mimbarumum.co.id – Belum terealisasinya proyek pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Kota Medan dengan Kabupaten Karo memantik reaksi sejumlah pihak.
Dr. Masdari Limbong, MPd., seorang akademisi dari Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hikmah Medan menilai keberadaan tol tersebut mendesak karena akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
“Pembangunan jalan tol ini sudah termasuk kebutuhan yang vital saat ini,” kata Masdari Limbong, Sabtu (17/8/19) di Medan.
Ia menyebut, kelayakan pembangunan tol Medan-Karo itu setidaknya memenuhi tiga aspek, yakni secara akademik, ekonomi dan sosial politik.
Menurut kajian akademik, paparnya, keberadaan jalan tol dapat mempercepat pembangunan sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Karo sehingga bisa sejajar dengan kabupaten lainnya.
“Padahal jika dilihat dari letak geografis, Kabupaten Karo masih dekat dengan Kota Medan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Utara,” ucapnya.
Ia meyakini, akses jalan tol itu mampu mempercepat terjadinya transformasi budaya dan perubahan sistem peradaban ke arah yang lebih maju.
Pengembangan sumber daya manusia di kabupaten tersebut diyakini juga akan dapat berdampak bagi kabupaten lain, mengingat jalan tol Medan-Karo dapat dijadikan akses penyanggah mempercepat jarak tempuh ke kabupaten sekitar, seperti Dairi, Pakpak Barat, Samosir hingga ke kawasan Danau Toba.
“Transformasi budaya ini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan,” kata Limbong yang juga menjabat selaku Ketua DPD PWRI Sumatera Utara.
Sedangkan secara ekonomi, katanya pembangunan jalan tol itu akan memberikan dampak yang sangat positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat dan masyarakat sekitarnya.
“Kabupaten Karo dan sejumlah kabupaten sekitarnya adalah sebagai pemasok sejumlah kebutuhan pokok bagi masyarakat kota Medan, terutama sayuran dan buah buahan,” sebutnya.
Selama ini, kata dia, masyarakat petani mengeluhkan perihal angkutan hasil kebun mereka yang sering terkendala akibat lalulintas yang sering macet dan badan jalan yang sering tertimpa longsor sehingga komoditas sayuran dan buah-buahan tertahan bahkan sering membusuk karena terlalu lama di dalam perjalanan.
Demikian halnya dengan kunjungan wisatawan saat ini yang masih sedikit karena akses untuk menuju kawasan wisata di daerah itu sering tersumbat. Keberadaan jalan tol itu akan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan karena jarak tempuh yang semakin singkat dan laulintas relatif lancar.
“Melihat kebutuhan yang sudah mendesak ini pemerintah provinsi khususnya dinas terkait dan DPRD provinsi Sumatera Utara diharapkan proaktif untuk memperjuangkan (tol Medan-Karo),” pintanya.
Desakan sama disampaikan seorang Tokoh Pemuda Karo yang juga politikus Partai Demokrat Sumatera Utara, Jesayas Tarigan. Ia mendesak agar pemerintah provinsi dan jajaran terkait memperjuangkan pembangunan jalan tol tersebut.
“Karena ini sudah merupakan kebutuhan masyarakat. Bukan saja masyarakat Karo tetapi termasuk kabupaten sekitarnya. Sudah saatnya tiga gerbang keluar masuk ke kota Medan mempunyai akses tol, sehingga dapat mengurai kemacetan,”kata Jesayas Tarigan.(yf)