mimbarumum.co.id – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin menunjukkan perhitungan suara jagoan mereka di real count internal yang sudah meraup 80 juta suara.
“Inilah yang terus kita di TKN jaga, bahwa kami tidak mungkin memulai sesuatu yang besar diawali dengan kecurangan. Kita tidak akan ke sana,” ujar Erick di War Room TKN, Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).
Berdasarkan hasil perhitungan suara yang dilakukan TKN pada pukul 17.52 WIB, data masuk dari 716.718 TPS menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh 80.004.932 suara, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh suara sebanyak 62.666.589 suara.
Erick mengatakan, tujuan TKN mempublikasikan perolehan 80 juta suara bukan untuk menyombongkan kemenangan. Namun, kata Erick, dalam sebuah kontestasi politik, pada akhirnya akan ada pemenangnya.
“Insyaallah kita di sini pun tidak ada maksud jemawa mengasih lihat bahwa ini lo 80 juta (suara). Tetapi memang pemilu itu harus ada di jalan yang itu,” lanjutnya.
“Artinya apa, ya memang setelah quick count ada real count. Real count itu sendiri sudah 71 persen. Yang intinya sebentar lagi 100 persen,” lanjutnya.
Erick menambahkan bahwa hasil hitung cepat dan hasil hitung manual yang dilakukan Komisi Pemungutan Suara (KPU) pada dasarnya tidak jauh berbeda. Ia juga menegaskan TKN selalu bersikap transparan dalam melakukan perhitungan suara.
“Tetapi kalau kita lihat kembali dari data quick count dari data real count nggak beda jauh kok. Dan alhamdulillah kita sendiri banyak membuka dari war room kita, data kita kepada media, media asing atau siapa pun,” kata dia.
Erick kembali menegaskan bahwa tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2019. Menurutnya setiap pemilihan umum pasti ada kurangannya. Ia juga menyinggung penemuan C1 yang menguntungkan pasangan Prabowo-Sandi.
“Mohon maaf kalau dibilang kecurangan, 18 juta gimana kecurangannya dan ini sama-sama kita jaga. Kalau ada perbaikan, kekurangan pasti ada. Sama ketika tadi bicara data C1 menguntungkan 02 ya udah diproses aja secara hukum,” kata dia.
Tunggu Hasil Akhir
Sementara itu, Cawapres 02 Sandiaga Uno menyikapi pernyataan TKN Jokowi-Makruf Amin yang memamerkan perolehan 80 juta suara itu, mengambil sikap memilih menunggu hasil akhir Pemilu 2019.
“Ya tentunya kita tunggu hasil akhirnya. Kita tetap optimis. Pemilu ini harus pemilu yang jujur dan adil, pemilu yang mewujudkan harapan rakyat,” kata Sandiaga di Centennial Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
“Kita sekarang kan bukan bicara lagi tentang kalah menang, tetapi bagaimana pemilu yang kemarin 17 April bisa mewujudkan apa yang diharapkan masyarakat,” imbuh Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, bagi dirinya dan juga Prabowo, perjuangan saat ini yakni mewujudkan keinginan masyarakat Indonesia untuk mencapai apa yang disebutnya sebagai perubahan. Dia mengatakan sebaiknya penyelenggara pemilu melakukan koreksi terkait beberapa temuan.
“Kita harus tetap menunggu, kita harus ikuti prosesnya dan kita berharap juga para penyelenggara pemilu juga mengoreksi, memperbaiki dan mengubah beberapa temuan-temuan yang ada di lapangan. Hari ini kita tetap kawal terus prosesnya,” ucap Sandi.
Mantan Wagub DKI Jakarta itu mengatakan pemilu harus adil. Soal pernyataan Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir, yang menyebut pihak 01 tak melakukan kecurangan, dia menegaskan semua keputusan ada di Bawaslu.
“Nanti kita lihat saja, kan ada otoritas yang menangani itu Bawaslu. Kita lihat laporannya pasti akan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, koridor hukum. Kita tunggu tindak lanjutnya,” tegas Sandiaga. (detc/rin)