mimbarumum.co.id – Dari hasil penyidikan ternyata kasus tertembaknya Bripda DS dilakukan oleh rekannya Bripda KHN di Barak Lajang, Sat Sabhara Polrestabes Medan kemarin.
Sumber yang layak dipercaya di kepolisian, sebelum terjadinya aksi penembakan Bripda KHN yang merupakan driver Wadir Krimsus Polda Sumut ini datang makan siang di kantin Sat Sabhara Polrestabes Medan, Sabtu (28/3/2020).
Selesai Makan siang di kantin, Bripda KHN bersama Bripda DD langsung menuju barak Lajang di lantai dua. Sesampainya di kamar Bripda KHN pun langsung duduk dalam kamar dan bergabung dengan teman lainnya Bripda ASD yang sedang bermain handphone.
Lalu, Bripda DD mengambil senpi langsung dari pinggang Bripda KHN. Bripda DD pun bertanya pada Bripda KHN, “Jenis senjata apa ini?” sambil melepaskan magazine, mengokang 3 kali lalu menembakkan ke atas.
Baca Juga : Polisi Tewas Ditangan Pistol Rekan Sendiri
Kemudian Bripda DD mengeluarkan peluru dan magazine berjumlah 12 butir. Pada saat Bripda DD memasukkan kembali peluru ke dalam magazine, masuklah Bripda DN dan mengatakan “Jenis senjata apa itu karena ada punyaku pelurunya sambil
masuk ke kamar Bripda DN sambil mengambil 1 peluru dalam lemarinya dan menyamakan dengan peluru yang ada dalam magazine dipegang Bripda DD. Setelah itu Bripda DN mengembalikan pelurunya ke dalam lemari dan magazine dimasukkan kembali oleh Bripda DD ke dalam senpi.
Bripda DD menyerahkan senpi itu pada Bripda KHN dan meletakkannya diatas tilam. Lalu Bripda DD keluar dari dalam kamar dan turun ke lantai satu menuju kamar Bripda DD.
Sekitar pukul 15.30 WIB, Bripda ASD, Bripda DN dan Bripda KHN berada dalam kamar (TKP). Posisi Bripda ASD berada sekitar 2 meter dari Bripda DN dan Bripda KHN. Bripda ASD melihat Bripda KHN sama-sama tidur dalam satu tilam dan bermain ponsel.
Selanjutnya, Bripda KHN ingin melihat chat whatsapp di ponsel Bripda DN namun tak diizinkan. Lalu Bripda KHN mengambil senpi yang tadinya diletakkan di tilam dan mengokangnya sekali ke arah kepala Bripda DN dan menarik pelatuk sambil bermain-main. Tetapi tidak terjadi ledakan.
Bripda DN pun sempat mengatakan pada Bripda KHN “Janganlah main-main pra”. Akan tetapi Bripda KHN mengulangi kembali mengokang senjata dan mengarahkan ke kepala Bripda DN dan menarik pelatuk.
Saat itulah terjadi penembakan ke arah pelipis mata kiri hingga tembus ke atas telinga kanan. Mendengar letusan itu, Bripda ASD menoleh dan melihat Bripda KHN berdiri panik dan melihat rekannya bersimbah darah.
Bripda ASD pun keluar kamar minta pertolongan. Kemudian Bripda DF dan Bripda FH masuk ke dalam kamar dan membawa Bripda DN ke RS Putri Hijau. Sayang saat dalam perawatan medis Bripda DN tak tertolong dan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak melalui Kanit Pidum AKP Ricky P Atmaja belum berani memberikan komentar.
“Sudah banyak yang telpon saya bang. Nanti dirilis sama Kapolrestabes bang,” ungkapnya singkat.
Reporter : Dody Ferdy
Editor : Dody Ferdy