Sungai Deli seperti Parit, Solusinya Kerja-Kerja Kolaboratif

spot_img

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Aktivis Lingkungan Hidup, Jaya Arjuna menyayangkan pemerintah Kota Medan tidak memiliki blue print pembangunan Sungai Deli. Saat ini, kondisi sungai yang membelah Kota Medan itu tak ubahnya parit.

“Tampak dari batas Kantor Walikota (Medan) sampai ke Belawan, Sungai Deli itu bukan sungai. Sudah jadi parit. Karena kiri-kanannya sudah dibuat bendungan, tepian sungai sudah tidak ada lagi,” ucap Jaya kemarin.

Dia mengatakan, banjir di Medan bukan lagi masalah hidrologis atau masalah pergerakan air, melainkan masalah mekanis. Tapi, langkah penyelesaian yang ditawarkan, semuanya berhubungan dengan duit.

“Mereka (pengambil keputusan, red) hanya berpikir untuk mengorek tepian sungai. Tidak berpikir kalau sungai sebagai penampang, tidak hanya perlu dilebarkan, tapi bisa didalamkan. Padahal dengan pelebaran, banyak sekali dana yang harus dikeluarkan,” tuturnya.

- Advertisement -

Baca Juga : Pengajian Al-Hidayah Deklarasi Dukung Bobby Nasution

Menurut Jaya, normalisasi Sungai Deli sudah pernah dilakukan, tapi mengakibatkan sungai rusak. Karena, konsep dibuat sederhana, hanya membuat bendungan.

“Padahal, untuk kondisi Sungai Deli saat ini, penyelesaiannya sama dengan penyelesaian masalah parit, pengerukan. Karena masalah Sungai Deli adalah pendangkalan. Biayanya pun tidak mahal, sekitar Rp400 miliar sudah cukup,” tegasnya.

“Pesan saya, membangun kota jangan berorientasi bisnis. Tapi membangun untuk manusia, memanusiakan manusia,” tukasnya.

Senada, Praktisi Hukum Muhammad Joni mengungkapkan Kota Medan tidak akan bisa dibangun jika tidak mengikuti blue print atau manual pembangunan Kota Medan dahulu.

Diungkapkan Joni, yang dibutuhkan Medan saat ini adalah lingkungan yang sehat. Dan itulah sebabnya lingkungan harus menjadi prioritas dalam visi Medan membangun.

“Bahkan teori hukum pun sekarang ini selalu berkolaborasi dengan lingkungan. Teori ekonomi pembangunan punya pendekatan lingkungan. Bahkan Ekonomi perbankan pun berorientasi pada lingkungan,” bebernya.

Untuk itu, Joni menyarankan kolaborasi dengan lingkungan harus dilakukan dalam visi dan program Medan membangun.

“Ketika Medan dibangun sejak awalpun, bersahabat dengan Sungai Deli. Maka temukan dulu manual urban plan dari Kota Medan. Jangan sampai kondisi Sungai Deli jadi membahayakan bagi kita,” pungkasnya.

Fakta lainnya, data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut, sebanyak 70% limbah padat dan cair dari 54 industri dibuang ke Sungai Deli. Dan 27 diantaranya, membuang aliran limbah domestik. (rel)

Editor : Redaksi

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Sebanyak 350 PNS Pemko Medan Akan Purna Tugas Ikuti Bimtek Pembekalan

mimbarumum.co.id - Sebanyak 350 orang PNS di lingkungan Pemko Medan yang akan memasuki masa purna tugas mengikuti Bimbingan Teknik...