mimbarumum.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Forkopimda akan melakukan penjagaan ketat pada tujuh spot yang berbatasan dengan Aceh, Riau dan Sumbar.
Langkah itu dalam rangka menghalangi masyarakat yang tetap nekat melakukan perjalanan mudik pada musim liburan Hari Raya Idulfitri tahun ini.
“Ada tujuh spot yang berbatasan dengan Aceh, Riau dan Sumbar, ini akan kita jaga ketat,” kata Gubernur Edy Rahmayadi usai Rakor secara virtual dengan Presiden RI dan Kepala Daerah se-Indonesia, Rabu (28/4/21).
Pemerintah melakukan larangan mudik Lebaran di tahun 2021 sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Langkah ini diambil karena sebagian besar negara di dunia memasuki penyebaran Covid-19 gelombang ketiga yang cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga : Ini Fenomena Terkini Covid-19 di Asahan
Gelombang ketiga penyebaran Covid-19 tersbut bertepatan dengan bulan Ramadan, sehingga pemerintah memberikan perhatikan khusus penanganan terutama untuk mudik lebaran.
Kesadaran Masyarakat
Langkah penjagaan perbatasan tersebut, diakui Edy tidak akan efektif jika masyarakat idak memiliki kesadaran untuk mematuhi larangan mudik tersebut.
“Hal terpenting dalam pencegahan gelombang ketiga Covid-19 ini adalah kesadaran masyarakat. Kita bisa sekat sana-sini, tetapi kalau masayarakat tidak sadar pentingnya ini dilakukan, kita akan kesulitan,” ucap Edy Rahmayadi
Lebihlanjut Gubernur Edy memaparkan tentang pergerakan angka penyebaran Covid-19. Pada Idulfitri tahun lalu kenaikan angka penyabaran Covid-19 mencapai 68-93% dan pada libur Hari Kemerdekaan naik 58-119%.
Baca Juga : Covid-19 Meningkat di Gayo Lues, Sosialisasi PPKM Digencarkan
Sementara pada libur bulan Oktober naik 37-95%, liburan Natal dan Tahun Baru naik 37-78% dan Paskah naik 1,87%.
“Pemerintah tidak ingin hal ini terulang kembali, terlebih saat ini Covid-19 di beberapa negara masuk ke fase yang mengkhawatirkan,” kata Edy.
Pada bagian lain Edy mengatakan pemerintah juga akan mengantisipasi terjadinya kerumunan di tempat-tempat wisata, mall dan lainnya selama Lebaran.
Dia menyebut, jika nantinya terjadi sedikit saja kenaikan grafik penyebaran Covid-19 maka Pemerintah Provinsi akan segera mengevaluasi dan mengambil langkah tertentu.
“Kita sangat waspada belajar dari negara-negara lain yang mengalami gelombang ketiga Covid-19. Karena itu, segala bentuk kerumunan dan pelanggaran prokes akan kita tindak,” tegas Edy Rahmayadi.
Penentu Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia mulai ke arah yang positif. Karena itu, menurutnya periode ini menjadi sangat penting karena akan menjadi penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021.
Prediksi ADB (Asian Development Bank) tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,5 sampai 5,5%.
“Kita harus bisa mencapai itu dan kuartal kedua ini menjadi penentu pencapain tersebut. Bila kita gagal di periode ini karena meningkatnya penyebaran Covid-19 setelah Ramadan, perkembangan ekonomoi kita juga akan tertunda. Kita tidak ingin ini terjadi,” kata Joko Widodo.
Turut hadir langsung pada acara rakor virtual di Aula Tengku Rizal Nurdin, antara lain Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu.
Sementara itu bersama Presinden RI di Istana Negara Jakarta hadir Wakil Presiden Ma’aruf Amin, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Reporter : masrin/ril
Editor : Masrin