan keislaman dan kebangsaan serta terakhir sarjana UINSU adalah kader bangsa berkarakter Ulul Albab.
Rektor menegaskan, untuk meningkatkan kualitas dan kontribusi UINSU mengembangkan ilmu pengetahuan dan memajukan bangsa, di bidang akademik sudah ditetapkan integrasi ilmu atau wahdatul ulum, peningkatan kualifikasi tenaga pendidik dan membantu para dosen meningkatkan kualifikasinya dan menugaskan meningkatkan kuantitas serta kualitas penelitian.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam sambutannya, mengajak civitas akademika UINSU bersama membangun Sumatera Utara.
Menurutnya, tidak ada manfaat kampus besar jikalau tidak mampu memberikan kontribusi pemikiran di dalam ikut serta membangun Sumayera Utara.
Sedangkan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, tantangan UINSU tersebut hendaknya menjadi bahan untuk merefleksi dan pelopor dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Pada akhirnya, masyarakat bisa berubah ke arah yang lebih baik dan mampu mencetak SDM menuju Indonesia emas 2045.
Kapolda juga berharap para 2.509 wisudawan menyiapkan diri karena tantangan kedepan cukup besar. Alumni juga harus bersungguh-sungguh dalam mengembangkan ilmu, kritis dan cerdas.
“Ulul Albab menjadi solusi dan memiliki pribadi yang berkualitas baik Hablum minallah dan hablum minnannas,” kata Kapolda.
Gubsu Edy Rahmayadi dan Kapoldasu serta Rektor UINSU, memberikan penghargaan Wahdatul Ulum Award dari UIN Sumut kepada keluarga Alm Drs Tgk Ali Muda yang menemukan sistem perhitungan waktu ibadah. Penemuan ini bertujuan mempermudah masyarakat memahami berbagai persoalan yang berkaitan dengan ilmu falaq, seperti menentukan arah kiblat, awal tanggal, dan menentukan awal bulan qamariyah.
Selanjutnya, Dr Muhammad Roihan Nasution menemukan metode Alquran Al Hira. Metode ini bertujuan agar dapat membaca Alquran dalam waktu 24 jam, yang didesain dalam berbagai tingkatan usia. Serta Grup Ibacandlly yang menemukan permen obat diabetes yang berasal dari ubi ungu.
Rektor pada acara tersebut mewisuda sebanyak 2.509 mahasiswa terdiri dari sarjana, magister dan Doktor.
Reporter : Nikmat Ginting
