Sungai Bukan ‘Tong Sampah Alternatif’

spot_img

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Di usia yang ke-433 tahun, bagaimana wajah Kota Medan? Terutama dari masalah sampah, khususnya sampah di sungai?

Bukan rahasia umum lagi, ketika hujan melanda, Kota Medan menjadi langganan banjir, selain penyempitan sungai, tumpukan sampah menjadi faktor lain penyebab terjadinya banjir.

Belum berhasilnya Pemerintah Kota Medan menangani sampah, membuat masyarakat Kota Medan menjadikan sungai sebagai tong sampah alternatif.

Kompleksnya masalah sampah di Kota Medan harus segera ditangani, baik satu per satu ataupun sekaligus. Tugas tersebut tentu tidak akan cepat selesai jika diserahkan seutuhnya kepada Pemko Medan saja, Pemko dan masyarakat harus saling bahu-membahu untuk mengatasi masalah tersebut, karena banyak hal yang harus dibenahi, semisal edukasi masyarakat agar tidak membangun hunian di tepi sungai atau larangan membuang sampai lagi ke sungai.

- Advertisement -

Atas dasar kepedulian terhadap perwajahan Kota Medan bersih dari sampah, utamanya di sungai, Komunitas Sahabat Sungai menggelar kegiatan Susur Sungai Babura.

Kegiatan Susur Sungai Babura ini dilakukan untuk mengajak masyarakat Kota Medan melihat sungai dari sisi yang lain, bukan sebagai tong sampah alternatif. Kita tentu sama-sama menginginkan sungai kita bersih sehingga bisa dijadikan tempat wisata seperti Singapore atau Kallang River di Singapura, kata Sofyan Nasution, Ketua Komunitas Sahabat Sungai, Minggu (2/7/2023).

Susur Sungai Babura nantinya akan menempuh jarak sepanjang 7 km, titik start atau keberangkatan dari Titi Rantai, dan finish di Taman PLN, Jl. Sudirman, Medan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati HUT Kota Medan ke-433 dengan agenda membersihkan sampah di sepanjang jalur Sungai Babura yang menjadi rute susur sungai, penanaman pohon, edukasi masyarakat serta revonasi musolah Al-Azhar yang berada di tepi Sungai Babura.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi Komunitas Sahabat Sungai, Kecamatan Medan Baru, Pemko Medan dan Komite Ekonomi Kreatif (Koekraf) Medan. Puncak acara akan digelar pada tanggal 15 Juli 2023, di Titi Rantai Medan. Dari hari Senin tanggal 26 Juni kemarin, Komunitas Sahabat Sungai berkolaborasi dengan Kecamatan Medan Baru dan SDABMBK, sudah mulai membersihkan sampah di Sungai Babura, baik dengan cara manual maupun dibantu alat berat.

“Sejauh ini sungai yang dibersihkan sudah sepanjang 3 km, harapan kami, saat puncak acara susur sungai ini digelar, pembersihan sampah di Sungai Babura sepanjang 7 km bisa selesai,” ucap Fyan, panggilan akrab Sofyan Nasution ketika ditemui di Sekretariat Komunitas Sahabat Sungai, Jl. Rebab No. 34, Medan.

Sofyan tak memungkiri, kegiatan Susur Sungai Babura ini bukan merupakan solusi yang paripurna untuk mengatasi masalah sungai di Kota Medan, karena ada beberapa sungai yang melintasi Kota Medan seperti Sei Deli Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera, yang semua bermuara ke Selat Malaka.

“Kami dari Komunitas Sahabat Sungai, setidaknya memulai langkah awal untuk membenahi sungai di Medan, kami tidak hanya mengkritik tanpa solusi, apalagi demi kota kelahiran kami, Medan. Kalaupun ada seratus masalah di kota ini, maka kami akan mulai dengan membenahi satu masalah dulu, baru kemudian masalah-masalah lain akan kami bantu untuk membenahinya, untuk itu, kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada rekan-rekan untuk membantu kegiatan ini,” pungkas Sofyan.

Reporter : R/ Rizanul Arifin

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan

Dugaan Penyerobotan Bahu Jalan Gang Andika Tak Kunjung Tuntas, Warga Sebut Pemilik Ruko Kebal Hukum

mimbarumum.co.id - Warga Gang Andika di Jalan Brigadir Zein Hamid, Kecamatan Medan Johor, merasa keheranan terkait dugaan penyerobotan bahu...