mimbarumum.co.id – Komite sekolah bersama SMA Negeri 4 Medan mensosialisasikan program sekolah 2024-2025 dan kenaikan Uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) kepada orang tua/wali siswa yang nominalnya masih rendah dibandingkan sekolah negeri lainnya.
Pertemuan itu dihadiri Kepala SMAN 4 Medan Drs Rianto H Sinaga, Ketua Komite Dr Joharis Lubis MM, para wakil kepala sekolah, guru dan seratusan orang tua/wali siswa kelas 10 tahun akademik 2024/2025 berlangsung tertib dan lancar.
Kepala SMAN 4 Rianto menyebutkan, pertemuan ini hanya untuk komunikasi menyamakan visi misi bersama untuk membantu sekolah ini. “Tak bisa sendiri, itulah gunanya stakeholder dan orang yang peduli pendidikan seperti orang tua siswa termasuk alumni,” ujarnya.
Pada pertemuan juga membahas rencana kenaikan uang SPP. Wacananya disamakan dengan beberapa sekolah negeri lain, seperti SMAN 1 Rp 350 ribu. Sementara di SMAN 4 hanya Rp 150 ribu dan rencananya dinaikkan Rp 50 ribu menjadi Rp 200 ribu.
Karenanya, mayoritas orang tua/wali siswa yang hadir mendukung dan setuju uang SPP berubah guna memajukan pembelajaran di SMAN 4 Medan yang mengalami kesulitan keuangan sekolah dikarenakan dampak revitalisasi gedung yang mengalami kerusakan dan perlu perbaikan.
Rianto mengaku, sekira 20 sampai 30 persen uang SPP diperuntukkan menanggung siswa-siswi afirmasi miskin dan pemilik Kartu KIP serta diskon 50 persen uang SPP bagi siswa-siswi kurang mampu.
Saat ini total siswa 1.200 orang sekira 20 persen atau 285 orang yang tidak membayar uang SPP. Kebijakan ini sesuai arahan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara sejak 4 tahun terakhir diberlakukannya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Lanjut Rianto, masalah yang terjadi pasca revitalisasi di SMAN 4 banyak sekali hal yang terganggu. Misalnya, taman-taman hancur dan parkir sepeda motor rusak, jaringan listrik, jaringan internet juga rusak dan instalasi air dibawah tanah terganggu. Kondisi mushalla yang harus diperbaiki, perpustakaan yang segera dibenahi, meja dan kursi juga rusak.
Hal lain yang dialami di SMAN 4 adalah kebutuhan pegawai perpustakaan, kenaikan honor GTT yang tak sesuai kondisi ekonomi sulit sekarang ini serta penambahan petugas kebersihan.
Oleh karena itu, Rianto meminta pengertian dari orang tua/wali siswa disaat kondisi sekarang ini. Tapi bukan berarti kalau pun tidak diterima usulan kenaikan uang SPP justru tidak menjadikan tanpa prestasi-prestasi siswa dan sekolah.
Di kesempatan pertemuan itu, Kepsek juga membeberkan prestasi siswa-siswi seperti mengirimkan 10 siswa ke even nasional, 3 siswa mengikuti Pon Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut cabang panahan, berkuda dan karate. Kemudian Kejuaraan Nasional Menpora dapat 5 medali emas. Kemarin baru pulang siswa kita mengikuti O2SN Tingkat Nasional tolak peluru.
Selanjutnya di bidang seni kriya musikalisasi puisi siswa SMAN 4 berlomba sampai ke tingkat nasional. “Karenanya, kita tidak hanya berprestasi tingkat lokal, nasional tapi internasional kedepannya,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua Komite SMAN 4 Dr Joharis Lubis mengatakan, pertemuan ini adalah kegiatan yang lalu dan yang ke depan. Tahun ini, komite sekolah mengundang dan berharap sumbangan orang tua/wali siswa kelas 10 guna mendukung pembenahan sekolah yang rusak akibat revitalisasi.
“Syukur lah semua orang tua/wali siswa sepakat mau membantu sekolah ini. Kepada siswa fakir miskin kita berikan gratis uang SPP dengan mengajukan permohonan kepada sekolah. Kita tetap berikan pengurangan uang SPP jika memenuhi prosedur dan ketentuan,” terangnya.
Reporter : M Nasir