Meski bulan Ramadhan sudah hampir sepekan, namun kehadiran bulan suci bagi umat Islam itu tidak memberi efek bagi sebagian orang. Para bandar judi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, misalnya, tetap menjalankan bisnis haram togel dan permainan jackpot. Sementara aparat belum terlihat melakukan tindakan tegas.
Salah seorang warga di Kecamatan Kotapinang menuturkan banyak warga di lingkungannya sangat resah dengan kegiatan haram tersebut, terlebih aktifitas itu tetap berlangsung meski pada bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang menjalankan fokus dan khusus beribadah.
“Mereka (bandar dan pemain) tidak menghargai bulan suci lagi,” kata warga yang enggan menyebutkan identitasnya itu karena alasan keamanan, belum lama ini sembari mengaku sangat prihatin ternyata salah satu bandar judi itu juga seorang muslim.
Pantauan Mimbar, perjudian itu diantaranya berlangsung marak di Dusun Batang Gogar Batuajo dan Aek Kije Desa Pasit Tuntung Kecamatan Kotapinang, Labuhan Batu Selatan. Kegiatan perjudian itu terlihat terang-terangan di sejumlah warung di kawasan itu.
Warga itu mengaku, aparat kepolisian sebelumnya pernah melakukan penggrebekan ke lokasi perjudian itu, namun mereka menyayangkan yang tertangkap itu justru hanya pembeli dan juru tulis togel, sementara bandarnya tetap bisa berkeliaran sehingga sampai hari ini masih bisa beroperasi.
Seorang bandar berinisial D, kata warga itu, bahkan sempat sesumbar bahwa bisnis perjudiannya itu tidak akan terjamah hukum.
“Dia (bandar) juga mengatakan pada masarakat bahwa peraktek ini tidak kan ada yang berani menutupnya. Mereka mengaku berani buka (bisnis judi) karena udah ada kerjasama dengan petuga yang berkompeten,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Rantau Perapat AKBP Perido Situmorang ketika dimintai tanggapannya melalui pengiriman pesan (SMS) perihal masih maraknya judi jenis togel dan jackpot di wilayah hukumnya, belum bersedia menjawab.
Namun ketika hal itu disampaikan kepada Kapolsekta Kotapinang AKP Adi Sasra, justru wartawan mendapat sambutn kurang hangat. Perwira itu dengan mimik wajah muram tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan. Sembari berlalu, Kapolsek mengatakan seharusnya wartawan tidak perlu menanyakan hal itu kepada dirinya karena sebelumnya para wartawan sudah menanyakan langsung kepada Kapolres. (MH)