mimbarumum.co.id – Sumut mengalami inflasi sebesar 0,22 persen di Mei 2021. Tiga kota IHK menunjukkan inflasi di Sumut; Yakni Pematangsiantar sebesar 0,08 persen; Medan sebesar 0,24 persen; danPadangsidimpuan sebesar 0,31 persen.
Sementara dua kota lainnya  deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,30 persen; dan Gunung Sitoli sebesar 0,29 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syach Suhaimi dalam paparan virtualnya, Rabu (2/6/2021) menuturkan pada Mei 2021, Medan inflasi 0,24 persen. Atau terjadi peningkatan IHK dari 104,22 pada April 2021 menjadi 104,47 pada Mei 2021.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga. Yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,39 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen. Lalu kelompok transportasi sebesar 0,27 persen; Dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen.
“Kelompok pendidikan sebesar 0,16 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen,” jelasnya.
Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya deflasi 0,05 persen; dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau tidak mengalami  perubahan indeks.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama Mei 2021 di Medan, antara lain minyak goreng, daging ayam ras, jeruk. Kemudian ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan dencis, tomat, dan udang basah.
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 20 kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi di Meulaboh sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 109,81 dan terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,82.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 0,30 persen dengan IHK sebesar 105,97 dan terendah di Palembang sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,50.