SMAN 4 Medan Gelar Panen Raya P4 dan Deklarasi Anti Perundungan

Berita Terkait

- Advertisement -

mimbarumum.co.id – Kacabdisdik Wilayah I August Sinaga SPd, SST, MAP mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut melalui Dinas Pendidikan menyampaikan selamat dan sukses serta apresiasi kepada Panen Raya P5 dan Deklarasi Anti Perundungan dan Tindak Kekerasan SMA Negeri 4 Medan.

“Setiap manusia memiliki perbedaan satu sama lain, termasuk potensi yg dimiliki, warna kulit dan lainnya. Perbedaan itu ciptaan Tuhan yang tidak boleh menjadi bahan untuk pembulian. Namun perbedaan itu merupakan kekayaan dan keindahan yang harus disyukuri dan dirawat,” ujar August Sinaga pada pembukaan kegiatan, Selasa (28/5/2024).

Kata August, tiga dosa besar dunia pendidikan antara lain, radikalisme, intoleransi dan pembulian (perundungan) serta pelecehan seksual. “Ini tidak boleh lagi terjadi dan harus bersama kita tekan seminim mungkin ditengah masyarakat khususnya di satuan pendidikan,” tambahnya.

Kegiatan ini adalah bentuk aktualisasi dari penerapan Kurukulum Merdeka untuk membentuk karakter. Melalui proses pembelajaran dengan 6 dimensi, sehingga melahirkan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kecerdasan dan karakter bagi generasi Z guna mempersiapkan generasi Emas.

- Advertisement -

Maka dengan adanya kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi terjadi tiga dosa besar di SMAN 4 Medan. Apapun latar belakang siswa harus saling menghargai dan memupuk rasa kekeluargaan yang tinggi.

“Ingat dibalik kelebihan yang kamu miliki pasti ada kekurangan, maka kita sepakat bahwa perbedaan yang ada adalah anugerah yang harus dijaga, dihargai dan dirawat demi berlangsungnya pembelajaran yang nyaman, aman dan menyenangkan,” terangnya.

Sedangkan Kepala SMAN 4 Medan Drs Rianto H Sinaga menjelaskan, Panen Raya P5 berjudul, ‘Bangunlah Jiwa Ragaku’ ini menjadi tuntutan Kurikulum Merdeka dikarenakan melaksanakan 53 projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Ia menambahkan, deklarasi dan aksi nyata ini mengundang dari unsur pendidikan, unsur keamanan Babinsa, komite dan siswa/siswi dengan mengumpulkan tanda tangan fakta integritas dalam penandatanganan kesepakatan.

Kemudian ada acara musik berupa penampilan band yang tema lagunya itu berhubungan dengan bullying. Drama anti bullying, tawuran pelajar. Acara juga dimeriahkan inovasi kuliner siswa setiap kelas. Mereka membuat makanan kuliner yang diproduksi sendiri berkat dukungan pembinaan kewirausahaan.

Semua rangkaian acara berjalan lancar, kondusif dan siswa sangat enjoy. Kegiatan ini menjadi wadah untuk mengekspresikan bakatnya. Melalui kegiatan ini siswa tidak hanya belajar di kelas melainkan belajar peraktek di luar kelas yang terintegrasi dengan pembelajaran.

Tambah Rianto, sebelum deklarasi stop bullying dari setiap kelas sudah dibentuk agen perubahan beberapa waktu lalu. Sebagai dampak dari kegiatan aksi ini pastinya ada pengurangan anti pembulian dan kekerasan siswa.

“Kampanye anti bullying tahun lalu telah dibentuk agen perubahan, spanduk atau pajangan di kelas. Hasilnya berdampak sangat signifikan terjadi perubahan pembulian di sekolah kita jauh menurun,” paparnya.

Lanjut Kasek, meski belum ada sanksi atau hukum berat karena melakukan perundungan tapi tingkatnya kecil bisa diatasi dengan pembinaan keimanan oleh wali kelas.

“Di SMAN 4 ada peraturan bahkan poin-poinnya kalau mengejek teman berapa tingkat kesalahannya, melakukan kontak fisik, menyinggung perasaan orang lain juga telah kita sampaikan kepada setiap siswa melalui pengumuman sekolah serta media media sosial,” ucap Rianto.

Reporter : M Nasir

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Pilihan

Kepala Humas USU Raih Penghargaan Kartini Humas Indonesia 2024

mimbarumum.co.id - Kepala Hubungan Masyarakat (Humas), Promosi dan Protokoler Universitas Sumatera Utara (USU) Amalia Meutia, MPsi, Psikolog meraih penghargaan...