mimbarumum.co.id – Anggota Komisi B DPRD Sumut, Sugianto Makmur mengaku prihatin belum adanya pengaturan tata niaga tentang industri buah durian.
“Mungkin saja hal ini menjadi salah satu menyebab mengapa masih sangat sedikit orang mau bertani dan berinvestasi untuk menanam dan berkebun durian,” kata Sugianto Makmur di Medan, Rabu (12/2/2020).
Kata Sugianto, di negeri tetangga, seperti Malaysia, tata niaga durian telah sangat menguntungkan patani.
“Misalnya ada seorang yang memiliki kebun Durian seluas 60 ha, pada masa puncak panen, petani tersebut bisa mendapatkan Rp 200 Milyar lebih pertahunnya,”katanya.
Bagaimana di Sumut, secara sederhana, petani menjual Durian kepada para pengumbul dengan cara borongan, tanpa ada seleksi buah demi buah untuk membedakan mana buah unggulan dan mana buah katagori sampah. Akibatnya tidak ada branding terhadap durian unggulan.
Baca Juga : Ini Daerah Terbesar Penghasil Durian di Sumut
Pengumpul dan petani membuat perkiraan harga secara keseluruhan. Akhirnya, bila di rata-ratakan maka harga perbuah hanya diseputaran Rp 3000-Rp 5000 per buah.
Makanya, untuk mengangkat derajat petani durian sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, pertama pengidentifikasian durian unggul di daerah-daerah, terutama Sumatera Utara.
Kedua, membuat festival makan durian lezat di berbagai daerah dan laga finalnya dilangsungkan di Kota Medan.
Ketiga, melakukan pendaftaran durian unggul juara ke kementrian yang terkait dan melakukan budi daya dengan teknik okulasi dan sambung batang, sebanyak mungkin. Selanjutnya ditanam 70% di daerah asal, sisanya disebar ke daerah lain (untuk konservasi DNA supaya terhindar dari kemusnahan akibat penyakit/wabah lainnya).
Keempat, publikasi besar-besaran (domestik dan internasional) dan mengundang para pecinta durian dari segala pelosok dunia untuk menikmati kelezatan durian hasil kerja keras petani dan kelima, melakukan perbaikan atas tata niaga durian.
Dengan langkah-langkah di atas, kita bisa memperbaiki nasib para petani durian. Ingat, Thailand mengekspor 400.000 ton Durian pertahun dengan nilai hampir Rp 10 triliun. (jamal)