mimbarumum.co.id – Anggota MPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra,. Romo H. R. Muhammad Syafi’i melaksanakan Sosialiasi Empat Pilar daerah pemilihannya dengan Keluarga Besar Suku Banjar di Kabupaten Deli Serdang, Kamis (17/5/2023).
Romo Syafi’i memaparkan soal Pancasila dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita nasional.
Romo Syafi’i dalam siaran persnya melalui Rumah Aspirasi Romo Center diterima Koran Mimbar Umum, Kamis (8/6/2023) menjelaskan, meski secara resmi disahkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945, Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai hidup yang telah dianut bangsa Indonesia sejak lama.
Adapun lima sendi yang menyusun Pancasila yakni 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam sosialisasi itu, Romo Syafi’i memaparkan soal nilai-nilai luhur Pancasila yang penting untuk dihayati dalam kehidupan sehari-hari, sebagImana dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh Aa Nurdiaman. Nilai Luhur Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yakni sejak dahulu bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius sehingga dalam bernegara, lndonesia mempunyai pedoman hidup yang berketuhanan. Ini merupakan sumber moralitas dan spiritualitas bangsa.
“Nilai-nilai luhur yang terkadang dalam sila pertama Pancasila adalah: keyakinan terhadap adanya Tuhan yang Maha Esa dengan sifat- sifatnya yang maha sempurna, Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian saling menghormati dan toleransi antara pemeluk agama yang berbeda-beda.
Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,”jelas Romo Syafi’i yang juga Anggota DPR-RI dari Komisi 3 membidangi hukum.
Selanjutnya nilai luhur yang terkandung dalam Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diantaranya yakni pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia, pengakuan terhadap keberadaan, manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harus mendapat perlakuan yang adil. Lalu nilai luhur yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia diantaranya yakni menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan dan cinta tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa.
“Serta pengakuan terhadap keragaman suku bangsa dan budaya, sekaligus mendorong ke arah pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.
Lebih lanjut nilai luhur yang terkandung sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan rakyat antara lain kedaulatan negara ada di tangan rakyat, manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat dilakukan dengan semangat kekeluargaan. Terakhir, nilai luhur sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yakni: Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional.
“Kemudian, Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain, Bersikap adil dan gemar menolong orang lain dan Melakukan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap kekeluargaan dan kegotong-royongan. Lalu, Cinta terhadap kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual,” katanya.
Reporter : Jamaluddin